JAKARTA -- Sebanyak 4 pasien positif tertular virus corona meninggal dunia. Walau demikian, Presiden Joko Widodo tak ingin masyarakat panik.

Jokowi mengatakan pemerintah memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini. Meski begitu, harus hati-hati karena tak ingin menciptakan rasa panik dan keresahan di masyarakat.

“Langkah-langkah serius telah kita ambil. Tapi di saat yang bersamaan kita tak ingin menciptakan rasa panik, keresahan di tengah masyarakat,” ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan pemerintah tetap tenang. Dia menyebut, dalam penanganan virus Corona,
pemerintah tak bersuara. “Dalam penanganan kita memang tidak bersuara. Kita tetap tenang, dan berusaha keras menghadapi tantangan ini,”
tuturnya.

Jokowi pun menghargai negara-negara lain yang mungkin memiliki kebijakan lain. Namun dia memastikan bila Indonesia memiliki tim reaksi cepat yang langsung bekerja begitu ada
informasi mengenai sebaran virus itu.

“Setiap negara saya kira memiliki policy yang berbeda-beda tapi yang jelas setiap ada cluster baru tim reaksi cepat kita sudah pasti memagari,” kata Jokowi.

4 meninggal dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan data tambahan pasien positif corona yang meninggal dunia.
Total pasien corona yang meninggal hingga kemarin ada 4 orang.

“Pasien mengalami perburukan hingga meninggal dunia,” kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Ada 3 pasien yang meninggal dunia dalam pengumuman kemarin, yaitu kasus 35, 36 dan 50. Pasien 35 dan 36 meninggal di RSPI Sulianti Saroso. Keduanya diketahui masuk ke RSPI dalam kondisi kesehatan buruk dan
memakai ventilator.

Yuri tak menyebut lokasi tempat meninggal pasien kasus 50. Namun jika dicocokkan dengan data jenis kelamin dan usia, kasus 50 diduga pasien yang meninggal di RS Moewardi, Solo.

Berikut data pasien positif corona yang meninggal:
- Pasien kasus 25, perempuan, warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun.
- Pasien kasus 35, perempuan usia 57 tahun.
- Pasien kasus 36, perempuan usia 37 tahun.
- Pasien kasus 50, laki-laki usia 59 tahun.

Belum berpikir lockdown

Sebagaimana diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan wabah Corona sebagai pandemi. Sejumlah negara juga telah mengunci (lockdown) daerah-daerah
yang diduga menjadi pusat penularan.

Namun Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia belum berpikir untuk lock-down. “Belum berpikir ke arah sana,”
kata Jokowi.

Lebih jauh Jokowi menuturkan menghargai seluruh kinerja kementerian dan lembaga dalam penanganan virus Corona. Dia juga mengapresiasi kinerja pemerintah daerah dalam mengatasi wabah ini.

“Tapi saya sangat menghargai kerjasama seluruh kementerian dan lembaga termasuk juga pemerintah daerah saya ingin memberikan juga apresiasi terhadap daerah-daerah yang mampu mengedukasi masyarakat memberikan penjelasan yang baik seperti DKI
Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat. Saya kira hal-hal seperti itu yang bisa menenangkan masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan telah ada 114 ribu orang yang terinfeksi virus Corona di seluruh dunia.

Sumber: detik.com
 
Top