ilustrasi
PADANG -- Kabid Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto menegaskan bahwa Anggota DPR RI Andre Rosiade tidak melakukan penjebakan terhadap NN selaku pekerja seks.

"Kalau dijebak sih enggak. Kami mendapatkan telepon dari Bapak Andre Rosiade. Pak Andre ini kan ingin membuktikan bahwa ada prostitusi online di Padang," beber Stefanus seperti dilansir Liputan6.com, Rabu (5/2/2020) kemarin. 

Seperti ramai diberitakan mass media, pada Minggu (26/1/2020) lalu, Tim Cyber Ditreskrimsus Polda Sumbar menggerebek PSK berinisial N di salah satu hotel berbintang di kawasan Bundo Kanduang Padang, Sumatera Barat. Penggerebekan itu disebut-sebut berkat jebakan yang dilakukan Andre Rosiade.

Dilanjutkan Stefanus, begitu menerima laporan dari Andre Rosiade ihwal prostitusi online, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan menggerebek Hotel Bumi Minang, Padang. Di sana anggotanya mengamankan dua orang, yakni NN selaku wanita  serta AS sebagai mucikari.

"Kita intinya proses di kepolisian itu mendapatkan informasi adanya prostitusi online, di situ yang kita proses," ungkapnya.

Stefanus menuturkan, saat penggerebekan memang ada pihak laki-laki si pemesan NN, namun pihaknya tidak mengamankan pihak laki-laki.

"Yang kita proses ini pihak prostitusi atau perempuannya gitu," beber dia.

Menurutnya NN akan dikenakan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

"Karena pemeriksaan di HP-nya itu si perempuannya ini memang meminta. Untuk dicarikan pelanggan," ungkap dia.

Bantahan Andre

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade membantah dirinya melakukan jebakan saat penggerebekan prostitusi online di Padang, Sumbar pada Minggu (26/1/2020) lalu.

"Ini kan ada laporan masyarakat bahwa Kota Padang seperti itu. Masyarakat melaporkan ke saya, lalu saya laporkan ke polisi, nah polisi hadir bersama kita semua," katanya saat dihubungi awak media, seperti dilandir Liputan6.com, Rabu (5/2/2020).

"(Pihak pemakai) semetara tidak kita perikasa, ndak diperiksa gitu bang," lanjut dia.

Andre justru memberikan contoh berita surat kabar lokal, bahwa pekerja seks yang digerebek telah menjadi tersangka. Ia menegaskan, dirinya hanya ingin membuktikan bahwa prostitusi online marak di Padang.

“Bukti prostitusi online di Padang marak,” kata Andre saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2020).

Anggota Komisi VI DPR itu mengaku, keterlibatannya dalam penggerebekan itu bertujuan untuk membuktikan bahwa benar ada prostitusi online di Padang.

”Kita menemukan BB (barang bukti) kondom yang masih utuh. Kita ingin buktikan prostitusi sudah sedemikian menjamur. Saya ingin membuka mata semua, ini ada PR (pekerjaan rumah) besar,” ucap Andre.

Aparat dari tim Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sumbar melakukan penggerebekan bisnis prostitusi online di salah satu hotel berbintang di kawasan Bundo Kanduang, Padang pada 26 Januari 2020.

Penggerebekan kepolisian itu dilakukan atas adanya informasi dari Andre Rosiade. Politikus Gerindra itu ingin membuktikan bahwa di Kota Padang marak bisnis prostitusi online.

(oel)
 
Top