PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengakui bahwa semenjak pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memang terjadi peningkatan pasien positif coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di provinsi yang ia pimpin. 

Namun menurutnya, peningkatan jumlah positif Covid-19 itu sebenarnya sesuatu yang baik karena kepala daerah menjadi cekatan dalam melakukan tracing apabila ada pasien positif. Hasil tracing juga bisa segera didapatkan karena Sumbar memiliki laboratorium Universitas Andalas (Unand).

Hal tersebut disampaikan Irwan Prayitno dalam video conference (vicon) yang diikuti oleh seluruh bupati dan walikota se-Sumbar, Jumat (1/5/2020) malam. Adapun agenda utama kegiatan ini adalah evaluasi pelaksanaan PSBB di Sumbar dan bagaimana langkah selanjutnya.

Pada kesempatan tersebut gubernur minta masukan dari semua kepala daerah, apakah PSBB dilanjutkan atau ada opsi lain.

Pada sesi penyampaian laporan kepala daerah, hampir semuanya menyepakati untuk melanjutkan PSBB setelah tanggal 5 Mei nanti. Termasuk Kota Padang.

Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, mengatakan, PSBB sudah berjalan pada relnya. Salah satu indikatornya adalah jauh berkurangnya orang yang masuk Kota Padang karena ketatnya penjagaan yang dilakukan di empat titik perbatasan Kota Padang seperti Lubuk Paraku, Bungus, Anak Air dan Kayu Kalek.

Kemudian terkait bantuan sosjal untuk masyarakat terdampak Covid-19 dikatakan bahwa sudah ada 6 kbupaten kota yang menyerahkan data kepada Provinsi Sumbar, termasuk Kota Padang. 

"Kalau tidak ada aral melintang dalam 1 atau 2 hari ke depan bantuan untuk masyarakat Kota Padang sudah bisa dibagikan," ungkap Mahyeldi yang pada kesempatan vicon evaluasi pelaksanaan PSBB di Sumbar tersebut didampingi Wakil Walikota Padang, Hendri Septa, berikut segenap forkopimda, Gugus Tugas Covid19 dan OPD terkait lainnya di Kota Padang. 

Sumber: bentengsumbar
Editing: aroel


 
Top