SOLOK, SUMBAR -- Musibah banjir yang menerjang Kota dan Kabupaten Solok akibat tingginya curah hujan mulai Senin (11/1/2020) sore hingga Selasa (12/1/2021) dinihari, mengakibatkan kerusakan parah pada sarana dan prasarana umum, seperti jalan dan bangunan. Kawasan terdampak, antara lain Koto Laweh, Batu Banyak dan Koto Anau kecamatan Lembang Jaya menuju Solok.

Ada beberapa titik di sepanjang jalan tersebut yang sudah amblas seperti menjelang Simpang Patamuan, kemudian menjelang Simpang Limau Lunggo atau Kapalo Banda.

Kerusakan jalan yang cukup memprihatinkan terjadi pada kelok S, sehingga menyebabkan kendaraan yang berlalu lalang mengalami kemacetan, terutama ketika mobil atau truk yang berpapasan di jalan tersebut.

Sementara jembatan Limau Lunggo putus dibawa arus, sehingga akses ke Limau Lunggo dipindahkan ke Simpang Sawah Padang.

"Di perbatasan Koto Anau dan Sungai Janiah juga terjadi longsor, menyebabkan beberapa petak sawah hancur akibat di dorong oleh air bah yang keluar dari saluran drainase," ulas Aslim (60), kepala jorong Lembang Nagari Koto Anau.

Sementara sejumlah warga Koto Laweh, mengatakan, dengan tidak hentinya hujan semalam, membuat saluran drainase di Koto Laweh menjadi jebol dan air keluar mengikis badan jalan, sampai sampai bibir jalan pun sudah membuat lubang sedalam 1 meter. Mereka khawatir akan berpengaruh kepada pengendara sepeda motor maupun mobil.

Warga sekitar berharap kepada dinas terkait memberikan perhatian dengan segera melakukan perbaikan pada jalan tersebut. Sebab, jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat menuju solok ditambah lagi kondisinya sudah sangat rawan.

Berdasarkan pantauan kontributor media ini, badan jalan dimaksud sudah longsor akibat tergerus air dan lebih dari setengah badan jalan amblas. Akibatnya pengendara roda empat harus hati-hati dan bergantian untuk dapat melewati ruas jalan tersebut, sementara untuk kendaraan roda dua masih bisa melintasi ruas jalan tersebut, namun tetap harus berhati-hati.

"Ya, mobil masih bisa, tapi harus hati -- hati karena jalan kecil. Lewat juga harus bergantian," ungkap salah seorang warga yang enggan ditulis namanya.

Rata-rata warga di wilayah terdampak banjir berharap kepada pemerintah cepat tanggap mengatasi masalah tersebut, karena kondisi sudah sangat memprihatinkan.

"Untuk melintasinya kami merasa ngeri, meskipun jalan belum longsor namun ada seperti retak. Jadi sebelum ada korban alangkah baiknya pemerintah segera memperbaiki, baik membuat jalan darurat sementara dari pada memakan korban nantinya," harap warga.

Damkar Siram Jalan Licin

Sementara itu, Petugas Damkar Kabupaten Solok telah turun tangan dengan menyemprot permukaan jalan Aripan Laing yang tertutup tanah akibat jebolnya dam proyek perumahan di Kuncir Kec. x Koto Diatas. 

Dipimpin oleh komandan regu Riki Aditama, tujuh personil Damkar beserta satu armada menyemprot tanah yang terbawa hujan, hingga menutup permukaan jalan yang menghubungkan kota Solok dengan nagari di kecamatan X Koto Diatas tersebut.

"Penyemprotan dilakukan mulai dari Simpang Dama Laing hingga puncak tanjakan yang masuk dalam nagari Kuncir," ujar Riki.

Ia menjelaskan, akibat hujan deras yang terjadi di daerah ini sejak Senin (11/1) sore membuat tanah yang ada dikiri dan kana jalan tergerus air hingga menutup permukaan jalan.

Akibatnya jalan jadi licin dan berbahaya bagi kendaraan yang melintas. Damkar Kabupaten Solok menyiram jalan beton tersebut untuk membuang tanah dan sendimen lainnya.

"Apabila tanah ini dibiarkan berbahaya bagi kendaraan, bisa-bisa kendaraan slip saat melintas, lebih fatalnya bisa tergelincir karena jalan licin akibat tanah merah melapisi jalan," imbuh Riki.

Ia menambahkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta tokoh masyarakat meminta bantuan Damkar Kab. Solok untuk menyiram material tersebut agar dapat dilewati dengan aman oleh pengguna jalan.

Namun demikian ia tetap menghimbau pengendara yang akan melintas di jalan ini untuk tetap hati-hati, karena setelah disemprot siang ini bisa saja tanah kembali terbawa air dari lokasi proyek.

(fen/oel)






 
Top