Rosadi Jamani

- Ketua Satupena Kalbar


INI baru profesor. Berkat temuannya, Indonesia digadang-gadang bisa keluar dari krisis bahan bakar fosil. Simak narasinya sambil seruput kopi dengan sedikit gula aren, wak!

Namanya, Prof. Dr. Ir. Subagjo. Dari laboratorium ITB, ia melahirkan Katalis Merah Putih. Inilah senjata rahasia untuk menertawakan ketergantungan impor katalis.

Bagaimana Prof Subagjo melahirkan penemuan itu? Dimulai dari laboratorium ITB, 1982–2004, percobaan demi percobaan. Subagjo dan timnya menatap reaksi kimia seolah mereka menonton naga api terbang. Hingga akhirnya PK100 HS lahir, dijuluki Merah Putih, bukan sekadar nama, tapi simbol patriotisme, ketekunan, dan sedikit kegilaan ilmiah. Katalis ini tidak hanya cantik secara teori, ia efisien di kilang Pertamina, menghasilkan bahan bakar hijau dari nafta dan minyak sawit dengan cetane number >58 dan kadar sulfur rendah.

Dunia? Dunia sempat mengangkat alis. Tidak ada Nobel menukik dari langit, tidak ada WIPO yang bertepuk tangan. Tapi dunia menatap. Dalam Konvensi Sains dan Teknologi Indonesia 2025, dukungan datang dari lembaga internasional yang peduli energi terbarukan, bukan karena drama, tapi karena inovasi ini nyata, bisa diproduksi massal, dan siap mengubah peta industri energi.

Inilah klimaksnya, produksi massal. PT Katalis Sinergi Indonesia lahir dari sinergi ITB, Pertamina, dan Pupuk Kujang, investasi Rp 286 miliar, pabrik di Cikampek dengan kapasitas 800 ton per tahun. Penjualan perdana 11 ton dikirim ke Kilang Balikpapan. Bayangkan 11 ton itu sedang menertawakan ketergantungan impor sambil mengubah nafta menjadi diesel hijau berkualitas tinggi.

Pemerintah tak mau ketinggalan adegan heroik ini. Menteri ESDM Arifin Tasrif (waktu itu) dan BPDPKS mendukung riset lanjutan biohidrokarbon dari minyak sawit, menjadikan proyek ini Proyek Strategis Nasional. Strategi epik ini bukan sekadar kilang dan angka, tapi soal kemandirian teknologi, ketahanan energi, dan harga kompetitif bagi rakyat.

Dari perspektif filsafat inovasi, Subagjo mengajarkan, inovasi sejati lahir dari ketekunan, visi panjang, dan keberanian menertawakan skeptisisme global. Setiap batch katalis yang diproduksi adalah simbol heroisme ilmiah, bukan pedang, bukan laser, tapi formula kimia yang mengubah sejarah.

Inspiratifnya? Jangan hanya menonton drama, jadilah drama. Subagjo membuktikan, anak bangsa bisa menciptakan teknologi yang membuat dunia menoleh, kadang mengernyit, kadang terkesima, tapi selalu bangga.

Jika ada yang harus diteladani, bukan sekadar rumus atau pabriknya, tapi semangat tanpa kompromi, bekerja keras, tetap lucu di tengah skeptisisme, berani menjadi hero untuk bangsanya sendiri. Di laboratorium kecil ITB, di tengah kopi hitam dan tabung reaksi beruap, lahirlah pahlawan yang menulis sejarah, Katalis Merah Putih, simbol anak bangsa yang menertawakan batas, mengubah energi, dan menginspirasi generasi. (*)

#camanewak




Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama
 
Top