PADANG -- Dalam sebuah kompetisi, adalah hal lumrah jika ada pihak yang menang, sebaliknya ada pula pihak yang kalah. Pemimpin yang terpilih melalui proses demokrasi merupakan amanah rakyat yang mesti dipertanggungjawabkan melalui kerja dan ketekunan diri memajukan pembangunan daerah yang dipimpin nantinya.

Demikian ditekankan Ridha Afwan, pemuka masyarakat di Kelurahan Air Tawar Timur (ATT), Kecamatan Padang Utara, Padang, Sumatera Barat. 

Penekanan ini sebagai respons atas pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 di Kota Padang pada Rabu (27/6/2018) yang menurutnya secara umum relatif aman terkendali tanpa kendala berarti.


"Siapapun yang menang mesti memberikan sikap taulan, tidak menunjukkan euforia kemenangan  berlebih-lebihan, baik oleh paslon sendiri termasuk para tim suksesnya. Sebaliknya, pihak yang kalah juga berjiwa besar dan berlapang dada menerima kekalahan," ungkap sosok yang juga dikenal dengan sapaan "Wan Bulu" ini. 

Menurut Ridha, jika memang ada celah persoalan hukum dalam Pilkada yang telah dilalui, lakukanlah dengan baik sesuai prosedur aturan hukum, sehingga tidak menimbulkan sikap onar yang merusak dan meresahkan masyarakat banyak. 

"Kita patut bersyukur situasi Kota Padang pasca Pilkada Serentak kemarin relatif kondusif. Baik pihak pemenang maupun pihak yang kalah tidak menampakkan reaksi berlebihan," ujarnya ketika dijumpai www.sumatrazone.co.id di salah satu Pos Kamling di lingkungan RW 01 ATT, Rabu (27/6/2018) sore, tempat ia biasa sambung rasa dengan warga setempat. 

Sikap Mental dan Kesadaran
Kondisi melegakan tersebut, tak terlepas dari sikap mental masing-masing pihak, yang sama-sama menyadari bahwa Pilkada adalah sebuah proses demokrasi yang harus dihormati, ditambah pula masyarakat Minangkabau yang kental rasa persaudaraan dan kekerabatan satu sama lain juga memaknai Pilkada  Serentak 2018 di Sumbar sebagai "Pilkada Badunsanak. 

Lebih lanjut, Bendahara DPC Partai Garuda Kota Padang yang juga aktif di kepengurusan Masjid Nurul Hikmah ATT ini, berharap, pihak yang menang dan terpilih memimpin Kota Padang satu periode ke depan jangan berlebihan dalam menandai kemenangannya dan yang kalah agar berjiwa besar. Tunjukkan sikap dewasa dalam berdemokrasi. 

Kepada para timses maupun pendukung masing-masing pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Padang yang baru saja usai "berlaga" di Pilkada Serentak 2018, alumni SMA Negeri 8 Padang Angkatan '89 ini menghimbau agar sama-sama menahan diri untuk melakukan hal-hal berekses tak baik bagi masyarakat banyak. Hormati perbedaan yang ada. Mari kita ciptakan rasa aman, damai dan nyaman, baik dalam masa pilkada maupun pasca pemungutan suara. 

"Seluruh masyarakat, khususnya warga Kota Padang, diharapkan bisa menjaga persatuan dan kesatuan, saling menghormati pilihan masing-masing.Berbeda pilihan boleh-boleh saja, itu anugerah. Yang penting harus dewasa dalam berdemokrasi, supaya pemimpin yang terpilih nantinya juga berkualitas," himbau bapak tiga orang putri yang insya Allah "siap lahir bathin" maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) 5 Kota Padang (Padang Barat, Padang Utara, Nanggalo-red) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019 mendatang.

(ede)
 
Top