PADANG -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera (Kakanwil Kemenag Sumbar) H. Hendri didampingi Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) H. Irwan, para kepala bidang (Kabid) serta Kepala Sub Bagian (Kasubbag) di lingkungan Kanwil Kemenag Sumbar mengikuti Halal Bihalal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M secara virtual bersama Menteri Agama RI, Jum'at (14/5/2021).

Senada dengan Menag, Kakanwil Hendri meminta kepada seluruh pegawai senantiasa menunaikan pelayanan publik secara optimal. Ia mengurai Fungsi, Tugas dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tertuang dalam UU No. 5 Tahun 2015, dimana ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Dalam hal ini, tekannya, setiap ASN mesti memahami tugasnya masing masing. 

Hendri menyebut sedikitnya ada tiga tugas ASN yang harus dilaksanakan. Pertama, melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kedua, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Ketiga,mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, Hendri menambahkan ASN juga berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

"Hal ini harus benar-benar terpatri di dalam hati setiap ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Sumbar," katanya.

Sementara, dalam arahannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan tugas ASN sebagai pelayan masyarakat.

“Apa tugas dari bapak ibu? Sebagai ASN, tugas Bapak Ibu adalah melayani. Maka tidak ada pilihan lain kecuali melakukan pelayanan dengan sebaik-baiknya,” kata Menag mengawali arahannya.

Sehubungan dengan itu, Menag meminta jajaran untuk mencintai tugas layanannya. Menurutnya para pemimpin sepatutnya mencintai tugas yang sudah diamanahkan. 

“Jika Bapak Ibu berhenti mencintai tugas pelayanan yang selama ini dilakukan, maka saya juga demikian,” tukas Menag.

“Kita bisa saling mencintai selain karena Allah, tetapi juga kita bisa sama-sama mencintai tugas pelayanan ini; mencintai tanggung jawab kita,” lanjutnya. 

Ia menilai tolok ukur kinerja atau Key Performance Indicator (KPI) Kemenag adalah kepuasan publik. 

Untuk itu, orientasi kinerja pegawai ke depan adalah pada hasil kerja dan kepuasan masyarakat. "Kita ini semuanya pelayan publik,” tegasnya. 

Ia berkeyakinan, dengan adanya target kinerja yang jelas, maka hubungan kerja antara atasan dan bawahan tidak menjadi norma yang memisahkan. Namun sebatas norma dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya. 

“Kami sebagai pimpinan di Kemenag tidak ingin dihormati berlebihan. Kami, tidak ingin ketika kita datang ke daerah disambut berlebihan. Saya tidak mau. Yang saya inginkan adalah apa yang menjadi tanggung jawab kita, kita selesaikan dengan tuntas dan baik,” jelas Menag Yaqut. 

“Itu saja sudah cukup. Tidak perlu aneh aneh. Yang penting kita orientasikan kerja kita kepada hasil yang maksimal dan indikasi dari itu semua adalah kepuasan publik,” tandasnya.

Kegiatan ini diikuti Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi, Sekjend Kemenag RI, para pejabat Eselon I, II, III pusat, serta para Kakanwil Provinsi, Kakankemenag Kab/Kota, dan pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).

#HumasKemenagSumbar






 
Top