PADANG -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang Ilham Maulana mengatakan akan segera memberikan penjelasan soal pemanggilan dirinya oleh Polresta Padang, terkait masalah anggaran pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Padang.

Ilham mengaku telah mendapatkan banyak informasi tentang permasalahan terkait dirinya dari banyak media masa. Kemudian, ketika ditanyakan bagaimana respon dan sikapnya terhadap masalah itu, ia meminta bersabar.

“Terima kasih banyak atas infonya, sabar ya, nanti kalau sudah datang saatnya saya sampaikan semuanya dari awal sampai akhir, saya jelaskan semuanya,” ujarnya seperti dilansir langgam.id, Minggu (13/6/2021).

Sehubungan pemanggilan dirinya oleh Polresta Padang, Ilham juga mengungkapkan bahwa dirinya akan menggelar konferensi pers dan mengundang seluruh media untuk menjawab seluruh pertanyaan. Namun, jadwalnya belum ada, sebab saat ini dirinya masih fokus pemulihan kesehatan.

“Nanti saya undang seluruh media, jadi sekarang saya coba menyembuhkan badan saya dulu, badan saya kurang enak, sakit, karena terlalu maraton dengan pekerjaan dan kesibukan,” katanya.

Ia menjelaskan, beberapa waktu belakangan ia melakukan berbagai kesibukan, kegiatan dan pekerjaannya. Ditambah lagi pasca ibunya meninggal dunia, kemudian tiga saudaranya, dan nenek dari menantunya juga meninggal.

“Jadi lelah sekali badan saya, maka saya perlu istirahat sebentar, perbaiki dan recovery, jadi saya beribadah sebentar dulu sembari menyehatkan badan, nanti media saya undang dan menyampaikan semuanya,” ucap Ilham.

Dirinya juga memantau berbagai pemberitaan di media massa dan nanti akan dijelaskan semuanya. 

Sebagaimana ramai diberitakan mass media di Padang, Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polresta Padang menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ilham Maulana pada Jumat (11/6/2021) kemarin. Pemeriksaan dilakukan untuk meminta keterangan terkait anggaran pokok pikiran (pokir).

Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda, kepada langgam.id, menyebutkan, pemeriksaan merupakan tindak lanjut laporan masyarakat terkait dugaan penyelewengan dana pokir sebesar Rp500 ribu perorang. Dana pokir untuk 80 orang dikasih Rp1,5 juta, tapi diminta kembali Rp500 ribu, sehingga kepolisian meminta klarifikasi.

Namun, ternyata Ilham Maulana tidak memenuhi panggilan polisi pada hari tersebut, sehingga kepolisian melakukan penjadwalan ulang pemanggilan atas permintaan Ilham dengan alasan sedang ada kegiatan.

“Menurut informasi hari ini akan datang, tapi ternyata tidak datang, sehingga pada Senin depan kami jadwalkan ulang,” terang Rico.

#langgam/oel






 
Top