MASUK Reses Masa Sidang I tahun 2018 , baik pimpinan maupun anggota DPRD Kota Padang turun ke tengah masyarakat guna menyerap aspirasi langsung dari masyarakat di
Daerah Pemilihan(Dapil) masing-masing. Reses masa sidang I ini terhitung sesuai jadwal Bamus mulai tanggal 7– 11 Februari 2018.



Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra, Daerah Pemilhan (Dapil) Kecamatan Nanggalo, Padang Utara dan Kecamatan Padang Barat, dalam reses masa sidang I ini menjemput aspirasi masyarakat di lingkungan RT 05 RW 3 Tanjung Berok Kampung Pulau Batam, Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang,R abu (7/2/2018) malam. 

Ribuan masyarakat setempat  terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan masa reses I Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra, malam itu.



Kegiatan reses yang dilaksanakan Wakil Ketua
DPRD Padang ini dibuka acara makan bajamba di teras Masjid Ansharullah bersama tokoh masyarakat, Ketua RT, RW, LPM, Majelis Taklim, pemuda dan warga setempat. Turut hadir Wakil Walikota Padang Emzalmi serta tokoh masyarakat sekaligus Calon Wakil Walikota Padang, Desri Ayunda.

Selain makan bajamba, kegiatan reses I Wahyu Iramana Putra ini juga diiringi hiburan live musik Kim dengan berbagai hadiah menarik, yang dilaksanakan di samping Masjid Ansharullah.



Tokoh masyarakat setempat sekaligus Ketua
RT 05, H. Syahrial, dalam kesempatan itu memaparkan bahwa masyarakat di Tanjung Berok Kampung Pulau Batam, Kelurahan Kurao Pagang ini lebih banyak berkehidupan ekonomi menengah ke bawah. Lebih banyak bekerja serabutan.

Diungkapkan juga bahwa dalam kesempatan gotong royong beberapa waktu lalu, Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra berjanji akan membantu pembangunan Masjid Ansharullah serta gapura jalan masuk ke kampung ini. 

“Untuk itu kami warga setempat tidak ingin nantinya hanya janji tinggal janji saja," harapnya.



Terkait pembangunan lantai dua Masjid Ansharullah ini disebabkan anak mengaji TQA dan TPQ ada sebanyak150 orang, sehingga pembangunan lantai II ini mendesak untuk tempat mengaji.

"Selain itu disini untuk belajar mengaji anak - anak tak dipungut bayaran, gratis".

Ia juga menyampaikan, gaji guru disini yang sebelumnya Rp 200 ribu sudah naik menjadi Rp400 ribu, yang dicarikan
dari donatur. Sementara untuk keamanan dan ketertiban lingkungan, bisa dijaga bersama-sama oleh warga.

Wahyu Iramana Putra menyampaikan bahwa tahun lalu untuk kegiatan reses ini dia tak sempat ke Nanggalo tapi ke Padang Utara. 

"Namun untuk kali ini saya laksanakan masa reses I ini di sini, dimana disini ada sebanyak 650 KK dengan rasa kebersamaan dan semangat gotong royong sangat luar biasa. Kita apresiasi sekali untuk itu," ujar Wahyu.

"Kawasan Kantong Kemiskinan"

Di sini termasuk "kawasan kantong kemiskinan". Masyarakatnya banyak yang tergolong ekonomi lemah atau miskin dengan
pekerjaan serabutan. Daerah ini juga diketahui adalah daerah rawan banjir, ini harus jadi perhatians kita bersama.

Dalam kesempatan itu Wahyu juga menyampaikan bahwa melalui Pokok pikiran (Pokir) nya selaku Wakil Ketua DPRD Padang
ingin menyelesaikan pembangunan lantai dua Masjid Ansharullah ini untuk sarana bagi anak -
anak kita dalam belajar ilmu agama. Tidak ada orang yang jadi miskin jika dia rajin memberikan bantuan terhadap sesama. Berbuat untuk kebaikan dan kita
akan melakukan yang terbaik. Kita harapkan bagaimana anak -anak disini bisa menjadi generasi yang beriman dan bertaqwa dengan dibekali ilmu agama.

“Saya minta agar diadakan anak-anak yang bisa hafiz Alqur’an mulai dari 1, 2, 3 hingga 4 Juz dan seterusnya,” harapnya.

Untuk majlis taklim Wahyu mengingatkan agar segera urus bantuan hibahnya karena di 2018 ini tidak boleh ada usulan lagi yang naik di jalan. Harus dimasukkan dulu proposalnya. 

"Kemudian saya inginkan warga yang 650 KK di sini sepakat untuk perangi narkoba dan maksiat. Kita pasang spanduk besar di jalan masuk ke kampung ini dengan slogan wargaTanjung Berok Kampung Pulau Batam, Kelurahan Kurao Pagang, Siap Perangi Narkoba dan Anti Maksiat!," seru Wahyu.

Terkait tingkat perekonomian warga, menurut Wahyu dirinya sudah mulai melakukan pendekatan -pendekatan. "Kita lihat apa saja kegiatan yang bisa meningkatkan perekonomian warga di sini. Kita harapkan masyarakat di sini bisa tergabung dalam suatu wadah atau membuat kelompok-kelompok yang nantinya akan diupayakan untuk membantu modal usaha, serta bagaimana
melatih mereka dengan manajemen usaha. Untuk masalah kemiskinan bukan di sini saja,
banyak masyarakat kita berada dalam wilayah
kantong kemiskinan. Dari data statistik ada sebanyak 200 ribu keluarga di bawah garis kemiskinan di Kota Padang. Ini harus jadi perhatian serius, apalagi juga ada kasus
anak gizi buruk yang akhirnya meninggal dunia.

“Tetapi masalah kemiskinan dan kesenjangan
sosial berbeda antara laporan dan kenyataan yang terjadi di lapangan. Alhamdulillah hal sudah kita bicarakan dengan Menteri Sosial RI,
Bapak Idrus Marham, saat bertemu kemaren. Alhamdulilah mendapat respons yang sangat luar biasa," sebutnya.

Terakhir disampaikan, memberikan yang terbaik, memberikan pemikiran-pemikiran yang baik, tentu kekurangan- kekurangan yang ada itu akan bisa kita isi. Dan yang paling penting dalam membangun itu adalah silahturahmi yang terus berjalan, partisipasi masyarakat serta rasa kebersamaan.

(adv)
 
Top