JAKARTA -- Presiden Joko Widodo bertindak selaku inspektur upacara dalam Peringatan ke-73 Hari Bhayangkara yang digelar di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2019). Ribuan personel gabungan dari TNI dan Polri, serta sejumlah elemen masyarakat hadir dalam peringatan tersebut.
Dalam amanatnya, Presiden terlebih dahulu menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras yang ditunjukkan Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban di masyarakat serta dalam mengupayakan penegakan hukum yang baik.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras, atas pengabdian Polri, dalam memelihara keamanan, dalam memelihara ketertiban masyarakat, dalam menegakkan hukum, dan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Melihat ke beberapa waktu belakangan, bangsa Indonesia memiliki sejumlah agenda besar yang telah digelar, baik berskala nasional maupun internasional. Tahun lalu, Presiden mengatakan, Indonesia sukses menyelenggarakan Pilkada Serentak di sejumlah daerah. Indonesia juga menjadi tuan rumah perhelatan akbar Asian Games, Asian Para Games, dan IMF-World Bank Annual Meeting 2018.
"Di tahun ini kita menyelenggarakan proses Pemilu Serentak selama 8 bulan. Alhamdulillah semua berjalan lancar, aman, dan sangat sukses. Ini semua adalah berkat kerja keras Polri yang bersinergi dengan TNI. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," imbuhnya.
Selain itu, kehadiran Polri di tengah masyarakat juga memberikan rasa aman. Suasana selama Ramadan, mudik lebaran, Idulfitri, dan perayaan Natal tahun lalu kesemuanya berlangsung dengan aman dan khidmat.
"Kondisi kamtibmas yang kondusif juga dirasakan masyarakat. Suasana Ramadan, suasana mudik, suasana Idulfitri, dan suasana Natal yang tenteram dan menggembirakan," kata Presiden.
Presiden juga mengapresiasi kesigapan anggota Polri dalam tiap penanggulangan bencana. Presiden berujar, kondisi yang kondusif itu juga berkat kerja sama yang baik antara Polri dengan TNI.
"Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Tantangan ke depan semakin kompleks," ujarnya menambahkan.
Menurutnya, kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat masih harus dijadikan perhatian. Jenis kejahatan lintas negara seperti terorisme, perdagangan narkotika, perdagangan orang, dan kejahatan siber juga membutuhkan perhatian besar dari Polri agar tidak terjadi di negara kita.
"Kejahatan yang mengganggu ketertiban sosial seperti konflik sosial, kerusuhan massa, dan unjuk rasa anarkistis harus diantisipasi. Dan kejahatan terhadap kekayaan negara seperti _illegal logging_, _illegal fishing_, dan tindak pidana korupsi harus dicegah dan diberantas," tuturnya.
Untuk itu, ke depan, Polri harus terus meningkatkan profesionalitas, akuntabilitas, dan transparan dalam menjalankan tugasnya. Secara khusus, Presiden Jokowi juga mengapresiasi sejumlah capaian yang berhasil ditorehkan Polri, utamanya terhadap tingkat kepercayaan publik terhadap Polri yang semakin meningkat.
"Saya mengapresiasi capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK untuk Polri. Saya menghargai Indeks Reformasi Birokrasi Polri yang mengalami peningkatan. Saya menghargai banyak zona integritas yang dibangun oleh Polri. Saya mengapresiasi tingkat kepercayaan publik terhadap Polri yang terus meningkat," ujar Presiden.
Meski demikian, di tengah pencapaian tersebut, Presiden mengingatkan bahwa tugas Polri belum lah selesai. Tantangan yang dihadapi Polri ke depan akan semakin banyak dan menuntut perhatian lebih. Maka itu, tidak ada jalan lain bagi Polri selain terus meningkatkan profesionalitas dan prestasinya.
"Namun, itu semua tidak cukup karena tantangan yang kita hadapi semakin kompleks. Oleh karena itu, profesionalitas dan prestasi Polri harus terus ditingkatkan," ucapnya.
#Pers Relis: Plt. Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Candra A. Kurniawan
#Foto-foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Related Posts
Ketidakjujuran (yang) Jujur
16 Jun 2025undefinedCatatan Paradoks; Wayan SuyadnyaSEBENTAR lagi, kita akan menyaksikan wajah-wajah cemas para orang tu...Read more »
Rencong Masih Tajam
16 Jun 2025undefinedCatatan Cak ATDI ACEH, rencong adalah lambang kehormatan dan ketegasan. Tapi ternyata, ada senjata y...Read more »
Karut Marut Pengelolaan Haji
16 Jun 2025undefinedUndangan Webinar Hatipena #167https://s.id/hatipena167Kamis, 19 Juni 202519.00-21.00 WIBIBADAH HAJI ...Read more »
Komnas Perempuan Ingatkan Negara Pernah Akui Tragedi Pemerkosaan Massal 1998
15 Jun 2025undefinedJAKARTA -- Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengingatkan bahwa n...Read more »
Ini Dia Pemenang Women’s Prize 2025
14 Jun 2025undefinedPEMENANG Penghargaan Perempuan Tahun 2025, Pemenang ke-30 Penghargaan Perempuan untuk Fiksi dan Peng...Read more »