JAKARTA -- Kabut asap kepung wilayah Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera sendiri, kabut asap sudah mengepung Provinsi Riau, Palembang, Jambi, dan Kota Padang. Sedangkan di Kalimantan, kabut asap sudah mengepung Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. 

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan, kondisi tersebut berdampak cukup signifikan terhadap dunia usaha. Bahkan, ada beberapa pengusaha yang menghentikan operasionalnya untuk sementara. Paling parah, pengusaha di kawasan kepulan asap tersebut kehilangan 50% pendapatan dari usahanya.

"Ada juga yang sudah menutup sih tapi tidak banyak. Tapi ya mereka jadi menurun pendapatannya, menurun cukup signifikan. 50% pemasukannya," ungkap Rosan di Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Omset menurun signifikan, menurut Roslan disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat. Pasalnya, kabut asap tersebut berdampak ragam penyakit pernapasan yang membuat masyarakat lebih menghabiskan uangnya untuk berobat.

"Banyak yang mulai sakit pernapasan dan lain-lain, itu kan menjadi cost, menjadi biaya? Akibatnya daya beli masyarakat jadi berkurang," jelas Rosan.

Selain itu, masyarakat juga memilih berdiam di rumah, bahkan meninggalkan kawasan kepulan asap tersebut untuk sementara. Sehingga masyarakat menghentikan kegiatan belanjanya saat ini.

"Jadi memang kalau saya bicara dengan teman-teman di sana, orang juga tidak bepergian, tidak belanja, tidak spending, tidak ke restoran. Mereka lebih banyak di rumah, bahkan mereka keluar dulu dari daerahnya. Jadi ya kan kalau orangnya ke luar, ekonomi di situ jadi tidak bagus, jadi tidak berjalan," ujarnya.

Sumber: detik.com
 
Top