Limapuluh Kota,Terobos-Rince Wandik (20) salah seorang Resimen Mahasiswa (Menwa) putri asal Jaya Wijaya Papua tidak pernah membayang akan sampai di Kabupaten Limapuluh Kota. Mahasiswi semester V Stisip Amal Ilmiah Yapis Wamena Papua itu, mengaku sangat terkesan dengan keramahtamahan Bupati Limapuluh Kota H Irfendi Arbi saat menerima rombongan Menwa se Indonesia di Pendopo kediaman bupati itu, kemaren malam.
   
“Saya sangat terkesan dengan Bupati Irfendi Arbi. Beliau orang yang baik dan rendah hati, serta sangat akrab dengan orang baru. Bahkan kami yang baru berjumpa dengan beliau, bisa beramahtamah dan bersedagurau, serta berfoto bersama secara leluasa,” aku Rince.

    Selain itu Rince juga merasa tersanjung oleh Bupati Irfendi yang senantiasa membanggakan seluruh Menwa yang mengikuti Napak Tilas Bela Negara Pemuda Indonesia Tingkat Nasional rute perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Tidak saja mengundang bersilaturahmi, Bupati juga ikut langsung dalam acara ziarah ke makam para Syuhada Peristiwa Situjuah di Lurah Kincia, pada siang harinya. 
    
   Dikatakan Rince, ia termotivasi datang jauh-jauh ke Kabupaten Limapuluh Kota antara lain karena ingin bertemu dengan Menwa se Indonesia. Selain itu juga karena berharap bisa mengetahui lebih jelas dan dekat tentang sejarah perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
“Saya sengaja datang jauh-jauh dari Papua karena ingin bertemu dan berbagi pengalaman dengan Menwa se Indonesia. Selain itu juga karena alasan saya ingin  tahu sejarah perjuangan PDRI yang notabene telah menjaga keberlangsungan republik ini,” tutur Rince.
    
    Sebelumnya Bupati Limapuluh Kota H Irfendi Arbi dalam sambutannya pada acara silaturahmi dengan Resimen Mahasiswa (Menwa) se-Indonesia itu mengatakan, Indonesia adalah harga mati. Karenanya, bangsa ini harus rela berkorban demi membela tanah air ini.

    “Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati yang harus kita bela, jaga dan lindungi. Mari kita syukuri nikmat Allah atas kesatuan bangsa ini. Jangan biarkan siapapun memecah belah kita,” ungkap Irfendi di hadapan 571 orang Menwa peserta Napak Tilas Bela Negara Pemuda Indonesia Tingkat Nasional rute perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

    Dikatakan, bela negara merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga negara untuk terciptanya kehidupan masyarakat yang tertib, aman dan damai. Para pahlawan telah berkorban dan berjuang untuk merebut kemerdekaan dan mendirikan negara yang kita cintai ini.

     “Mari kita hargai pengorbanan jiwa raga dan harta para pahlawan kemerdekaan yang telah mendahului kita, salahsatunya dengan cara menjaga dan memelihara kedaulatan NKRI,” tutur Irfendi.
Dalam kesempatan itu Irfendi juga mengapresiasi Menwa yang datang dari hampir seluruh provinsi di Indonesia, bahkan dari Papua dan Kalimantan.

     “Saya bangga dan memuji semangat Menwa Indonesia. Lebih membanggakannya, mereka datang dalam jumlah besar yang mencapai 571 orang dari sebagian besar provinsi bahkan provinsi jauh seperti dari Pulau Papua dan Kalimantan dan lainnya,” tutur Irfendi.

   Sebelumnya Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Napak Tilas Bela Negara Pemuda Indonesia Tingkat Nasional, Dasril, S.Pd.I, M.Si dalam penyampaiannya menyebut, kegiatan napak tilas dalam rangka memperingati Hari Bela Negara tahun 2017 itu diikuti oleh 571 orang Menwa dari sebagian besar provinsi di Indonesia.

     “Dalam rangkaian acara peringatan Hari Bela Negara ini kami telah melakukan sejumlah kegiatan yang diantaranya bhakti sosial di Pantai Air Manis Padang, pemberian bantuan sembnako kepada warga miskin dan bantuan peralatan olah raga di Padang. Selain itu juga melaksanakan seminar nasional dan napak tilas secara estapet dari Padang hingga ke Kabupaten Limapuluh Kota,” papar Dasril. (yon).

 
Top