JAKARTA -- Politikus PDIP, Darmadi Durianto baru-baru ini kembali menjadi perbincangan usai mengingatkan Presiden Jokowi supaya segera mengevaluasi menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Hal ini bertujuan untuk menyeleksi kinerja para menteri, Darmadi Durianto menyarankan supaya presiden segera melakukan reshuffle menteri tidak loyal.

"Sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal," jelas Darmadi seperti dilansir rri baru-baru ini.

Tindakan ini bertujuan untuk mengantisipasi kudeta politik yang dilakukan oleh jajaran menteri Joko Widodo.

Tindakan ini bertujuan untuk mengantisipasi kudeta politik yang dilakukan oleh jajaran menteri Joko Widodo.

"Lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam, bahkan bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Hati-hati kudeta merangkak. Ingat sejarah," lanjutnya.


Kabar perombakan atau reshuffle menteri sebenarnya telah berhembus lama. Namun kejelasannya masih tanda tanya karena belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh pihak Istana.

Pada Akhir Agustus 2020 lalu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane tetap yakin bahwa Predisen Jokowi bakal merombak total menteri Kabinet Indonesia Maju. Pasalnya, berdasarkan info yang diterima, Jokowi akan merombak 11 hingga 18 menteri.

"Sedikitnya ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti," ujar Neta kepada wartawan, sebagaimana diberitakan Galamedianews dengan judul 'Beredar Kabar Prabowo Digeser Jadi Menteri Pertanian, AHY dan Sandiaga Uno Masuk Kabinet?'.

Ia mengungkapkan, berdasarkan kabar berembus, posisi menteri yang akan dirombak yaitu Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi, Menkumham, Menpora, Mendikbud, Menteri Pariwisata, dan Menteri Perdagangan.

Kemudian Menaker, Mensos, Menteri Kominfo, Menkes, Menteri Perindustrian, Meneg BUMN, Menteri Agama, Kepala Bulog. Menurut Neta, reshuffle kabinet dilakukan setelah pergantian Panglima TNI.

Kenapa itu dilakukan, masih kata Neta, karena Marsekal Hadi Tjahjanto disebut akan digantikan oleh Jenderal Andika Perkasa yang kini menjabat KSAD.

Kemudian Hadi Tjahjanto disebut-sebut bakal masuk ke dalam jajaran kabinet kerja periode kedua.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah ditunjuk sebagai leading sektor guna membangun food estate, dalam reshuffle nanti kemungkinan besar bakal digeser posisinya sebagai Menteri Pertanian.

"Beredar kabar bahwa setelah digantikan Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan menjadi Menteri Pertahanan. Meski ada pula yang menyebutkan Hadi akan menjadi Menteri Perhubungan," terang Neta.

Tak hanya Hadi, ia menyebut ada pemain baru di dalam kabinet, yakni Ketua Umum Partai "Oposisi" Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Sandiaga Uno.

Sumber: rri/jurnalpresisi

 
Top