Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Lahmuddin Siregar memimpin langsung kegiatan pembagian masker pelindung kabut asap kepada berbagai lapisan masyarakat di Tuapeijat
KENDATI belum ada laporan masalah kesehatan -- khususnya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) -- akibat kabut asap yang mulai menjalari sebagian wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, namun pemerintah setempat tetap mewaspadai kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.

Sebagai salah satu upaya melindungi masyarakat dari dampak kabut asap, pada hari ini (Selasa, 25/9/2019), jajaran Dinas Kesehatan Mentawai membagikan masker  kepada warga di Tuapeijat. Sebanyak 2.000 pcs masker yang dibagikan diharapkan bermanfaat bagi warga sebagai pelindung dari kabut asap. 

"Belum ada laporan terkait masalah kesehatan akibat kabut asap ini, namun kita tetap waspada, salah satunya untuk perlindungan, kita bagikan masker ini kepada warga," ujar Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Lahmuddin Siregar, di sela berlangsungnya kegiatan pembagian masker yang disambut antusias warga setempat. 

Menurut Lahmuddin, pembagian masker seyogianya juga diikuti lembaga masyarakat lainnya. Semakin banyak yang peduli, akan semakin membantu masyarakat. "Akan lebih baik jika persoalan-persoalan seperti ini kita tangani bersama," ujarnya. 

Lebih lanjut ia mengimbau kepada
masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak ada hal penting yang dilakukan, menjaga kondisi tubuh tetap terhidrasi dengan mengkonsumsi banyak air, serta makan sayur dan buah-buahan untuk meningkatkan stamina.

"Kalau ada yang sakit khususnya ISPA, sebaiknya langsung berobat ke tenaga kesehatan. Semakin cepat ditangani, semakin baik," pungkasnya.

Lahmuddin berharap kabut asap bisa segera ditangani sehingga tidak menyebabkan masalah kesehatan yang kronis bagi masyarakat.

ISPA, Tanda dan Gejalanya

Selain berbagi masker untuk warga, Lahmuddin berbagi referensi soal ISPA. Ia menjelaskan bahwa ISPA merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernafasan bagian atas. Bagian tubuh yang terkena bisa meliputi hidung, sinus, faring dan laring. 

Bagian sistem pernafasan tersebut akan mengarahkan udara yang kita hirup dari luar ke trachea dan akhirnya ke paru-paru dimana respirasi berlangsung.

"Ada beberapa gejala yang kebanyakan tidak kita sadari, salah satunya adalah hidung tersumbat, batuk kering tanpa dahak yang dihasilkan oleh paru-paru," urainya. 

Demam ringan, merupakan salah satu ciri-ciri tubuh yang sedang melawan virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Sakit tenggorokan dan sakit kepala ringan.

Lahmuddin kembali mengingatkan masyarakat agar segera mendatangi rumah sakit atau berobat ke tenaga kesehatan bilamana memiliki gejala ISPA yang semakin parah. 

Tiga hal yang sebaiknya diwaspadai sebagai gejala ISPA berikut:

1. Menggigil, demam dan sesak nafas yang tidak biasa, bisa menjadi tanda bahwa ada masalah pada saluran pernapasan atas. Sebab mungkin terdapat adanya infeksi yang berpotensi lebih serius seperti influenza, pneumonia dan bronchitis akut. 

2. Mual, muntah dan diare terjadi pada waktu bersamaan dengan infeksi saluran pernapasan atas yang tak kunjung sembuh.

3. Bayi yang berusia kurang dari tiga bulan lalu mengalami demam harus diperiksa langsung oleh dokter karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang dan bisa terjadi infeksi lainnya.

***
 
Top