SALAH satu dana yang sangat berguna ketika seseorang mengalami keadaan mendesak adalah dana darurat. Karena keinginan melipatgandakan dana darurat, mungkin ada seseorang yang akhirnya menginvestasikan dana darurat tersebut. Padahal dana darurat sebaiknya jangan diinvestasikan.

Para ahli biasanya menyarankan untuk memiliki tabungan setidaknya tiga hingga enam bulan untuk dana darurat. Jika hanya bisa sedikit menyisikan uang, mungkin butuh waktu yang lama untuk mengumpulkan dana darurat sehingga akhirnya bisa terkumpul banyak

Berawal dari situlah mungkin sering terbesit pemikiran bahwa dana darurat yang hanya disimpan di rekening tabungan tidak berarti apa-apa karena tidak ada potensi untuk bertambah. Karena itu, akhirnya muncul keinginan untuk menginvestasikannya.

Akan tetapi sebetulnya, dana darurat lebih baik tidak diinvestasikan. Berikut ini alasan mengapa Anda perlu memikirkan kembali ketika ingin menginvestasikan dana darurat, seperti dilansir dari CNBC, Minggu (17/10/2021).

Berpotensi Kehilangan Uang yang Diinvestasikan

Umumnya, bukan ide yang baik ketika Anda ingin menginvestasikan dana darurat. Mengingat pengeluaran tak terduga, tentu saja tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.

Nah, ketika Anda menginvestasikan dana darurat tersebut, saat itu pula berisiko kehilangan modal investasi jika aset turun di bawah apa yang sudah dibeli.

Ingat kembali, bagaimana pun, menyimpan uang di rekening tabungan akan mempertahankan setoran awal dan uang tersebut kemungkinan akan tetap ada ketika Anda membutuhkannya.

“Kami harus melarang diri kami memainkan biaya peluang dengan dana darurat kami,” kata Penasihat Kekayaan dan Analis Senior di ALINE Wealth Brian O’Leary.

“Jangan katakan, ‘Seandainya saya menginvestasikan uang, saya akan untung X persen’,” lanjutnya.

Pada akhirnya memang harus Anda sendiri yang perlu menyisikan uang untuk dana darurat.

Akan Dikenakan Pajak Saat Penarikan

Selain poin nomor satu, ingat pula bahwa ketika Anda menginvestasikan uang ke akun pialang itu akan dikenakan pajak.

Anda akan bertanggung jawab untuk membayar pajak pada saat menjual beberapa saham. Tarif pajak yang akan dibayarkan pun itu tergantung pada saat Anda membeli dan menjual saham tersebut.

Sementara itu, keuntungan yang diperoleh dari menjual aset yang telah dipegang selama satu tahun atau kurang dari itu pun dikenakan pajak dengan keuntungan modal jangka pendek. Biasanya sama dengan tarif pajak penghasilan reguler Anda.

Di sisi lain, jika Anda menjual aset yang telah disimpan selama lebih dari satu tahun, tentu Anda harus membayar pajak keuntungan modal jangka panjang dengan tarif antara 0 hingga 20 persen.

Secara umum, lebih baik dikenakan pajak pada tingkat keuntungan modal jangka panjang karena tarif lebih sedikit. Namun, tetap saja keadaan darurat tidak bisa diprediksi.

Dibanding menginvestasikan dana darurat, coba pertimbangkan untuk menyimpan uang ke rekening tabungan dengan hasil yang tinggi. Rekening tersebut membayar bunga setiap bulan hanya untuk menyimpan uang di rekening. Hal tersebut memungkinkan saldo Anda meningkat sedikit lebih cepat.

Kesimpulannya, meskipun tergoda untuk menginvestasikan dana darurat supaya berlipat ganda, tapi itu jangan Anda lakukan. Bisa jadi bencana ketika Anda justru kehilangan uang saat berada di situasi yang mendesak. Bahkan akan dikenakan pajak pula ketika penarikan.

Namun, ketika Anda ingin mengembangkan dana darurat, cobalah simpan uang tersebut ke dalam rekening tabungan hasil tinggi, ini pilihan yang aman. Selain itu, Anda juga bisa mempertahankan saldo total dan terlepas dari volatilitas pasar.

#awm/mdk







 
Top