JAKARTA -- Ibu Yuni yang sehari-harinya bekerja dengan memenuhi pesanan jamu menceritakan bagaimana program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dijalankan PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) dapat meningkatkan kesejahteraannya. 

Ia merupakan salah seorang nasabah yang hadir dalam acara peninjauan program Mekaar yang dihadiri Presiden Joko Widodo di lapangan asrama polisi, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019).

"Kalau ada orang yang pesan jamu, saya kirim-kirimi. Minta jamu saya antarkan," ucapnya ketika ditanyakan oleh Presiden.

Bantuan permodalan PNM Mekaar sebesar Rp3 juta yang diterimanya membuatnya dapat meningkatkan perekonomian hingga memiliki penghidupan yang lebih baik.

"Dapat Rp3 juta saya jualan pempek sama es campur," tuturnya.

Selain itu, Ibu Yuni juga mengakui bahwa dirinya kini dapat membuka kios usaha kecil-kecilan lewat bantuan tersebut. Ia mengatakan bahwa sebelum menerima bantuan permodalan tersebut, dirinya menjalankan usahanya dengan cara berkeliling sendiri.

"Tadinya berkeliling sekarang punya kios? Bagus. Ini yang kelihatan peningkatannya," sahut Presiden.

Kepala Negara pun kemudian menanyakan aktivitas usaha Ibu Yuni sehari-hari dari sejak mulai melayani pelanggan hingga mengakhiri kegiatan usahanya.

"Saya bikin pempek dari jam enam. Mulai buka jam sembilan, tutup abis Isya," jawabnya.

"Ini namanya kerja keras. Nanti Insha Allah Ibu berhasil kalau kerjanya seperti ini," kata Presiden.

Etos kerja yang ditunjukkan Ibu Yuni tersebut disebut Presiden merupakan contoh dari perwujudan kerja keras yang menjadi salah satu nilai utama yang ditanamkan kepada para nasabah PNM Mekaar. Lewat kerja keras itu pula, Ibu Yuni mulai dapat memperbaiki kehidupannya.

"Tadinya buat makan saja susah. Sekarang Alhamdulillah sama suami juga bisa makan," ucap Ibu Yuni.

Di hadapan 524 nasabah PNM Mekaar di Kecamatan Kemayoran, Presiden kembali mengingatkan soal nilai-nilai utama yang harus dimiliki, yakni jujur, disiplin dan kerja keras. Dirinya berharap banyak agar lebih banyak lagi nasabah yang mampu memanfaatkan program ini dan meningkat ke tingkatan selanjutnya. Untuk tingkatan selanjutnya tersebut, program pemerintah lainnya berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah menanti.

"Dari 524 orang yang hadir di sini 524, saya yakin lebih dari 100 bisa naik kelas ke program KUR secepatnya. Kita akan tarik ibu ke program KUR yang bisa memberikan pinjaman Rp25 juta sampai Rp500 juta," ujarnya.

Kepala Negara juga mendorong para ibu penerima manfaat bantuan PNM Mekaar untuk terus bekerja keras. Pemerintah akan terus mendukung usaha-usaha supermikro yang dijalankan para nasabah agar dapat berkembang ke arah yang lebih baik. 

"Jangan menyerah terhadap keadaan karena yang bisa memperbaiki keadaan adalah kita sendiri. Ini ada peluang untuk ibu-ibu dari program Mekaar. Gunakan sebaik-baiknya program ini agar kita semua meningkat kesejahteraannya," tandas Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.

#Jakarta, 26 Januari 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin (ede)
 
Top