PADANG -- Gempa bumi tektonik bermagnitudo M 6,4 mengguncang wilayah pesisir barat Nias, Sumatera Utara pada pukul 06.58 WIB, Selasa (20/4/2021).

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan parameter update gempa bumi tersebut yaitu M 6,1.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa episenter gempa bumi ini berada di titik koordinat 0,17 LU dan 96,48 BT.

Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 140 kilometer arah Barat Daya Nias Sumatera Utara dengan kedalaman 16 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas tektonik pada Lempeng Samudera Hindia (outer rise)," jelas Bambang.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun atau normal fault.

Gempa Outer Rise

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menambahkan, episenter gempa baratdaya Nias ini di peta tampak berada di luar zona subduksi. Inilah yang menjadi ciri gempa outer rise.

"Gaya tektonik yang bekerja di zona ini bukan kompresional atau menekan tapi gaya ektensional atau tarikan karena merupakan zona bending (regangan)," jelas Daryono.

Outer rise merupakan zona gempa yang selama ini terabaikan, karena memang lebih populer zona sumber gempa megathrust.

Meskipun terabaikan tetapi tidak kalah berbahaya dan dapat memicu terjadinya tsunami.

Sebagai contoh seperti kasus Tsunami Selatan Jawa pada 1921 dan Tsunami Sumbawa yang destruktif Sumbawa pada 1977.

Dampak gempa

Kendati lokasi gempa bumi ini berada di laut tetapi hasil pemodelan BMKG tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.

Akan tetapi, getaran dari guncangan gempa bumi ini dirasakan di sejumlah wilayah dengan skala intensitas yang bervariasi.

Seperti getaran dengan skala intensitas II-III MMI dirasakan oleh masyarakat di wilayah Nias Barat. Di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Sementara, wilayah seperti Padang Sidempuan, Pariaman, Padang Pariaman, Pakpak, Padang, Pakpak Bharat, Aceh Singkil, Aek Godang merasakan getaran gempa bumi ini dengan skala intensitas II MMI.

Getaran dengan skala intensitas II MMI ini dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Sedangkan untuk wilayah Gunung Sitoli merasakan getaran gempa bumi dengan skala intensitas I-II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Sebagai informasi, hasil monitoring BMKG hingga pukul 07.10 WIB, Selasa (20/4/2021) belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Bambang.

Masyarakat juga diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Upayakan untuk selalu memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah.

#kompas






 
Top