PADANG -- Berawal peristiwa banjir besar beberapa tahun silam, pemukiman yang dihuni sekitar 30 kepala keluarga (KK) itu akhirnya diberi nama unik. "Kampung Jeep Parak Jambu", demikian nama kampung yang ketika banjir melanda hanya bisa ditempuh oleh mobil antik Jeep Willis.

Adapun nama jalan dan gang pada kampung kecil yang bercokol dalam kawasan Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Kototangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat ini juga tak kalah unik. Yakni, jalan Jeep dan gang Willis. Selain itu, ada lagi jalan "Baiyo", yang penamaannya berlatar rasa seiya sekata atau melalui musyawarah mufakat antar warga setempat. 

Setelah ditelusuri lebih lanjut, penamaan unik kampung, jalan dan gang tersebut berlatar gagasan seorang prajurit TNI AD pecinta mobil antik jenis Jeep Willis keluaran 1941 bernama Abil Kuba Malin Kayo. Tentara kreatif berjiwa seniman ini sekaligus berperan sebagai donatur utama pembukaan akses jalan dan gang di Kampung Jeep Parak Jambu.  

Pada saat peresmian jalan Jeep, gang Willis dan jalan Baiyo, Sabtu (14/2/2021) kemarin, juga dilaksanakan pemberian santunan untuk anak yatim piatu setempat. 

Abil mengaku salut dengan tingginya jiwa sosial, kegotongroyongan dan rasa solidaritas warga Kampung Jeep Parak Jambu demi kemajuan kampung mereka. "Semoga hal ini terus berlanjut untuk kedepannya,” ungkap Abil.

Saat ini, perkerasan badan jalan sudah dilakukan demi kelancaran akses transportasi yang tentunya sangat menunjang bagi aktivitas perekonomian warga setempat.  

Dalam hal ini, Sutrisno selaku Ketua RW 09 di kampung tersebut sekaligus mewakili warga berharap kepada Pemerintah Kota Padang supaya lebih memperhatikan Kampung Jeep Parak Jambu, khususnya dalam hal pembangunan jalan yang lebih layak. 

Diakuinya, selama ini pembangunan jalan di kampung tersebut baru dari swadaya masyarakat setempat. Termasuk pembuatan badan jalan dan drainase. Semua dikerjakan secara gotong royong. Belum ada sama sekali perhatian Pemko Padang.

(ede)







 
Top