PADANG -- Kinerja negara mana pun, dalam upaya mencapai SDGs dan mewujudkan aspirasi dunia pada tahun 2030, sebagian besar bergantung pada pemimpin. Kepemimpinan dan manajemen yang inovatif menjadi penting bagi organisasi di semua sektor di seluruh dunia untuk mengintegrasikan tujuan pembangunan berkelanjutan ke dalam rencana strategis dan kegiatan operasional.

Demikian pemaparan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Andalas (Unand) Ir. Insannul Kamil M.Eng Ph.D ketika didaulat tampil sebagai pemateri seminar nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia bertajuk "Kontribusi Mahasiswa dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Nasional untuk Menjaga Stabilitas Perekonomian Menuju Era Society 5.0".

Bertempat di auditorium kampus Unand Limau Manis, Padang, Selasa (30/3/2021), seminar nasional ini merupakan salah satu sesi penting Musyawarah Nasional (Munas) BEM Seluruh Indoensia (SI) ke-XIV. Bersama akademisi multy komptensi yang akrab disapa "Nanuk" ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga tampil sebagai pemateri.

Lebih lanjut, mantan Dekan Fakultas Teknik Unand ini menyebutkan, kepemimpinan untuk mencapai tujuan SDGs harus mempunyai atribut-atribut.

“Adaptif, fleksibel, memperbarui diri, tangguh, belajar, cerdas” (Lai, 2011). Untuk mencapai SDGs, pemimpin harus mengelola sumber daya, menjadi visioner dan etis, serta fokus pada tujuan jangka panjang tanpa mengorbankan nilai dan prinsip,” urainya.

Selain itu, lanjutnya lagi, pemimpin harus dimotivasi oleh visi untuk mencapai tujuan di tengah faktor lingkungan yang terus berubah dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses tata kelola.

(ede)




 
Top