SINGKAWANG  KALBAR -- Sejak beberapa tahun terakhir, marak terjadi praktik penipuan menggunakan telepon. Satu di antara modusnya yaitu berpura-pura menjadi polisi yang menangkap anggota keluarga calon korban.

Biasanya, mereka akan meminta sejumlah uang tebusan. Namun ada juga yang sekadar meminta pulsa.

Praktik ini sudah memakan banyak korban. Dari beberapa kasus, diketahui bahwa pelaku merupakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Namun ada juga yang dilakukan orang di luaran.

Untuk menyakinkan korban, pelaku biasanya memiliki beberapa perlengkapan. Seperti sirine dan handy talky yang mampu mengeluarkan suara khas.

Praktik ini juga dialami seorang lelaki bernama Muhammad Irvan di Singkawang, Kalimantan Barat. Menariknya, Irvan merupakan seorang anggota kepolisian di Polres Singkawang. Dia menjabat humas dengan pangkat Bripka.

Meski demikian, Bripka Irvan sempat meladeni aksi penipu tersebut. Peristiwa inipun berujung kocak.

Video percobaan penipuan ini kemudian diunggah oleh akun Facebook Ivan, Selasa (29/9/2020).

Awalnya, pelaku menghubungi Bripka Irvan dan mengaku sebagai seorang polisi. Dia mengatakan telah menangkap anak Brikpa Ivan karena tersandung masalah narkoba.

"Anak Pak Ivan kena tangkap polisi karena pakai narkoba," tulis akun tersebut.

Untuk bisa dilepaskan, penipu yang berpura-pura jadi polisi itu meminta sejumlah uang. Bahkan dia menyalakan sirine agar suaranya meyakinkan.

Saat pelaku bertanya namanya, Bripka Irvan mengaku sebagai Joni. Sedangkan anaknya yang seolah-olah sedang ditangkap itu bernama Umar.

Dari video tersebut, Bripka Irvan terlihat mahir meladeni aksi penipuan ini. Dia juga sempat berpura-pura cemas dan kaget mendengar perkataan penipu tersebut.

"Itu anak saya ngapai lagi, itu kemarin baru selesai direhab itu, pak?," jawab Bripka Irvan coba menyakinkan balik pelaku bahwa dirinya percaya.

Mendengar Bripka Irvan sudah yakin, pelaku penipuan kemudian melancarkan aksinya dengan meminta sejumlah uang.

Pelaku mula bertanya kemampuan keuangan korban. Lucunya, Bripka Irvan mengaku punya uang Rp 200 juta yang rencananya akan dia pakai untuk pergi haji.

Mendengar hal tersebut, pelaku kian semangat, lantas meminta dikirimi uang Rp 5 juta sebagai panjar.

Pelaku kemudian meminta Bripka Irvan agar segera ke ATM dan mengirimkan uang tersebut. Namun pelaku juga meminta agar Bripka Irvan tidak mematikan sambungan telepon agar dia tetap bisa mendengar.

"Jadi bapak sekarang pergi ke ATM, untuk menjaga keamanan ini handphone bapak biarkan tetap terhubung seperti ini," kata pelaku.

Puas berhasil mengelabui balik pelaku, Bripka Irvan kemudian menjelaskan bahwa dirinya adalah polisi sungguhan.

"Bapak ngebohongi saya, yang bapak telepon ini polisi. Kok bapak bisa ngebohongi saya?. Anak saya itu masih umur lima tahun, pak," kata Bripka Irvan sambil tertawa. Kena deh!?

***

 
Top