PADANG -- Belum diketahui persoalan apa yang melatari, tiba-tiba saja dua pemuda asal Kepulauan Mentawai ini diserang lalu ditebas samurai oleh orang tak dikenal. Satu di antaranya kritis setelah lehernya kirinya terkena tebasan, sedangkan satu lainnya luput dari serangan tiba-tiba tersebut.

Aksi penyerangan menggunakan senjata tajam jenis samurai ini terjadi Minggu (16/2/2020) dinihari, sekitar pukul 02.00 WIB, di jalan Dr. Sutomo, Padang, tak jauh dari Tugu Api Simpang Haru, Kecamatan Padang Timur.

Hingga berita ini diturunkan, korban tebasan samurai, Parmono Saogo (21), masih menjalani perawatan intensif di UDG RS Dr. M Djamil, Padang.

Rekan korban, Hengki Hotang (21), kepada awak media memaparkan, sebelum kejadian ia bersama korban sengaja keluar malam dengan berjalan kaki, maksud mencari makanan di warung rencananya hendak mencari makan di kawasan Marapalam. Begitu berjalan beriringan, terlihat dua sepeda motor yang datang dari arah Lubuk Begalung menuju Simpang Haru.

"Pelaku ada empat orang. Masing-masing berboncengan, kemudian mereka hendak menabrak kami, tapi kami spontan melompat ke trotoar untuk menghindar," papar Hengki.

Setelah itu, lanjut Hengki, korban Parmono reflek menoleh ke arah para penabrak. Sejurus kemudian, satu sepeda motor Honda Beat warna biru berbalik menghampiri, lalu orang yang dibonceng menebaskan samurai ke arah mereka.

Tebasan samurai mengenai leher Parmono sebelah kiri. Sedangkan Hengki, katanya kala itu reflek menunduk. 

"Saya saat itu langsung menunduk, lalu saya lihat tangan Parmono yang memegang lehernya berdarah, kemudian saya perhatikan lagi ternyata lehernya sudah luka-luka. Beruntung ada pengendara yang lewat di lokasi kejadian langsung membawa kami ke Bidan Cici tak jauh dari lokasi. Namun pada pukul 03.00 WIB, Parmono dirujuk ke RS Dr. M Djamil Padang," paparnya.

Menurut Hengki, dia tidak tahu apa kesalahan mereka berdua, sehingga tiba-tiba saja diserang orang tak dikenal.

Hengki sendiri tinggal di kawasan Marapalam, bekerja sebagai kuli bangunnan, sedangkan korban Parmono tinggal di kawasan Ampang, bekerja di tempat cucian mobil.

Dua pemuda korban penyerangan orang tak dikenal ini berasal dari Dusun Mapoupou, Desa Makalo, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. 

Setelah korban diantarkan ke Klinik Bidan Cici, Hengki langsung melapor ke Mapolsek Padang Timur yang tidak jauh dari lokasi. 

Hingga berita ini diturunkan, belum belum diperoleh informasi resmi dari pihak Polsek Padang Timur ihwal tindak lanjut pelaporan kasus penganiayaan terhadap dua pemuda asal Mentawai tersebut. 

Sementara korban, hingga pukul 13. 20 WIB tadi, masih di ruang operasi RS Dr. M Djamil Padang. 

Sumber: mentawaikita.com
Editing: redaksi.sumatrazone


 
Top