Pasaman-“Kerukunan yang selama ini dijaga oleh masyarakat Pasaman yang heterogen ras dan budaya patut dicontoh oleh daerah lain”, ucap Anggota DPD RI Hj.Emma Yohanna saat membuka acara Pentas Budaya di Panti Kabupaten Pasaman Sabtu (2/11).

Dinyatakannya demikian karena  keberagaman RAS dan budaya di ranah Pasaman khususnya Kecamatan Panti tidak menjadi aral untuk lestarinya selalu kerukunan, masyarakat tetap hidup berdampingan dan tetap berada dalam bingkai kebhinnekaan.

“Seperti saya dengar, di sini ada suku minang, mandailing, batak dan Jawa namun tetap hidup rukun”, tegasnya memberi apresiasi.

Lebih lanjut Emma mengatakan, harus menyadari saat ini seiring majunya zaman yang semakin modern, budaya asing sangat terbuka lebar masuk ke tanah air bahkan sampai kepelosok kampung yang banyak tidak sesuai dengan budaya timur di nusantara ini.

Sehingga ia mengaku, generasi muda telah terbawa akrab dengan budaya-budaya asing tersebut, ironisnya sampai minder dengan budaya sendiri.

Menurutnya sembari mengajak, ras dan budaya daerah ini merupakan aset bangsa yang mesti terus dilestarikan agar tidak tergerus zaman.

Emma Yohanna kembali mengajak agar masyarakat Pasaman dapat melestarikan berbagai ragam budaya daerah yang dimiliki sebagai wujud merawat kebhinnekaan di Republik Indonesia.

Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman H.Abdel Haq sangat sepakat apa yang dikatakan anggota DPD RI tersebut.

Baginya betapa penting kehidupan yang rukun dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan, serta bertoleransi di ranah yang berpenduduk sebanyak 269.883 jiwa (data BPS Pasaman tahun 2016).

Lanjutnya, Kemenag sebagai lembaga pemerintah tetap berada di front terdepan untuk merawat kerukunan termasuk kehidupan beragama melalui program-program kerjanya.

Pasaman tidak hanya berbeda suku dan budaya juga agama yakni Islam, Kristen Khatolik dan Protestan.

Ketua FKUB Pasaman H.A.Effendi Sanusi juga turut mengingatkan untuk bersama menjaga kerukunan dan sangat mengapresiasi lestarinya kerukunan di ranah yang heterogen ini.

Dilihat dari data yang ada di FKUB, penduduk beragama Islam merupakan yang terbanyak 268.155 Jiwa, Khatolik 168 jiwa dan Protestan 1560 jiwa.

Ia menegaskan FKUB akan selalu bersama Pemerintah Daerah untuk membingkai terus kerukunan, melestarikan budaya dan menangkis semua cara yang dapat merobek kebhinekaan yang sudah terawat ini. (suf78)
 
Top