PAYAKUMBUH, SUMBAR -- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil mengamankan seorang pria terduga teroris di Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat, Rabu (11/3/2020) sore. Pria berinisial DP diciduk tak jauh dari rumah mertuanya di Kelurahan Bulakan Balai Kandih, Kecamatan Payakumbuh Barat. 

Informasi yang berhasil dihimpun www.sumatrazone.co.id  seputar penangkapan terduga teroris ini, DP yang kala itu berada sekitar 100 meter dari rumah mertuanya tiba-tiba disergap sejumlah orang bersenjata lengkap yang ternyata adalah tim Densus 88. Lokasi penangkapan DP juga tidak terlalu jauh dari markas Polisi Militer (PM) Koto Nan Ampek, Payakumbuh. Penangkapan ini berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB. 

Peristiwa penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 itupun mengundang perhatian warga setenmpat, juga masyarakat yang lalu lalang di jalan utama Payakumbuh. Bahkan jalan utama Soekarno-Hatta Payakumbuh itu menjadi macet total.

Sejumlah warga yang menyaksikan peristiwa ini memaparkan, penangkapan terhadap terduga teroris DP dilakukan oleh sejumlah anggota Densus 88 Mabes Polri berpakaian preman, sebagian lagi ada yang berseragam densus dengan persenjataan lengkap. 

Saat diamankan petugas, DP sempat berteriak bahwa ia difitnah sebagai teroris, ia juga meminta bantuan warga sekitar.

Sejurus kemudian, dua orang anggota Densus yang menggunakan penutup wajah dan helm langsung memborgol tangan DP. Warga dan dejumlah siswa yang melintas terlihat ikut membantu memborgol tangan terduga teroris tersebut. 

Usai diamankan, Tim Densus 88 yang juga dibantu anggota Polres Kota Payakumbuh langsung melakukan penggeledahan di rumah mertua DP yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi penangkapan. 

Mengetahui adanya rumah warga yang digeledah terkait teroris, warga sekitar dan pengendara mencoba mendekat untuk melihat prosesi penggeledahan. Namun niat warga itu terhalang ketatnya penjagaan oleh petugas bersenjata lengkap di lokasi. 

Upaya sejumlah warga mengabadikan peristiwa itu dengan menggunakan kamera handphone juga tidak berhasil. Di sekitar lokasi hanya terlihat sejumlah anggota polisi bersenjata laras panjang dan anggota Densus 88 Mabes Polri yang menggunakan masker penutup wajah.

Kabag Ops Polres Payakumbuh, Kompol Basrial, juga terlihat berada di lokasi penggeledahan. Namun ia tidak bisa memberikan keterangan apa-apa kepada awak media.

Hasil penggeledahan di rumah mertua DP, tim Densus 88 terlihat membawa sejumlah
barang bukti (BB). Satu kantong dokumen, busur panah, senjata tajam serta sebuah kotak persegi panjang ikut diangkut ke atas mobil tim Densus.

Lurah Bulakan Balai Kandi Indra Rajo Muncak yang ikut mendampingi tim Densus 88 saat penggeledahan di rumah mertua DP, kepada sejumlah awak media menjelaskan bahwa sejumlah BB memang diamankan oleh Tim Densus dari rumah tersebut. Di antaranya ada handphone, sejumlah dokumen, laptop, senjata tajam serta panah.

“Iya, tadi memang ada warga berinisial DP yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang servis AC diamankan tim Densus
88. Yang bersangkutan baru satu
tahun tinggal disini," ungkapnya. 

Ihwal keberadaannnya di lokasi, dijelaskan Indra bahwa penggeledahan harus disaksikan oleh lurah. "Makanya saya tadi
dipanggil oleh RT sini untuk mendampingi tim yang melakukan penggeledahan,” ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, Camat Payakumbuh Barat Kefrinasdi, yang dihubungi terpisah, kepada awak media setempat membenarkan kalau salah seorang warga di kelurahan Bulakan Balai Kandi ditangkap oleh Tim Densus 88. 

“Dari laporan lurah ke saya, tadi memang ada satu orang warga Bulakan Balai
Kandi yang ditangkap oleh tim Densus 88 Mabes Polri. Ia ditangkap tak jauh dari kantor DPRD Kota Payakumbuh. Pria tersebut kemudian dibawa ke rumah mertuanya dan dilakukan penggeledahan. Hanya itu informasi yang saya peroleh dan saya tidak memiliki informasi lain terkait kejadian tadi sore itu,” ungkap Kefrinasdi.

(dwi/oel)
 
Top