PADANG -- Pembangunan berbasis Smart City (kota cerdas-red), telah menjadi tren pembangunan kota atau daerah di dunia dan menjadi keniscayaan yang harus diadaptasi daerah atau kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Pembangunan berbasis Smart City tidak sekedar mengedepankan efisiensi birokrasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saja, lebih dari itu bagaimana bagaimana membangun masyarakat dengan menjadikan infrastruktur dan sarana TIK sebagai faktor pendukung atau enabler.

Menyikapi itu, untuk melangkah menuju Smart City bagi Kota Padang, sangat diperlukan adanya perencanaan yang matang dan menyeluruh dalam pembangunan kota yang disiapkan pemerintah saat ini. 

Pemko Padang pun sudah melihatkan keseriusan dalam rangka menuju kota dengan konsep tersebut. Langkah-langkah ke arah tersebut, antara lain dengan telah melakukan nota kesepahaman dengan Kemenkominfo tentang Implementasi Gerakan menuju 100 Smart City, dimana Kota Padang terpilih sebagai salah satu dari 50 kota dan kabupaten di Indonesia pada 2018 ini. 

Demikian disampaikan Walikota Padang diwakili Asisten Ekbang Kesra, Hermen Peri sewaktu membuka Bimbingan Teknis (bimtek) terkait persiapan, perencanaan dan koordinasi penyusunan masterplan Smart City dan penentuan Program Quick Win di lingkungan Pemko Padang di Gedung Serbaguna Bagindo Aziz Chan, Balaikota, Senin (2/7/2018). 

Ia mengatakan, para ahli secara umum menyepakati ada enam parameter penting untuk mendukung terciptanya Smart City. Antara lain Smart Economy, Smart Mobility, Smart Government, Smart Environmental, Smart Living dan Smart People. Untuk menopang gerakan ini, Pemko Padang juga telah membentuk Dewan Smart City Kota Padang yang terdiri dari para akademisi, praktisi, seluruh kepala OPD, camat, lurah dan relawan serta Tim Pelaksana Smart City Kota Padang. 

“Maka itu, Pemko Padang berkomitmen penuh untuk merealisasikan program Gerakan 100 Smart City sesuai masterplan dan quick win Smart City yang akan dihasilkan melalui Bimtek kali ini. Semoga, dapat menciptakan penyamaan persepsi tentang Smart City, menampung ide dan menciptakan masterplan Smart City Kota Padang serta menetapkan quick win Smart City,” tukasnya.

Hermen menambahkan, untuk ini Pemko Padang menaruh harap kepada Tim Pembimbing, anggota Dewan Smart City, Tim Pelaksana Smart City, seluruh OPD, camat dan lurah di lingkungan Pemko Padang dapat menyumbangkan ide dan pemikirannya dalam mendukung konsep Smart City di Kota Padang. 

“Sehingga terciptanya masterplan dan quick win Smart City Kota Padang, dalam rangka membangun dan membawa negara khususnya Kota Padang ke arah yang lebih maju lagi,” tandasnya. 

Kepala Dinas Kominfo Padang, Suardi juga mengatakan, tujuan utama bimtek tersebut dilaksanakan yaitu sebagai media bagi pemerintah daerah, tim penggerak dan pendamping serta entitas lain yang terlibat dalam proses perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi pengembangan kota berdasarkan konsep Smart City di Kota Padang.

"Melalui upaya itu diharapkan terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antara perencanaan pengembangan Smart City di Kota Padang. Kemudian menyediakan landasan materi dan implementasi praktis rencana pengembangan daerah berdasarkan konsep Smart City. Lalu menjamin terakomodasinya sasaran pembangunan di dalam RPJMD dalam dokumen perencanaan Smart City Kota Padang, sekaligus mendorong proses pengembangan Smart City yang efektif, efisien, inklusif dan partisipatif," terangnya.

Hal ini kata Suardi, untuk menjawab tuntutan akan pentingnya sebuah perencanaan yang matang dan komprehensif terhadap Kota Padang yang nyaman, aman, sehat, mudah dan berkemakmuran dalam konsep Smart City.

Adapun untuk sasaran bimtek ini sebutnya, antara lain untuk tersusunnya dokumen masterplan Smart City yang komprehensif dan aplikatif. Lalu tersusunnya dokumen masterplan implementasi Smart City jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang (10 tahun) di Kota Padang. Kemudian terlaksananya program pembangunan Smart City Kota Padang sesuai dengan masterplan yang telah disusun termasuk program Quick Win dalam satu tahun ke depan. 

“Terlebih, membantu Pemko Padang dalam tata pamong (governance) dan tata kelola (manajemen) pengembangan Smart City sehingga dapat berlangsung secara sistematis dan berkelanjutan,” paparnya. 

Bimtek ini dilaksanakan selama dua hari, Senin dan Selasa (2-3/7/2018) dengan diikuti peserta sebanyak 175 orang yang berasal dari perwakilan Dewan Smart City Kota Padang, Tim Pelaksana Smart City Kota Padang, pimpinan OPD serta para camat dan lurah se-Kota Padang. 

Untuk narasumber bimtek menghadirkan Andrari Grahitandaru dari Badan Pengkajian dan Penggarapan Teknologi RI dan Yusuf Simatupang selaku Tim Pembimbing dari BPPT dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. 

(rel/ard)

 
Top