Kunjungan sosial ke kediaman Ridwan Syafrian

PADANG –  Seiring usianya yang sudah tidak lagi balita, Ikatan Kekeluargaan Wartawan Republik Indonesia (IKW RI) yang baru saja menginjak usia 9 tahun, terus berbenah. Seraya re-aktivasi keanggotaan dan pembenahan organisasi secara bertahap wadah sosial para wartawan ini kembali menghidupkan tradisi awal yang sempat "menguap" pada beberapa kepengurusan berjalan, seperti kocok arisan bulanan serta kunjungan sosial secara bersama-sama disertai pemberian santunan ketika ada anggota yang dirundung kemalangan atau menderita sakit.

Pada September 2025 ini, IKW RI  yang sempat menjadi Ikatan Keluarga Wartawan (bukan Kekeluargaan-red) secara marathon melaksanakan kunjungan sosial sekaligus penyerahan santunan. 

Kunjungan sosial ke kediaman ibunda tercinta Osmond

Dimulai pada Selasa (9/9/2025), membesuk orangtua Osmond, salah seorang anggota aktif IKW RI, yang sudah sepekan terbaring sakit. 

Dilanjutkan pada Sabtu (13/9/2025), wadah yang saat ini dinakhodai "KSB" Davit Effendi (Ketua), Marzuki Rahman Htb (Sekretaris) dan Cimrawati (Bendahara) melaksanakan kunjungan serupa ke kediaman Micke Putra dan Ridwan Syafriandi, dua anggota aktif yang sama-sama menderita sakit. 

Ketua IKW RI Davit Effendi, memaparkan, kunjungan sosial tersebut bukan sebatas penyerahan bantuan materi, tetapi juga sebagai wujud solidaritas nyata, mengingat IKW RI selama ini memiliki program khusus di bidang sosial yang berfokus pada kebersamaan dan kepedulian.

“Program ini kami jalankan agar setiap anggota IKW RI merasakan bahwa kita adalah keluarga besar. Ketika salah seorang anggota atau keluarganya sedang menghadapi cobaan, maka kita hadir untuk memberikan dukungan, baik moril maupun materil. Inilah esensi dari salah satu singkatan nama organisasi kita: kekeluargaan,” terang Davit Effendi dengan nada penuh empati. 

Saat mengunjungi orang tua Osmond pihaknya  mendoakan semoga beliau yang tengah menderita sakit lekas pulih, diberi kekuatan dan keluarga yang mendampingi juga diberikan kesabaran. "Sakit adalah ujian dan doa tulus dari banyak orang insyaAllah menjadi kekuatan tersendiri,” ujarnya.

Osmond mewakili keluarga mengucapkan terimakasih kepada pengurus IKW RI yang menyempatkan hadir melihat ibu kandungnya yang sedang terbaring sakit.

Kunjungan sosial ke kediaman Micke Putra

Pada Sabtu (13/9/2025) siang, suasana hangat sekaligus haru menyelimuti kediaman wartawan senior Micke Putra ketika rombongan Ikatan IKW RI datang menjenguk. Bukan sekadar kunjungan formal  melainkan sebuah pernyataan nyata bahwa di balik profesionalisme, wartawan juga sebuah keluarga.

Kunjungan singkat itu berlangsung dalam tempo penuh empati: sapaan hangat, pelukan sesama rekan, sampai doa bersama yang menutup pertemuan. Meski kondisi Micke masih lemah, raut wajahnya ketika menyambut sahabat-sahabat seprofesi memperlihatkan betapa besar arti perhatian itu bagi semangat pemulihannya.

“Kami datang bukan hanya untuk menjenguk, tapi juga untuk memberikan semangat, dukungan moral, dan doa agar saudara kita Micke Putra segera pulih. Wartawan itu ibarat satu tubuh, ketika satu bagian sakit, kita semua ikut merasakan,”  ungkap Ketua IKW RI Davit Effendi.

Davit menegaskan bahwa rasa kebersamaan dan saling merangkul menjadi energi untuk bisa terus bertahan menjalankan profesi yang kerap penuh tantangan. “Kebersamaan seperti ini adalah energi yang akan membuat kita semakin kuat. Wartawan harus saling menjaga, karena di balik profesi yang keras, kita tetap manusia biasa yang membutuhkan dukungan dan kasih sayang,” tambahnya.

Micke, meski masih tampak lemah, menyambut kedatangan rekan-rekannya dengan senyum yang tulus. Suaranya yang bergetar saat menyampaikan rasa terima kasih menembus hening, memperlihatkan betapa bantuan moral semacam ini memberi arti lebih besar daripada sekadar kunjungan singkat.

“Saya sangat berterima kasih kepada Ketua IKW, para pengurus, dan seluruh kawan-kawan wartawan yang sudah meluangkan waktu datang ke rumah saya. Kehadiran kalian adalah kekuatan tersendiri. Doa dan perhatian ini sangat berarti bagi saya dan keluarga, semoga Allah membalas semua kebaikan ini,” ungkap Micke.

Menjelang sore, masih pada Sabtu (13/9/2025), giliran kediaman Ridwan Syafrian di Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, disambangi rombongan IKW RI. 

Bagi Ridwan, yang tengah berjuang memulihkan kesehatan, kehadiran rekan-rekan sejawat itu lebih dari sekadar kunjungan. Saat ia menyambut dengan senyum tulus, meski wajahnya masih tampak lemah, terlihat jelas bahwa perhatian itu menyuntikkan semangat baru dalam dirinya.

Lebih jauh, Davit Effendi selaku Ketua IKW RI menegaskan bahwa kegiatan sosial seperti ini merupakan salah satu komitmen utama wadah sosial yang saat ini ia pimpin dalam membangun ikatan emosional antar anggota. Ia menekankan, wartawan bukan hanya sekadar profesi yang mengabarkan informasi, tetapi juga manusia yang membutuhkan ruang kebersamaan, kepedulian, dan solidaritas.

“Wartawan sehari-hari memang berhadapan dengan dinamika informasi dan berbagai peristiwa. Tapi jangan lupa, kita juga manusia biasa yang membutuhkan dukungan dan perhatian. IKW RI berusaha menghadirkan wajah humanis organisasi dengan program-program sosial seperti ini. Karena kami percaya, wartawan yang kuat adalah wartawan yang merasa tidak sendirian,” tegasnya. 

Kunjungan ini juga menegaskan nilai-nilai profesi yang ideal: saling menjaga martabat, menjaga kesejahteraan sesama, dan memastikan bahwa di tengah gempuran tugas, manusia di balik berita tidak terabaikan.

"Jurnalis bukan hanya kumpulan individu yang bekerja untuk mencari berita, melainkan juga sebuah keluarga besar yang saling menopang. Wartawan itu ibarat satu tubuh: ketika satu bagian sakit, kita semua ikut merasakan,” imbuh Davit Effendi.

Ucapannya disambut anggukan setuju dari para anggota rombongan. Mereka sadar, profesi wartawan kerap dipandang keras dari luar: kejar deadline, bergelut dengan fakta di lapangan, dan kadang mengorbankan kesehatan demi sebuah berita. Namun di balik semua itu, wartawan tetap manusia biasa dengan hati yang membutuhkan kehangatan, dan tubuh yang bisa lelah.

#mon/ede





 
Top