Saat Keadilan Terkubur Bersama Bara

<p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b></b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrkfx3bT5r9izGcZhVoYrl1qiWOzKZPrdr7lwGYFt6_qX6Dsts61yqjf2TCyjvDi-kYsOxr-M5EwsrECJsqIJpSM1jMstZKzancGz3Cmp8JdwkZ78MJCGHJ5UToM46XEAHXTeiBhwKKAPUttMEpQjBYfiKYBjy6-X87aMZAV10q_UAi07mTaiUmKrR9A/s768/Saat%20Keadilan%20Terkubur%20Bersama%20Bara.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="768" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrkfx3bT5r9izGcZhVoYrl1qiWOzKZPrdr7lwGYFt6_qX6Dsts61yqjf2TCyjvDi-kYsOxr-M5EwsrECJsqIJpSM1jMstZKzancGz3Cmp8JdwkZ78MJCGHJ5UToM46XEAHXTeiBhwKKAPUttMEpQjBYfiKYBjy6-X87aMZAV10q_UAi07mTaiUmKrR9A/s320/Saat%20Keadilan%20Terkubur%20Bersama%20Bara.jpg" width="320" /></a></b></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b>Rosadi Jamani</b></span><p></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">- Ketua Satupena Kalbar</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">KISAH money politic di Pilkada Barito Utara, satu suara kisaran 16-25 juta, banyak menarik perhatian publik. Mereka bertanya, “Barito Utara negeri sultan, apa sumber pendapatan daerahnya?” Saya jawab, batu bara, wak! Gara-gara itu juga saya mencari tahu seperti apa potensi emas hitam di pulau terbesar di Indonesia itu? </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Yang orang Kalimantan boleh ngumpul di sini, baca narasi ini sambil seruput kopi liberika.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Di sebuah pulau yang katanya zamrud khatulistiwa, tapi kini lebih mirip tambang Minecraft raksasa tanpa batas. Pulau Kalimantan, tempat di mana bumi digali sampai ke dasar nurani. Indonesia punya cadangan batu bara sebanyak 147,6 miliar ton, dan 48,72 miliar ton-nya berada di Kalimantan. Saking banyaknya, jika dikemas dalam karung-karung raksasa, bisa menutupi bulan. Dari tumpukan itu, negeri ini menyumbang 30–35% konsumsi batu bara dunia. Hebat, bukan? Negara kita sukses menjadi Power Rangers energi global, walau sering mati lampu juga.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Perusahaan-perusahaan seperti PT Kaltim Prima Coal, Adaro Energy, Berau Coal, dan Indo Tambangraya Megah hadir bak dewa-dewa industrialisasi. Mereka menggali, mengebor, dan mengangkut bumi, lalu mengirim hasilnya ke China, India, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, hingga Bangladesh. Dunia jadi terang, sementara warga lokal bersinar… karena debu di wajah dan paru-paru mereka.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Pendapatan negara dari sektor ini mencapai Rp 127,90 triliun pada 2024. Angka yang begitu bombastis, sampai-sampai Excel pun berkeringat saat menghitungnya. Tapi ketika kita turun ke desa, bertemu warga, yang kita lihat justru dapur yang gosong, sumur yang kering, dan anak-anak yang batuk sambil bermain di tanah bekas peledakan dinamit. Angka kemiskinan di Kalimantan Timur memang “hanya” 5,78%, tapi angka itu tak mencerminkan harga air bersih di daerah tambang yang lebih mahal dari bensin. Sementara di Kalimantan Selatan dan Tengah, kemiskinan tetap berdansa mesra dengan industri tambang. Sebuah paradoks: tanah yang kaya tapi rakyatnya makan nasi dengan garam, kalau garamnya belum naik harga.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Tapi di balik semua statistik dan dolar, ada cerita lain. Cerita tentang hutan yang lenyap, sungai yang hitam, dan udara yang bisa membuat paru-paru menangis. Pertambangan batu bara bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal kehancuran ekologis. Deforestasi menjadi ritual pembukaan tambang. Pepohonan dirubuhkan seperti mainan. Habitat hewan diusir tanpa kompensasi. Limbah tambang mengalir sebagai air asam, menyusup ke sungai dan sumur warga. Ikan mati, tanah gersang, dan air minum terasa seperti kuah racun.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcyKcPpP1WA5m55OXKBvLnDjYcv8K7nYVVQWFJ5sJrgPqjEeZ2cgSc02zamBhBybw5YFjloZQh21ZgI61O8atRvaqgSbgZBHHSjfnX3yu0B77iL0ccejMuLt0Rmaz49ERg00jHY7T8NPHHQ5eRTHcuMt7eBGc4QUi6T8h-nlwR5zWa6IFH_JDasrFblA/s2733/Untung%20gede%20jadi%20biro%20perwakilan%20sumatrazone.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1755" data-original-width="2733" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcyKcPpP1WA5m55OXKBvLnDjYcv8K7nYVVQWFJ5sJrgPqjEeZ2cgSc02zamBhBybw5YFjloZQh21ZgI61O8atRvaqgSbgZBHHSjfnX3yu0B77iL0ccejMuLt0Rmaz49ERg00jHY7T8NPHHQ5eRTHcuMt7eBGc4QUi6T8h-nlwR5zWa6IFH_JDasrFblA/s320/Untung%20gede%20jadi%20biro%20perwakilan%20sumatrazone.jpg" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Udara pun tak luput. Pembakaran batu bara menghembuskan karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) ke atmosfer. Udara yang dulu segar kini mengandung CV penyakit, dari batuk ringan, gagal jantung, hingga kanker paru-paru sebagai bonus loyalitas. Ekosistem runtuh, spesies punah, dan lahan subur berubah jadi cekungan raksasa tempat nyamuk berevolusi jadi predator utama.</span><p></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Namun negeri ini masih semangat menggalinya. Karena di mata negara, tambang adalah cinta, walau menyakiti, tetap dicari. Kalimantan menjadi teater epik filsafat keadilan. Ketika lubang-lubang raksasa menggantikan mimpi rakyat kecil. Ketika setiap triliun yang masuk kas negara menimbulkan satu komunitas yang kehilangan air bersih.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Lalu ketika tambang habis, dan tanah tak lagi bisa digali, masyarakat akan mengingat satu hal, bukan berapa ton yang diekspor, tapi berapa nyawa yang ikut terkubur bersama bara. Kelak, di museum masa depan, anak cucu kita akan membaca tulisan di dinding, “Di sini pernah berdiri sebuah pulau bernama Kalimantan. Ia kaya. Tapi miskin.” (*)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">#camanewak </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDh4_GqYvCpHc8xIa0ZCyqtc8bvHw_RGJP09mkLBiBoF6DnZ2NsKKOH6uYGp94VbJvbX8N3Nr_DlTBAUo9LxZgepoaFloq31wh1k7eIv6QoksqtUFVjHZlpYAqkD51x_9cAQAeJsHOYnIKz_fnockK6meOVwPH8jZz0VWGsjDi0yTDBKtNNVm4ddrnrw/s720/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="720" height="398" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDh4_GqYvCpHc8xIa0ZCyqtc8bvHw_RGJP09mkLBiBoF6DnZ2NsKKOH6uYGp94VbJvbX8N3Nr_DlTBAUo9LxZgepoaFloq31wh1k7eIv6QoksqtUFVjHZlpYAqkD51x_9cAQAeJsHOYnIKz_fnockK6meOVwPH8jZz0VWGsjDi0yTDBKtNNVm4ddrnrw/w640-h398/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" width="640" /></a></div><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_HdckT7nttWnmwL0zpBDDDCNcTJ6J8Tc3K0KcIoM9q_F1rp-Pb3itha-F0FVTc8lMAluP98jE0TQUhq18xH5FW47nLJDfbaZkHa0UIqdv23TRckiWR47XjHVR8mFCizHD2suPfF1aJSSVEmrIvl8rtFHYxriv888PlpXAvlt2Qcl_8DcArJiJWgnXqA/s2733/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2694" data-original-width="2733" height="630" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_HdckT7nttWnmwL0zpBDDDCNcTJ6J8Tc3K0KcIoM9q_F1rp-Pb3itha-F0FVTc8lMAluP98jE0TQUhq18xH5FW47nLJDfbaZkHa0UIqdv23TRckiWR47XjHVR8mFCizHD2suPfF1aJSSVEmrIvl8rtFHYxriv888PlpXAvlt2Qcl_8DcArJiJWgnXqA/w640-h630/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" width="640" /></a></div><br />

Saat Keadilan Terkubur Bersama Bara

Rosadi Jamani - Ketua Satupena Kalbar KISAH money politic di Pilkada Barito Utara, satu suara kisaran 16-25 juta, banyak menarik perhatian p...

Baca selengkapnya »

Pendidikan Karakter dalam Bermedsos: Menyemai Etika, Menuai Cahaya

<p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b></b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8GnKosZ6zGCL-B3CU9dwFNmmf0vtLrHxqLSI-_a88o_YvjWtT6Qb3S5NjA3CUo_If19FLkcHakWD3_b03rZWqCnaPJovf8YO5ouquGuBXXTOPRHiYiNTb_r5UCofuNx56XSJpkrZsHgENKZ77B1-NW5NXQRg5d5K05EP-wnEurbSPoygwWIwnB3DVKA/s768/Pendidikan%20Karakter%20dalam%20Bermedsos.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="768" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8GnKosZ6zGCL-B3CU9dwFNmmf0vtLrHxqLSI-_a88o_YvjWtT6Qb3S5NjA3CUo_If19FLkcHakWD3_b03rZWqCnaPJovf8YO5ouquGuBXXTOPRHiYiNTb_r5UCofuNx56XSJpkrZsHgENKZ77B1-NW5NXQRg5d5K05EP-wnEurbSPoygwWIwnB3DVKA/s320/Pendidikan%20Karakter%20dalam%20Bermedsos.jpg" width="320" /></a></b></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b>Oleh Gunawan Trihantoro</b></span><p></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">- Ketua Satupena Kabupaten Blora dan Sekretaris Kreator Era AI Jawa Tengah</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">DI TENGAH derasnya arus informasi digital, media sosial telah menjadi panggung utama ekspresi publik. Namun sayang, panggung ini kerap dibanjiri ujaran kebencian, hoaks, hingga konten tak mendidik yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Fenomena ini memperlihatkan krisis karakter dalam bermedia sosial. Banyak yang abai bahwa jempol bisa lebih tajam daripada pedang, dan unggahan bisa lebih menyakitkan dari kata-kata langsung.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Pendidikan karakter dalam bermedsos menjadi kebutuhan mendesak. Tidak cukup hanya mengajarkan cara menggunakan platform digital, tapi juga membentuk kesadaran etis, tanggung jawab, dan empati sebagai pengguna.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Kita hidup dalam zaman di mana setiap orang bisa menjadi produsen informasi. Namun, belum semua paham bahwa kebebasan berekspresi mesti disertai tanggung jawab moral dan sosial.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Pendidikan karakter tidak bisa dipisahkan dari nilai kejujuran, kesantunan, toleransi, dan empati. Nilai-nilai inilah yang harus menjiwai aktivitas bermedsos, agar ruang digital menjadi tempat yang sehat dan mencerahkan.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Sekolah, keluarga dan masyarakat punya peran kunci dalam menyemai karakter digital ini. Pendidikan karakter di sekolah perlu diperluas hingga ke etika digital dan budaya bermedsos yang bijak.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Di sisi lain, orang tua sebagai pendidik pertama mesti menjadi teladan dalam memfilter informasi dan merespons perbedaan pendapat secara dewasa di dunia maya. Anak belajar lebih dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang diajarkan.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Pendidikan karakter dalam bermedsos bukan berarti membatasi kebebasan, melainkan membimbingnya agar bertanggung jawab. Seorang pengguna yang bijak tidak asal membagikan informasi, tapi memverifikasinya dan memikirkan dampaknya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixtK1wuyS0Wxwfd19_gUAfyeug_J_Fnu2LPbg94Hz3KYJvwYyMQJkoXvfjD50ywNvgMBpnptL5KS-RpT6GbigaauFYJmQUR6LKLwVVLUR994CUA3m93nDI28x1t2_IMiVMYb8qL1geGc7Pw-e19KS2H9TDBugl0JNnWl5e8PcP57zf7otDbOgeXumCRg/s2733/Yuuk%20jadi%20biro%20perwakilan%20sumatrazone.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1876" data-original-width="2733" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixtK1wuyS0Wxwfd19_gUAfyeug_J_Fnu2LPbg94Hz3KYJvwYyMQJkoXvfjD50ywNvgMBpnptL5KS-RpT6GbigaauFYJmQUR6LKLwVVLUR994CUA3m93nDI28x1t2_IMiVMYb8qL1geGc7Pw-e19KS2H9TDBugl0JNnWl5e8PcP57zf7otDbOgeXumCRg/s320/Yuuk%20jadi%20biro%20perwakilan%20sumatrazone.jpg" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Sudah saatnya kita menyadari bahwa setiap unggahan mencerminkan siapa kita. Kata-kata adalah cermin kepribadian, dan media sosial merekam jejak digital yang sulit dihapus.</span><p></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Bukan hanya sekadar menghindari hal negatif, pendidikan karakter juga mendorong kita menyebarkan hal-hal positif: menginspirasi, membangun, dan mendorong semangat kebersamaan.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Gerakan edukatif perlu digencarkan di media sosial sendiri. Misalnya, kampanye literasi digital, konten edukasi kreatif, dan ajakan untuk mengedepankan dialog sehat alih-alih debat kusir.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Pemerintah dan platform digital pun dapat bersinergi. Misalnya, dengan menyisipkan modul etika digital dalam pelatihan literasi atau menghadirkan fitur yang mendorong refleksi sebelum mengunggah konten.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Tidak cukup hanya menindak pelanggar, kita juga harus membangun kesadaran kolektif. Masyarakat yang kuat adalah masyarakat yang mampu saling mengingatkan dalam kebaikan, termasuk dalam ruang digital.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Anak-anak muda sebagai mayoritas pengguna media sosial harus diposisikan sebagai agen perubahan. Mereka perlu diberdayakan, bukan disalahkan, untuk menjadi duta karakter digital yang mencerdaskan sesama.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Bayangkan jika setiap akun menjadi sumber cahaya; membagikan ilmu, menyemangati orang lain, dan menjadi ruang aman untuk berekspresi dengan empati. Bukankah itu wajah media sosial yang kita idamkan?</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Kita bisa memulai dari hal sederhana, berpikir sebelum membagikan, menyapa dengan ramah, dan menghindari perundungan digital. Pendidikan karakter bukan soal teori besar, tapi praktik kecil yang konsisten.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Mari kita ubah ruang digital menjadi taman karakter yang subur. Tempat di mana kebaikan tumbuh, perbedaan dihargai, dan setiap kata yang ditulis membawa nilai.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Pendidikan karakter dalam bermedsos adalah investasi masa depan. Kita menanam hari ini, untuk panen generasi yang lebih bijak, lebih beretika, dan lebih bertanggung jawab di jagat digital.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Jangan lelah untuk menjadi cahaya di tengah gelapnya dunia maya. Karena satu unggahan positif bisa menjadi penyulut perubahan, dan satu karakter baik bisa menginspirasi ribuan lainnya. (***)</span></p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_nlVChUsO2U5t_7dlrrpcbQjspyKuHNCZecMRBIfy4lYJAe7LPvhHr1FGzJ_ReGzC5JK0091vnEXxLwkJuaNwp7XGgnKfXaJeXqQIhCEWkccDfy4cL5VbESXmXHiTnvW1QANDZcFxoVC55R-53hzImWU7C5wERavHCJKk0JluZMLaLDacKFwJXJjsSg/s720/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="720" height="398" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_nlVChUsO2U5t_7dlrrpcbQjspyKuHNCZecMRBIfy4lYJAe7LPvhHr1FGzJ_ReGzC5JK0091vnEXxLwkJuaNwp7XGgnKfXaJeXqQIhCEWkccDfy4cL5VbESXmXHiTnvW1QANDZcFxoVC55R-53hzImWU7C5wERavHCJKk0JluZMLaLDacKFwJXJjsSg/w640-h398/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR6ltZQsGJ96OHKGlY4t18qSh79dSkF8m6HZCEsViPO5MLc1MwiSFTUhDOUm4FaeP7HVy1COKPmfhnRZvQzwLuqZBQTvwOEkM2Zz-3SV2KZcbENqFAQzrIPuQmrpncI8W9dy5clFR1AJac3YentNToHFAZWx23gjbp3iQYjdnM0BPk_0ApptC1lGbXOA/s2733/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2694" data-original-width="2733" height="630" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR6ltZQsGJ96OHKGlY4t18qSh79dSkF8m6HZCEsViPO5MLc1MwiSFTUhDOUm4FaeP7HVy1COKPmfhnRZvQzwLuqZBQTvwOEkM2Zz-3SV2KZcbENqFAQzrIPuQmrpncI8W9dy5clFR1AJac3YentNToHFAZWx23gjbp3iQYjdnM0BPk_0ApptC1lGbXOA/w640-h630/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" width="640" /></a></div><br />

Pendidikan Karakter dalam Bermedsos: Menyemai Etika, Menuai Cahaya

Oleh Gunawan Trihantoro - Ketua Satupena Kabupaten Blora dan Sekretaris Kreator Era AI Jawa Tengah DI TENGAH derasnya arus informasi digital...

Baca selengkapnya »

Selingkuh

<p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><i></i></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb9LbXr15KoG-5_5kdSN0VQERk_DvpmHkcplwsLacHVefX1mBNFFhXL9bHXmsoiiucEdVQNuWs2MKxEfGOCqsM2b7Yov1CwdxZVaufSIJ1e9iLtoTN0cNCKm3RxhwDNEN1lUMTxdsBUn3uiLC4ga6Xt0ITX9LoV__I3msezpfKyHsifP-7dUCR1u88tg/s1165/Selingkuh.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1165" data-original-width="656" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb9LbXr15KoG-5_5kdSN0VQERk_DvpmHkcplwsLacHVefX1mBNFFhXL9bHXmsoiiucEdVQNuWs2MKxEfGOCqsM2b7Yov1CwdxZVaufSIJ1e9iLtoTN0cNCKm3RxhwDNEN1lUMTxdsBUn3uiLC4ga6Xt0ITX9LoV__I3msezpfKyHsifP-7dUCR1u88tg/w225-h400/Selingkuh.jpg" width="225" /></a></i></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><i>Puisi:</i> <b>Muslimin Lamongan</b></span><p></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">genosida diam</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">simpati pernyataan</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">tersenyum kemudian</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">intrik politik</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">kawan belantik</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">musuh memantik</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">abadi kepentingan</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">hukum mafia</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">hakim sublim</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">jaksa seolah-olah</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">pengacara rekayasa</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">cinta dilema</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">opera skema</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">perang tarif</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">bijak sirip</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">luka jelata</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">tertawa naga</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">undang-undang sah</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">celah menjala</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">pembuat pelaku</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">diulur waktu</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">bawah melanggar</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">ringkus gahar</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">padahal samar</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">mungkin jebakan</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">tertuduh makar</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">agama bela</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">budaya jelantah</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">dalil secuil</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">fatwa bahana</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">suci merasa</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">liyan pendosa</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">kunci surga</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">panitia utama</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">berbeda neraka</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">dalih konspirasi</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">kontrasepsi bocor</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">berbiak alibi</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">kecambah ilusi</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">sahara manipulasi</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">apus padi</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">mampus diri</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">puisi suntuk</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">penyair tunduk</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">istri ngamuk</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">duit remuk (*)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><i>Lamongan, 12 Mei 2025</i></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><i><br /></i></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRfPHB4bubO8RovcesL-aKpZevtGLkmeh3L2Xcol04-yC9d1YpSxX5ENn1yBFZd1wnhPD82kIAJpWdMOhJLglbhvmONducM24U2SRYQgbJEt2VZ3nIhTm2VSLJa-JfqyK0lP064ScY5DkfyAC4hp62CGAODAbbr-3odXFoK1l3LZPBe22s9Wh6D9qjog/s720/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="720" height="398" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRfPHB4bubO8RovcesL-aKpZevtGLkmeh3L2Xcol04-yC9d1YpSxX5ENn1yBFZd1wnhPD82kIAJpWdMOhJLglbhvmONducM24U2SRYQgbJEt2VZ3nIhTm2VSLJa-JfqyK0lP064ScY5DkfyAC4hp62CGAODAbbr-3odXFoK1l3LZPBe22s9Wh6D9qjog/w640-h398/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" width="640" /></a></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><i><br /></i></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpLN36gwo3_cWwxBdqaiSQO8_TAnyWHjbbF_4KcNhu9akAlUODf9hqYBgdrKJ6zDpzvz5u52KFmVY3DzPX494pWUZaPKjXReApwKsMMpOJazJFXSDX1TOfLz_LFxzoDJpGNwB4U8dqzxAIYVCQcGTllt8cInjUhz6iDZnvc9p_qKiuTYZx9CALYbrGmQ/s2733/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><img border="0" data-original-height="2694" data-original-width="2733" height="630" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpLN36gwo3_cWwxBdqaiSQO8_TAnyWHjbbF_4KcNhu9akAlUODf9hqYBgdrKJ6zDpzvz5u52KFmVY3DzPX494pWUZaPKjXReApwKsMMpOJazJFXSDX1TOfLz_LFxzoDJpGNwB4U8dqzxAIYVCQcGTllt8cInjUhz6iDZnvc9p_qKiuTYZx9CALYbrGmQ/w640-h630/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" width="640" /></span></a></div><br /><p></p>

Selingkuh

Puisi: Muslimin Lamongan genosida diam simpati pernyataan tersenyum kemudian intrik politik kawan belantik musuh memantik abadi kepentingan...

Baca selengkapnya »

IMLF-3 Beri Penghargaan Penulis Berprestasi dan Prolifik ke Leni Marlina dan Ramli Djafar

<p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"></span></p><blockquote><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjleFqQSGot8eKfEUQtU1izObcRAANvvprFF8m469DlT0YP4m3ZDCx28XYuvV_4RayC4aQ-1kYn3jClQ0SE0xePXu4H8FkLn3xEnUvS4onetz38ztn_u0i3n6R0QDYSxl_zztpjxyDkZtrUEzUf5JtFi664wJ77-U6LF5t1g0iL8NNhoJiP__fz_PjENQ/s768/Imlf%203%20.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="768" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjleFqQSGot8eKfEUQtU1izObcRAANvvprFF8m469DlT0YP4m3ZDCx28XYuvV_4RayC4aQ-1kYn3jClQ0SE0xePXu4H8FkLn3xEnUvS4onetz38ztn_u0i3n6R0QDYSxl_zztpjxyDkZtrUEzUf5JtFi664wJ77-U6LF5t1g0iL8NNhoJiP__fz_PjENQ/s320/Imlf%203%20.jpg" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Yang Tersisa dari IMLF-3</span><p></p><p></p></blockquote><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">PADANG – The Third International Minangkabau Literacy Festival (IMLF-3) memberikan penghargaan kepada Leni Marlina dan Ramli Djafar.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Leni Marlina dinobatkan sebagai Penulis Berpretasi 2025, begitu juga Ramli Djafar, Penulis Prolifik disematkan kepada karyawan swasta yang hobby menulis. Mereka anggota Satupena Sumbar.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">“Penghargaan penulis prolifik dan penulis berprestasi diberikan untuk yang ketiga kalinya. Pertama 2023 diberikan kepada penulis prolifik Saunir Saun dan penulis berprestasi Yurnaldi. Kedua 2024 diberikan kepada Penulis Prolifik Pinto Janir dan Penulis Berprestasi Armaidi Tanjung. Tahun 2025 ini kuratornya Saunir Saun, Yurnaldi dan Armaidi Tanjung,” ucap Ketua Satupena Sumbar, Sastri Bakry.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Penghargaan tersebut dibacakan langsung ketika gala dinner kegiatan IMLF-3 di Istana Gubenur Sumbar. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Pada kesempatan itu, Leni Marlina yang merupakan seorang Dosen Departemen Bahasa dan Sastra Inggris FBS UNP ‘dibanjiri’ ucapan selamat atas prestasinya. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Memang, Leni Marlina hobby menulis, entah itu essay, karya tulis, artikel, maupun informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Di samping jadi seorang dosen, Leni Marlina pun diberikan kepercayaan untuk menulis di sebuah website. Di sana, Leni Marlina berimajinasi dan berkarya sesuai dengan bidangnya, yakni Sastra Inggris. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Dengan ide cemerlangnya, Leni Marlina mencoba mentranslatekan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Tujuannya, masyarakat dunia bisa membacanya. Sebab, dunia maya tak terbatas, hingga ke penjuru dunia yang mayoritas mengerti bahasa Inggris.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Lain halnya, Ramli Djafar. Satupena menetapkan pria kelahiran Padang 15 Maret itu sangat produktif dengan rangkaian kata-katanya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Penulis produktif disematkan kepada Ramli Djafar yang sudah menghasilkan banyak karyanya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">“Buku yang sudah terbit, yakni Puisiku Doaku, Menikmati Impian Tanpa Musim, Kumpulan Puisi Bahtera, Bunda, & Bunga, Antologi Puisi Mencatat Hujan, Rangkaian Kenangan, Pemuda Harapan Bangsa, Minangkabau Dalam Batin Penyair, Simbiosis, Sinergis dan editor buku kumpulan puisi pilihan Sang Pejuang Cinta karya Suandri Rasman (Lie Seng Lok) bersama Sastri Bakry,” ucap suami dari Evilianti Sutyadi dan ayah dari Jessi dan Mul, Lina dan Oki serta opa dari Ryuga Filo Nirjana</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Sudah menjamur karya Ramli Djafar yang seorang karyawan swasta. Baginya hobby menulis adalah jiwanya. Ia pun penulis renungan di media sosial, puisi dan syair lagu. (*)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzCeimroSV7dhS7oodf2x468ZuTJp1BIRoxaYU933SmlzlrZJCsagFnUbqskcp989tt1aRjdgrcQyrCjJ0wFP2FYGE115L7_95ilYsJmC1MBOOi_L2C6BLM22yV_mUejkvh2TFwsmLD1e8hF5sVL_OPOzu00OR12lHmlybe9pvdf05Um4xVse8Zba00A/s720/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="720" height="398" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzCeimroSV7dhS7oodf2x468ZuTJp1BIRoxaYU933SmlzlrZJCsagFnUbqskcp989tt1aRjdgrcQyrCjJ0wFP2FYGE115L7_95ilYsJmC1MBOOi_L2C6BLM22yV_mUejkvh2TFwsmLD1e8hF5sVL_OPOzu00OR12lHmlybe9pvdf05Um4xVse8Zba00A/w640-h398/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" width="640" /></a></div><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP0hcTuDZf9WYM5XRt6egV63Bp0ckvbqjtfnk_bLB_stS-QvEVq9RMiqW1m5gDXscaJmWTvnqYD717Jne12SozO2WguoZEZksSzM3XgQ-KIFqTiqTzBw5Hcwb_6ScKDjPLYMapMrtfS0ipUcxtdjZRQS3zy_q-Zd5flxRq-sikK58JMyHslQuPcEZHXg/s2733/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2694" data-original-width="2733" height="630" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP0hcTuDZf9WYM5XRt6egV63Bp0ckvbqjtfnk_bLB_stS-QvEVq9RMiqW1m5gDXscaJmWTvnqYD717Jne12SozO2WguoZEZksSzM3XgQ-KIFqTiqTzBw5Hcwb_6ScKDjPLYMapMrtfS0ipUcxtdjZRQS3zy_q-Zd5flxRq-sikK58JMyHslQuPcEZHXg/w640-h630/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" width="640" /></a></div><br /><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p>

IMLF-3 Beri Penghargaan Penulis Berprestasi dan Prolifik ke Leni Marlina dan Ramli Djafar

Yang Tersisa dari IMLF-3 PADANG – The Third International Minangkabau Literacy Festival (IMLF-3) memberikan penghargaan kepada Leni Marlina ...

Baca selengkapnya »

Kejaksaan Gawat Darurat

<p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b></b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhop4hArlZ6hloSRoRf223m8JzvrMUaaJ-GLbqEsYR_MaXb3T-TPufpqy6HGSACehxcVxSAVKA2fBcjGSmtFPbaRMEshDHIX46DQ5ol73InaTwlBzhh-dSCc4UOsxKIzLzZQc2f0pZkwCgx9jXc2an89L9gB2tSSR2hs9vL9DUfN2owvS8PH7djTvNgjA/s768/Kejaksaan%20Gawat%20Darurat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="768" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhop4hArlZ6hloSRoRf223m8JzvrMUaaJ-GLbqEsYR_MaXb3T-TPufpqy6HGSACehxcVxSAVKA2fBcjGSmtFPbaRMEshDHIX46DQ5ol73InaTwlBzhh-dSCc4UOsxKIzLzZQc2f0pZkwCgx9jXc2an89L9gB2tSSR2hs9vL9DUfN2owvS8PH7djTvNgjA/s320/Kejaksaan%20Gawat%20Darurat.jpg" width="320" /></a></b></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b>Catatan Satire; Rizal Pandiya </b></span><p></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">- Sekretaris Satupena Lampung</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">KANTOR Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, sampai Kejaksaan Negeri, mulai 1 Mei 2025, resmi dijaga oleh Tentara Nasional Indonesia. Iya, betul. TNI. Serius. Bukan Hansip, bukan Linmas, tapi tentara. Yang biasa jaga perbatasan, sekarang jaga berkas perkara. Yang biasa latihan tembak-tembakan, sekarang sibuk jagain jaksa yang lagi ngitung pasal.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Rupanya, menjaga kejaksaan dengan pagar, CCTV, dan Satpam berseragam safari saja tidak cukup. Jadi, kalau pas lewat depan kantor kejaksaan dan lihat ada tentara pakai seragam loreng-loreng, jangan panik. Bukan kudeta. Belum. Cuma agak sedikit gawat darurat.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Kenapa bisa begini? Konon katanya, ini bentuk pengamanan ekstra. Supaya kejaksaan merasa aman dari… siapa, ya? Hacker? Polisi? Setan? Atau jangan-jangan dari rasa bersalah itu sendiri?</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Satu provinsi dapat satu kompi. Satu kabupaten dapat satu regu. Kalau tentara darat kurang, silakan minta tolong Angkatan Laut. Kalau masih kurang juga, siapa tahu Angkatan Udara bisa bantu – mungkin kirim jet tempur buat ngusir makelar kasus dari udara.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Beredar asumsi, Presiden lebih percaya Kejagung daripada KPK atau Polri. Mungkin karena Kejagung dianggap lebih kalem, tidak suka drama, dan kalau OTT tidak ramai-ramai. Mungkin juga karena Kejagung tahu cara menyimpan bukti tanpa harus disiram air keras atau masuk kardus durian.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai gelisah. Banyak yang bilang ini sinyal KPK akan dibubarkan. Ya wajar, KPK kan cuma lembaga adhoc. Kayak kontrakan enam bulan. Bisa diperpanjang, bisa digusur, tergantung juragan kosan.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Apalagi akhir-akhir ini kerja KPK makin sepi, OTT makin jarang. Mungkin mereka sudah pindah ke bisnis baru – jadi agensi detektif swasta, atau buka pelatihan how to be ignored by state institutions. Pun kalau ada OTT, sering bocor dan koruptor melenggang sambil bersiul.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Mungkin Kejagung mengalami trauma. Dulu pernah dikepung polisi. Salah satu jaksa, Febrie Adriansyah, malah dikuntit. Gak tanggung-tanggung, kayak adegan film, diikuti mobil tak dikenal, dicegat, diperiksa. Kalau kejaksaan kayak gini terus, nanti mereka ikut-ikutan bikin reality show, “Jaksa Dibuntuti” tayang tiap malam minggu.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Maka dari itu, sekarang mereka minta dijagain tentara. Karena kalau dijaga polisi, takut ditilang. Kalau dijaga satpam, takut digodain. Jadi tentara saja. Lebih garang, lebih gagah, dan kalau jaga, sekalian bawa senapan.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1Md0VyiS_Tn4F8XjIoIOeZiOumF0N1wPDNibbZvzWL6idJ6fFQQmlC5dMHWGWcpMGuEMCJlXdRN1_Ai22o1mYYhK4r5jjjy4dPhm-xUa2cVdJnTQ-oCZItVjWo06fKsUZgFOAZ4eYu6iGSuarh5xQMKP538Aww0i_Phoed30Esq5dIlPdXQJyOiGjNw/s2733/SUMATRAZONE%20CARI%20BIRO%20PERWAKILAN%20TERBAIK.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1986" data-original-width="2733" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1Md0VyiS_Tn4F8XjIoIOeZiOumF0N1wPDNibbZvzWL6idJ6fFQQmlC5dMHWGWcpMGuEMCJlXdRN1_Ai22o1mYYhK4r5jjjy4dPhm-xUa2cVdJnTQ-oCZItVjWo06fKsUZgFOAZ4eYu6iGSuarh5xQMKP538Aww0i_Phoed30Esq5dIlPdXQJyOiGjNw/s320/SUMATRAZONE%20CARI%20BIRO%20PERWAKILAN%20TERBAIK.jpg" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Mungkin ini bentuk arah baru penegakan hukum, yang tidak hanya ditegakkan, tapi juga dikawal. Kalau perlu dikawal tank sekalian, biar pelaku korupsi mikir dua kali sebelum melarikan diri – atau minimal biar sopirnya mikir sebelum nyalain mesin mobilnya.</span><p></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Sepertinya kita hidup di negara yang sangat serius dalam memberantas korupsi. Saking seriusnya, Presiden kirim tentara buat jaga kantor kejaksaan, tapi lupa jaga dapur katering sekolah yang bikin anak-anak keracunan. Ini bukan bercanda, ini informasi serius, karena di Kota Bogor saja, sudah 223 anak yang masuk UGD.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Tapi ya sudahlah. Mungkin ini bagian dari Asta Cita. Dulu yang berjaya parcok alias partai coklat, sekarang mulai beralih ke seragam loreng. Agaknya, jaksa nggak bisa kerja tenang tanpa pengamanan, entah itu dari parcok atau tentara, dan koruptor bisa tidur nyenyak – selama nggak kebetulan ketemu jaksa yang belum trauma.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Biasanya sih, TNI dikerahkan buat jaga objek vital, seperti pelabuhan, bandara, atau kalau lagi nganggur, ya bantu-bantu jaga tambang ilegal yang nggak sengaja dilegalkan. Tapi sekarang? Mereka jaga kantor hukum.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Terus, siapa yang jaga lapak ilegal sekarang? Nah, ini dia pertanyaan penting anak bangsa. Kalau tentara sudah sibuk jaga kejaksaan, siapa yang sekarang jagain tambang-tambang emas tanpa izin, ladang sawit gelap, atau lapak judi online yang “tiba-tiba legal”?</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Apakah mereka sekarang dibiarkan begitu saja? Tidak dijagain? Apakah kita sedang menyaksikan… lapak ilegal yang terlantar dan penuh duka? Mungkin dulu mereka bangga, “Bro, lapak kita dijaga koramil, loh.” Tapi sekarang? “Bro, kita nggak dijagain siapa-siapa, cuma tuhan yang tahu ini ilegal.”</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Ini artinya negara sedang berubah. Dulu prioritas pengamanan tambang-tambang ilegal. Sekarang, lemari berkas perkara. Ada yang bilang, mungkin karena lapak-lapak itu sudah nggak menghasilkan lagi. Entah karena sepi, atau karena jatahnya nggak turun-turun dari atas. Ya sudahlah, pindah kerjaan.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Dengan penjagaan satu kompi, jaksa nggak perlu lagi takut dilempar telur busuk atau dilempar pertanyaan wartawan. Kalau ada yang protes, “Pak, kenapa kasus itu mandek?”</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Tinggal nyengir sambil nunjuk ke belakang, “Coba tanyain tuh ke abang bersenjata.”</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Kalau masih maksa, bisa-bisa diajak push-up bareng satu kompi. Atau minimal disuruh tiarap sambil nyanyi Mars Kejaksaan.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Kita ini negara hukum. Tapi kalau penegak hukum dijaga tentara, maka hukum itu jadi hukum tempur. Bukan lagi soal pasal dan bukti, tapi soal perimeter dan patroli. Dan di tengah semua ini, tambang ilegal, lapak judi, dan kafe-kafe gelap cuma bisa duduk di pojokan, nggak ada yang jagain lagi. (*)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvLq7_pXNw4Iaes-qifi_vjyC5hbB3Rncwpfm5UXIXPdiktXnRXQGYAlZQ_-E4x-BhMF5feJipP4VWXUTF2ojdh8x1QibbPes7qMo2nSNHjscnS6oGdRf7S5Ts1jpaWD_h_xHO_rXdnxx6uOYMiot2XH_UogDfl9fKyB3WkNX1Fc1qi43fIVFhbAXajw/s720/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="720" height="398" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvLq7_pXNw4Iaes-qifi_vjyC5hbB3Rncwpfm5UXIXPdiktXnRXQGYAlZQ_-E4x-BhMF5feJipP4VWXUTF2ojdh8x1QibbPes7qMo2nSNHjscnS6oGdRf7S5Ts1jpaWD_h_xHO_rXdnxx6uOYMiot2XH_UogDfl9fKyB3WkNX1Fc1qi43fIVFhbAXajw/w640-h398/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" width="640" /></span></a></div><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx7yrUWNVnkYOtQ7nfVPMW5bXn7UUP1PhUz74EDLQRzraQnRU2M7S820v7F-TZcNnIGTQ4wdRwVBI_gYZ-989XgO1ZMIPh02ua5vABrVsRL49fwfIkQHZ_Iok1nFoe1GhqQjU7sjQlaTQy35XmYLN20-HTjsmnpex9dZCsruBwbaly1QmHXZukSJqEtw/s2733/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><img border="0" data-original-height="2694" data-original-width="2733" height="630" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx7yrUWNVnkYOtQ7nfVPMW5bXn7UUP1PhUz74EDLQRzraQnRU2M7S820v7F-TZcNnIGTQ4wdRwVBI_gYZ-989XgO1ZMIPh02ua5vABrVsRL49fwfIkQHZ_Iok1nFoe1GhqQjU7sjQlaTQy35XmYLN20-HTjsmnpex9dZCsruBwbaly1QmHXZukSJqEtw/w640-h630/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" width="640" /></span></a></div><br />

Kejaksaan Gawat Darurat

Catatan Satire; Rizal Pandiya  - Sekretaris Satupena Lampung KANTOR Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, sampai Kejaksaan Negeri, mulai 1 Mei ...

Baca selengkapnya »

MPD Nagan Raya: Penerapan Jam Malam Siswa di Aceh Harus Diimbangi Peningkatan Sosialisasi

<p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMHPi5MSfvaMyJBOnjSjBU6TO9uuijFQ46aBiRTTn_2zf7IEgaD3QKy4bChHi86pSBMh4oMaeB3FxgNnLtwmxhJ8adnC6Gck5EWBD21a0QfAnWgsYkJhaiJ9dATI_yiMLl1j0uqGaoGCTJ39kcEtD2htPgMSo9z2NISUW23TmjanGCvOCN4dB3xKSdGA/s850/Ardiansyah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="566" data-original-width="850" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMHPi5MSfvaMyJBOnjSjBU6TO9uuijFQ46aBiRTTn_2zf7IEgaD3QKy4bChHi86pSBMh4oMaeB3FxgNnLtwmxhJ8adnC6Gck5EWBD21a0QfAnWgsYkJhaiJ9dATI_yiMLl1j0uqGaoGCTJ39kcEtD2htPgMSo9z2NISUW23TmjanGCvOCN4dB3xKSdGA/s320/Ardiansyah.jpg" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">NAGANRAYA, ACEH -- Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Nagan Raya, Provinsi Aceh, meminta kebijakan penerapan jam malam bagi siswa di daerah tersebut, agar diimbangi dengan peningkatan sosialisasi demi memaksimalkan pemberlakuan aturan bagi siswa.</span><p></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">“Setiap ada aturan pasti ada dinamika, maka harus ada sosialisasi yang baik di tengah-tengah masyarakat, jangan sampai edaran yang diterbitkan ini seolah-olah membatasi kreatifitas dan mengekang untuk lebih mandiri,” kata Wakil Ketua MPD Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Ardiansyah, di Nagan Raya, Selasa (13/5/2025).</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 400.3.8/5936 Tahun 2025 tentang Pengendalian Aktivitas Murid Pada Malam Hari.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Ardiansyah mengatakan, edaran ini harus dikawal oleh semua pihak, tidak hanya pemangku kebijakan saja, dan harus melibatkan semua komponen masyarakat di semua lapisan.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Dengan demikian, diharapkan edaran yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Aceh, memiliki dampak nyata dalam masyarakat serta memiliki instrumen evaluasi dalam pelaksanaannya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">“Kita mendorong semua pihak untuk mendukung surat edaran tentang jam malam bagi siswa. Tentunya aturan ini harus melibatkan semua pihak,” katanya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFdfgbqI1g2kcFvdJT9upDxgO97kQq25nM_9OPVBkrDffeTcl4rV7bJ6JvCIa69j_A1AG0E2GG-cTB8IAn3EAEfs-LvJXep968g0l_Nbq66PRW3Nx99Q-_FpPVwdW1mI3j6706mn4ZPjN3ggP_SKaJ2H8lklF2KzJTdihyae5uVQPpTI7wNR-ojfWzfA/s720/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="720" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFdfgbqI1g2kcFvdJT9upDxgO97kQq25nM_9OPVBkrDffeTcl4rV7bJ6JvCIa69j_A1AG0E2GG-cTB8IAn3EAEfs-LvJXep968g0l_Nbq66PRW3Nx99Q-_FpPVwdW1mI3j6706mn4ZPjN3ggP_SKaJ2H8lklF2KzJTdihyae5uVQPpTI7wNR-ojfWzfA/s320/ROBINSON%20KONSULTAN%20PERTANAHAN%20TERPERCAYA%20REPUBLIK%20INDONESIA.JPG" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Ardiansyah yang juga akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pelita Nusantara ( STIAPEN) Nagan Raya, Provinsi Aceh, mengatakan sosialisasi tersebut tidak hanya tanggung jawab pemerintah atau satuan pendidikan.</span><p></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Akan tetapi juga segenap komponen masyarakat dari semua elemen, sehingga edaran ini benar benar berdampak di tengah-tengah masyarakat.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">Pemberlakuan pengendalian aktivitas pada malam hari di kalangan siswa, kata dia, memiliki tantangan karena mengubah kebiasaan dan cara pandang dari siswa.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;">"Bisa saja aturan ini dianggap membatasi kebebasan untuk bersosialisasi, menghambat kreatifitas dan mengekang kebebasan untuk lebih mandiri, maka perlu dilakukan sosialisasi yang masif di tengah-tengah masyarakat terutama para orang tua," katanya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b>#mua/gia</b></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b><br /></b></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCaMchG8fxJsBroCBoTobRgdxtXEdwbUWp0YzpQUxLoZe3iCB1ZoEFy0Rd3bCExv3Cc8O9qpp0VO2d6Tfb_j2DS5-DwnY2GnNpxDpxxRV82rLotEhBRkDQGFRcLCwy8zP_f3Z0orXjeOr8HgnMvlhMv4oVULqqJQ3SX_Ek9W031HLRMQzHt1c81bT8Yw/s2733/Untung%20gede%20jadi%20biro%20perwakilan%20sumatrazone.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1755" data-original-width="2733" height="410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCaMchG8fxJsBroCBoTobRgdxtXEdwbUWp0YzpQUxLoZe3iCB1ZoEFy0Rd3bCExv3Cc8O9qpp0VO2d6Tfb_j2DS5-DwnY2GnNpxDpxxRV82rLotEhBRkDQGFRcLCwy8zP_f3Z0orXjeOr8HgnMvlhMv4oVULqqJQ3SX_Ek9W031HLRMQzHt1c81bT8Yw/w640-h410/Untung%20gede%20jadi%20biro%20perwakilan%20sumatrazone.jpg" width="640" /></a></span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b><br /></b></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxlId2Q6zEUplIS3RVhE2snYeQfDXhAidJ_Jwiqqg98JySB1PyKE-opMLbHyTgclwBGt7bJOoRLgAkCfix7XzT0LOG0nqu3VvVGzIvMYI_UzKpONGq6r7ROLz66PEeawcWr0hcfvx3ZlXlnX95-AIPkkdc1BKvytZnP9rKAsF5gbYo1N4t5Ky8nQA7XA/s2733/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: large;"><img border="0" data-original-height="2694" data-original-width="2733" height="630" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxlId2Q6zEUplIS3RVhE2snYeQfDXhAidJ_Jwiqqg98JySB1PyKE-opMLbHyTgclwBGt7bJOoRLgAkCfix7XzT0LOG0nqu3VvVGzIvMYI_UzKpONGq6r7ROLz66PEeawcWr0hcfvx3ZlXlnX95-AIPkkdc1BKvytZnP9rKAsF5gbYo1N4t5Ky8nQA7XA/w640-h630/kampus%20vokasi%20terbaik.jpg" width="640" /></span></a></div><br /><p></p>

MPD Nagan Raya: Penerapan Jam Malam Siswa di Aceh Harus Diimbangi Peningkatan Sosialisasi

NAGANRAYA, ACEH -- Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Nagan Raya, Provinsi Aceh, meminta kebijakan penerapan jam malam bagi siswa di daerah ter...

Baca selengkapnya »