Puisi Rizal Tanjung
Terimakasih ya Allah, 67 tahun menghirup oksigen gratis dari-Mu,
Udara-Mu yang tak henti mengalir dalam paru-paruku,
Hingga detik ini, hingga hembusan ini,
Aku masih Kau izinkan menikmati pagi, senja, dan malam-Mu.
Lima Puluh Tujuh Ditambah Sepuluh
Enam puluh tujuh tahun telah berlalu,
Sejak pertama kali aku menangis di dunia-Mu,
Sejak pertama kali mata ini melihat cahaya,
Sejak pertama kali raga ini merasakan udara.
Enam puluh tujuh tahun Kau beri aku hidup,
Dengan segala suka dan duka,
Dengan segala tawa dan air mata,
Dengan segala ujian yang menguatkan jiwa.
Ya Allah, Engkaulah pemilik usia,
Engkaulah yang menulis takdir dalam tiap hela nafas,
Engkaulah yang menjaga detak jantung ini,
Menuntun langkahku hingga ke titik ini.
Perjalanan yang Penuh Warna
Tahun-tahun berlalu seperti daun-daun gugur,
Ada yang jatuh dalam sepi,
Ada yang terbang bersama angin kenangan,
Ada yang membekas di hati, tertulis dalam sejarah diri.
Masa kecil yang penuh tawa di pelukan ibu,
Masa muda yang penuh gelora mencari makna,
Masa dewasa yang penuh perjuangan,
Hingga kini, usia senja yang penuh renungan.
Setiap garis di wajah ini adalah lukisan waktu,
Setiap uban di rambut ini adalah saksi bisu,
Setiap langkah tertatih adalah pelajaran,
Bahwa hidup ini hanya titipan.
Rasa Syukur yang Tak Berujung
Ya Allah, terimakasih untuk 67 tahun ini,
Untuk nafas yang tak pernah Kau hargai dengan tagihan,
Untuk detak jantung yang terus berdetak tanpa biaya,
Untuk segala nikmat yang tak mampu kuhitung jumlahnya.
Terimakasih atas keluarga yang Kau hadirkan,
Atas anak-anak dan cucu yang menjadi pelipur lara,
Atas sahabat dan saudara yang setia di sisi,
Atas rezeki yang selalu cukup, meski kadang tak berlimpah.
Terimakasih atas ujian yang mendewasakan,
Atas luka yang mengajarkan ketabahan,
Atas kehilangan yang mendekatkan pada-Mu,
Atas segala hal yang menjadi jalan menuju surga-Mu.
Doa di Usia Senja
Ya Allah, jika masih Kau beri aku waktu,
Jadikanlah sisa umur ini penuh berkah,
Jadikanlah hatiku lembut dalam syukur,
Jadikanlah langkahku ringan menuju kebaikan.
Ya Allah, jika ajal semakin mendekat,
Izinkan aku berpulang dalam husnul khatimah,
Jadikanlah lisan ini basah dengan kalimat-Mu,
Jadikanlah perpisahan ini sebagai awal perjumpaan dengan-Mu.
Enam puluh tujuh tahun bukan waktu yang sebentar,
Namun juga bukan waktu yang panjang jika dibandingkan keabadian,
Ya Allah, dalam sisa umur yang Kau titipkan,
Izinkan aku menjadi hamba-Mu yang lebih baik dari hari kemarin.
Selamat Ulang Tahun untuk Diriku
Bukan pesta yang kuinginkan,
Bukan kemewahan yang kuharapkan,
Hanya doa yang kupanjatkan,
Agar sisa hidup ini tak sia-sia di hadapan-Mu.
Terimakasih ya Allah, untuk 67 tahun ini,
Untuk setiap tarikan nafas yang masih Kau izinkan,
Untuk setiap kesempatan yang masih Kau berikan,
Untuk cinta-Mu yang tak pernah meninggalkan.
Hari ini aku bertambah usia,
Tapi sejatinya semakin dekat dengan akhir cerita,
Maka bimbinglah aku, ya Allah,
Agar di hari terakhir nanti,
Aku bisa tersenyum dalam dekapan rahmat-Mu.
Aamiin…
Padang, 5 Februari 1957/2025
@hatipena