JAKARTA -- Kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Bali, diduga disabotase negara Cina.

“Dalam perspektif intelijen atas dugaan terkait sabotase Cina dalam musibah kapal selam KRI Nanggala 402,” kata pengamat militer Rahman Sabon dalam pernyataannya, Sabtu (24/4/2021).

Dugaan kapal selam KRI Nanggala 402 disabotase Cina, kata Rahman berdasarkan data berkali-kali negeri Tirai Bambu ingin menguasai Indonesia termasuk memasukkan pulau Natuna ke dalam peta wilayahnya.

“Sejak tahun 2013, yang bisa dicek pada paspor warga negara Cina, termasuk tenaga kerja asing Cina yang bekerja di Indonesia, karena Cina menganut sistem dwikewarganegaraan (Bipatrit), ius soli dan ius sangguinis sekaligus,” ungkapnya.

Rahman mengatakan, telah berulang kali ditemukan peralatan militer Cina di perairan Indonesia, seperti Natuna dan Riau. Negeri Tirai Bambu itu telah menempatkan peralatan militernya di hutan Kalimantan dan pulau-pulau kosong di berbagai daerah, terutama di sekitar Kepulauan Spratly untuk menghadapi militer asing manapun yang berusaha mencegah keinginannya untuk menguasai Laut Cina Selatan (LCS).

“Berkenaan dengan itu saran saya perlu segera dilakukan rapat kordinasi ketiga angkatan dan BAIS TNI untuk membahas pertahanan dan keamanan dalam perspektif analisa intelijen terkait agenda Cina ingin menguasai Indonesia dengan memanfaatkan kegaduhan situasi politik saat ini dengan melemahkan kekuatan TNI atas musibah Kapal Selam Nanggala 402,” pungkasnya.

#SuaraNasional






 
Top