MINUM kopi dalam keadaan normal rasanya sudah jadi keseharian kita-kita pengopi. Nah nuansa berbeda akan kita rasakan saat meminum segelas kopi, namun kondisi gelasnya tatungkuik (minang-red) atau dalam bahasa Indonesianya; tertelungkup.

Ya, itulah kopi tatungkuik  kenikmatan yang bakal anda rasakan apabila sempat minum kopi di Warung atau Lapau Nasi Putuih Basambuang yang berada di Nagari Malalak Utara, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Lapau Nasi yang berada di pinggir jalan ini cukup ramai dikunjungi. Disamping menyediakan makan dengan lauk yang beragam, kopi tatungkuik atau tertelungkup ini menjadi minuman yang dicari masyarakat saat singgah bersantap di lapau nasi sederhana itu.

Kopi di lapau itu disajikan dengan cara yang tidak biasa dari penyajian pada umumnya. Inilah yang menjadi daya tarik masyarakat berkunjung ke Lapau Nasi Putuih Basambuang.

Pengelola Lapau Nasi Putuih Basambuang, M Yursal, saat ditemui penulis Sabtu (2/2/2019), menuturkan, penyajian kopi dengan gelas tertelungkup dan dialasi tadah atau piring kecil, pertama kali dikenalkan di Malalak pada tahun 2013 lalu.

“Usaha lapau nasi tersebut dirintis oleh adik saya dan kemudian saya melanjutkan usaha tersebut sejak empat bulan lalu, karena sang adik pindah ke Kabupaten Dharmasraya,” ulasnya.

Menurut Yursal, cara penyajian kopi tatungkuik ini, gelas yang sudah berisi kopi dan gula kemudian diseduh air panas setelah diaduk rata ditutup dengan tadah atau pring kecil, lalu dibalikkan. Nah, dalam kondisi gelas tertelungkup itulah kopi disajikan pada pengunjung yang datang.

“Cara penyajian dengan gelas terbalik ini membuat kopi terasa lebih nikmat dan panas lebih lama, mengingat suhu di Malalak tergolong dingin, sehingga masyarakat dapat menikmati kopi lebih lama dengan menggunakan sedotan plastik yang dihembus secara perlahan, saat air kopi keluar dari sisi gelas yang tertelungkup barulah kopi dapat dinikmati,” jelasnya.

Dengan posisi gelas tertelungkup, ujar Yursal, kita menyeruput kopi yang keluar dari tadah atau piring kecil memakai sedotan plastik. Sementara kopi yang terkurung di dalam gelas tetap terjaga panasnya. Kemudian untuk menikmatinya butuh trik khusus agar aliran kopi turun mengalir secara perlahan.

Sementara itu, pengelola Lapau Nasi Putuih Basambuang lainnya, Nawaris, menjelaskan, cara mengeluarkan kopi dengan gelas tertelungkup ini terbilang unik. Bisa dengan menggeser gelas secara perlahan, atau yang lebih mudah dengan meniup bagian pertemuan gelas dan tadah memakai sedotan

"Kadang ketika meminumnya, butiran kopi dan ketan ikut terbawa. Tidak apa jika termakan atau dikunyah untuk menikmati rasa pahit dan nikmatnya kopi, banyak juga pengunjung yang sengaja memakannya saat kopi yang dinikmati sudah habis,” sebutnya.

Menurut Nawaris, kopi dihidangkan di Lapau Nasi itu dipesan langsung dari Aceh melalui saudara yang tinggal disana. Harga jualnya juga ramah di kantong  yaitu hanya Rp6.000 per gelas untuk kopi hitam, dan Rp8.000 untuk kopi susu.

“Selain menghidangkan kopi tatungkuik, juga disajikan menu makanan sehari-hari berupa nasi dan lauk-pauk. Di antaranya terkadang ada daging rusa yang ditangkap saat pergi berburu ke hutan. Untuk lauk yang satu ini juga banyak ditanyakan pengunjung, namun ada tidaknya tergantung dari hasil berburu,” ungkapnya.

Saat ditemui di Lapau Nasi Putuih Basambuang, seorang pengunjung Pradipta (33) mengaku cukup kesulitan saat meminum kopi tatungkuik itu. Ia mengaku baru pertama mencoba minum kopi dengan cara yang tidak biasa itu.

“Sulit awalnya menggunakan sedotan untuk menikmati kopi dengan gelas tertelungkup, namun saat dicoba terus akhirnya bisa, dan memang sangat terasa bedanya dengan minum segelas kopi dengan cara biasa, ini menjadi pengalaman tersendiri, dan suatu saat saya akan berkunjung kesini lagi,” terangnya.

Menurut Pradipta, usaha warung kopi ini layak untuk dikembangkan, karena selain cara minum seperti ini belum semua orang mencobanya, cita rasa kopinya juga nikmat, didukung dengan cuaca yang dingin, sangat luar biasa sensasinya.

Pengunjung lainnya Dina (31) yang pada saat itu memesan kopi susu, juga merasa kagum mencoba minum kopi dengan cara tidak biasa ini. Menurutnya ia belum pernah merasakan sensasi seperti ini.

"Rasa kopinya mantap dan cara meminumnya yang lebih menantang, butuh perjuangan menghirup kopi dari gelas tertelungkup menggunakan sedotan plastik. 

#Tulisan Yudi Prama Agustino/ Reporter dan Editor RRI Bukittinggi
 
Top