PADANG -- Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat (BPBD Sumbar) kian optimistis penghitungan kebutuhan pasca bencana di Sumbar lebih cepat dan valid lewat ketersediaan ratusan sumber daya manusia (SDM) profesional yang telah dilatih melalui 42 angkatan bimbingan teknis pengkajian dan perhitungan kebutuhan pascabencana (Bimtek Jitu Pasna).

BACA JUGA: KPA Perlu Matangkan Pemahaman Aturan Hukum Penyaluran Anggaran Pasca Bencana

Seperti diungkapkan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Kabid Rehab Rekon) BPBD Sumbar, Suryadi Eviontri, totalnya sudah 960 aparatur nagari (desa) atau kelurahan yang ikut Bimtek Jitu Pasna dari sekitar 1.400 nagari di Sumbar. Kemudian Jitu Pasna sudah melahirkan 42 angkatan dari berbagai unsur instansi, baik pemerintahan maupun swasta.

BACA JUGA: Cegah Manipulasi Data Bencana, 960 Aparatur Desa Sumbar Telah Dibekali Kemampuan Jitu Pasna

Bimtek Jitu Pasna sendiri, tekan Suryadi, bertujuan melatih sumber daya manusia (SDM) yang profesional. Terutama dalam menghitung, mengkaji, dan membuat dokumen kebutuhan pascabencana.

"Bimtek Jitu Pasna 2021 ini tahun ketiga sejak 2017 lalu. Tahun 2020 tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19. Hngga saat ini sudah 42 angkatan, dengan ratusan orang nagari yang dilatih," papar Suryadi, Minggu (12/9/2021), selepas bimtek angkatan ke-3 selama 4 hari di Imelda Hotel Padang, 8-11 September.

BACA JUGA: BPBD Sumbar Kembali Gelontorkan BTT, Kali Ini...

Dikatakan Suryadi, Bimtek Jitu Pasna ini bertujuan melatih peserta agar mampu membuat dokumen pengkajian kebutuhan pascabencana. Mulai dari data, hingga menyusun dokumen yang bisa dijadikan patokan terkait kebutuhan pascabencana yang lebih cepat dan akurat.

Menurutnya, semakin cepat dokumen disusun, tentu akan semakin cepat pula  kebutuhan pascabencana diserahkan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pasalnya, data yang disusun tim Jitu Pasna ini akan menjadi patokan penyerahan bantuan.

"Jadi dengan banyaknya yang sudah Bimtek Jitu Pasna ini, kita harap data yang didapat semakin cepat dan valid. Sebab dari masyarakatlah kita tahu data yang sebenarnya, bukan lagi menerka-nerka," ujarnya.

BACA JUGA: Temuan BPK RI: Rp 2,49 Triliun Dana Covid-19 Bermasalah 

Diketahui, kegiatan Jitu Pasna 2021 ini akan dilaksanakan 8 angkatan. Khusus untuk angkatan 1-4 telah dilaksanakan sejak 6 September hingga 16 September 2021 nanti. Terdiri dari BPBD Provinsi, kabupaten/kota, aparatur nagari (desa), kelurahan relawan peduli bencana, dan jurnalis peduli bencana.

"Dari tanggal 6-16 itu untuk empat angkatan. Setidaknya 60 orang jurnalis dari berbagai media massa yang dilibatkan," imbuhnya.

#ede





 
Top