JAKARTA -- Data kependudukan sebanyak 2,3 juta yang bersumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) diduga bocor dan dijual oleh hacker di forum dark web. KPU mengadukan kejadian itu ke Bareskrim Polri.

"Laporan sedang berjalan sesuai protokol Covid-19 di Bareskrim. Saat ini sedang proses koordinasi KPU dan Cyber Crime Mabes Polri," kata Komisioner KPU Viryan Aziz kepada wartawan, Kamis (28/5/2020).

Viryan belum menjelaskan detail soal laporan itu. Ia hanya menyebut KPU akan menyampaikan pernyataan terkait laporan tersebut pada Jumat (29/5/2020).

Sebelumnya, polisi sudah mengetahui soal kebocoran data tersebut. Meski begitu polisi mengatakan pihak KPU belum melaporkan dugaan tersebut kepada Bareskrim.

"Bahwa hingga saat ini tidak ada laporan dari pihak KPU ke Bareskrim Polri tentang dugaan kebocoran data milik KPU tersebut," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, dalam konferensi pers virtual, Selasa (26/5/2020) lalu.

Informasi bocornya jutaan data ini dicuitkan oleh akun Twitter @underthebreach, Jumat (22/5/2020). Dituliskan, bahwa pelaku akan menampilkan 2,3 juta data kependudukan Indonesia dan pemilihan umum.

Sumber: detik.com




 
Top