PEKANBARU -- Pengamat Politik Riau, Tito Handoko S.IP M.Si sangat menyayangkan turunnya Ustaz Abdul Somad (UAS) di Pilkada Serentak sebagai Juru Kampanye di tiga daerah, yakni Dumai, Rokan Hulu dan Siak.

UAS, kata Tito, adalah aset ummat Islam dan seharusnya bisa menjaga persatuan ummat di Riau. Jika UAS memaksakan diri menjadi juru kampanye, maka akan ada kemungkinan perpecahan diantara ummat apalagi Riau sebagai daerah yang mayoritas muslim.

Dosen Fisip Unri ini mengaku heran dengan sikap UAS yang mau turun gunung memenangkan Paslon tertentu, padahal semua Paslon yang maju hari ini masih se-akidah. Lebih baik, UAS menjadi 'payung' bagi semua calon.

"Kenapa tidak kampanye untuk semua paslon. UAS ini milik ummat, bukan milik sekelompok orang saja. Kita ingin mengembalikan UAS kepada ummat, bukan kepada kelompok orang untuk kepentingan kontestasi di Pilkada," ujar Tito kepada awak media di Pekanbaru, Rabu (25/11/2020).

Ditambahkan Tito, pengaruh UAS sendiri juga tidak akan maksimal karena pandemi Covid-19 membuat Paslon harus menjalani masa kampanye dengan berbagai keterbatasan, terutama maksimal peserta yang berjumlah 50 orang.

"Tidak juga efektif saya kira, karena dia muncul sudah diakhir-akhir juga ini, kecuali ia muncul dari awal dulu," jelasnya.

Makanya, Tito sangat berharap UAS bisa kembali ke UAS yang tidak terlibat politik praktis. Karena menang atau kalah, kredibilitas UAS sebagai ulama kondang level nasional akan berkurang.

Sumber: goriau

 
Top