SHANGHAI -- Pada saat dunia masih sibuk-sibuknya menghadapi teror pandemi Covid-19, inovasi industri energi di Tiongkok justru makin menggeliat. 

Kabar terkini dari Tiongkok, Shanghai Electric Group Company Limited (Shanghai Electric), produsen dan pemasok terkemuka di dunia untuk alat-alat pembangkit listrik, perangkat industri dan jasa integrasi, bertengger di posisi ke-48 dalam jajaran merek dengan valuasi termahal di negara tersebut.

Hal ini terungkap dalam daftar "China's 500 Most Valuable Brands" 2020 yang resmi dirilis World Brand Conference. Valuasi merek Shanghai Electric melonjak lebih dari 30% dari 2019 hingga kini mencapai RMB 105,637 miliar. Dengan demikian, valuasi merek Shanghai Electric menjadi yang termahal di industri energi Tiongkok.

Terbentuk pertama kali pada 1902, Shanghai Electric memimpin inovasi industri, baik di dalam dan luar negeri. Setelah menjalankan strategi tiga tahap secara menyeluruh, Shanghai Electric mengalami pertumbuhan luar biasa dan mencatatkan kenaikan pendapatan bruto sebesar 26%. Sementara, laba yang diatribusikan kepada para pemegang saham meningkat 24,83%, dan jumlah pesanan baru melonjak 30,6% secara tahunan. Seluruh kinerja ini menjadi pencapaian tertinggi bagi Shanghai Electric, serta mencerminkan jangkauan merek yang kian luas dan berpusat pada inovasi kelas dunia dan produk industri bermutu.

Ke depan, Shanghai Electric ingin mengembangkan merek yang diakui pasar internasional dan beroperasi secara global. Guna memperluas jangkauan merek di pasar luar negeri dalam 3-5 tahun mendatang, Shanghai Electric berkomitmen untuk menjadi perusahaan global yang terkemuka. Lebih lagi, Shanghai Electric ingin memanfaatkan sumber dayanya demi mewujudkan kemajuan dan pembangunan sosial, inovasi terbuka, serta praktik-praktik K3 yang terbaik. Berpartisipasi dalam pameran industri di Hannover, Jerman, hingga bertemu dengan mitra-mitra bisnis potensial sewaktu ajang "World Energy Congress" di Dubai, Shanghai Electric ingin memperkuat kerja sama dengan berbagai perusahaan kelas dunia. Tujuannya ialah membuat perubahan positif, serta mengatasi beberapa tantangan dan isu terbesar di sektor energi dunia.

Dampak aktivitas produksi listrik berskala besar terhadap alam merupakan konsekuensi yang patut disesalkan. Meski beberapa gangguan tak dapat dihindari, Shanghai Electric optimis bahwa kerusakan alam dapat dikurangi dengan praktik pemantauan dan pengelolaan yang lebih baik. Shanghai Electric juga beralih menuju pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan. Bahkan, langkah ini menghasilkan pertumbuhan tahunan yang memecahkan rekor, yakni sebesar 51% dari 2018-2019. 

Pada periode yang sama, bisnis pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya meningkat 8,4% secara tahunan. Shanghai Electric memadukan fokus terhadap aspek keberlanjutan dengan ambisi untuk menjadi merek internasional yang menjadi unggulan. Kesadaran akan isu-isu kelestarian alam dan kebijakan ramah lingkungan juga menjadi inti dari transformasi merek Shanghai Electric. Hal tersebut turut menghasilkan perkembangan dalam bentuk inisiatif internal, "SEC-LOVE". 

Demi memastikan agar seluruh departemen ikut mendukung target kebijakan ramah lingkungan, lebih dari 80% perusahaan afiliasi Shanghai Electric kini telah memenuhi standar ISO14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan Hidup (EMS).

Di sisi lain, "Made in China 2025" menjadi fokus dari inisiatif Tiongkok untuk menyediakan lebih banyak produk dan layanan bermutu tinggi di dunia dengan inovasi mutakhir. Shanghai Electric juga memimpin inisiatif tersebut guna memperbarui citra "Made in China", serta membuat dampak positif bagi sejumlah komunitas di wilayah kerjanya—salah satu target program tanggung jawab sosial perusahaan Shanghai Electric, dan komitmennya dalam mewujudkan inovasi energi kelas dunia.

(adv)
 
Top