Penulis (kanan depan) saat pelantikan pengurus DPW PAKKI Sumbar Periode 2021 - 2026 di Kyriad Hotel Bumininang, Padang. f: ist

Oleh: Ir. Bagindo Yohanes Wempi, SPt, IPP, CSE

HARI ini, Sabtu tanggal 27 Maret 2021, kami, pengurus harian Perkumpulan Ahli Keselamatan Kontruksi Indonesia (PAKKI) Provinsi Sumatera Barat melaksanakan rapat perdana paska dilantik pada tanggal 13 Februari 2021. Tertumpang harapan,  rapat yang kami laksanakan menghasilkan program yang bisa melahirkan nol kasus kecelakaan kontruksi di Ranah Minangkabau.

Secara sejarah Alhamdulillah, saya sudah lama bergabung di PAKKI yang dahulunya bernama Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi, atau disingkat A2K4-Indonesia semenjak 2014. Jabatan pertama saya setelah mendapat sertifikat pelatihan dan terdaftar menjadi anggota PAKKI/A2K4 adalah Ketua Bidang Litbang. Sekarang priode 2021-2026 diminta oleh hasil musyawarah menjadi Bendahara DPW PAKKI Provinsi Sumatera Barat.

Jadi secara keanggotaan, saya tidaklah orang baru, namun orang lama di organisasi PAKKI ini. Begitu juga secara pribadi, saya pun tidak orang baru bergerak di dunia kontruksi atau sebagai kontraktor gelar pasaranya, tapi sudah berkecimpung di dunia membuat jalan, jembatan, irigasi dan bangunan ini semenjak 1998.

Perlu diketahui bahwa PAKKI yang awalnya bernama Asosiasi ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi, atau disingkat  A2K4-Indonesia adalah asosiasi profesi yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1998 berdasarkan Akta Notaris No. 133 tahun 2001. 

Para pendiri A2K4-Indonesia, ialah para penggiat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor konstruksi yang berlatar belakang pejabat dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Departemen Pekerjaan Umum, kontraktor BUMN dan swasta nasional, yang bertekad untuk memberikan kontribusi yang besar untuk peningkatan derajat keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga konstruksi di Indonesia.

Tujuan awal didirikannya PAKKI/A2K4-Indonesia adalah untuk menampung para penggiat K3 di sektor konstruksi guna meningkatkan keahliannya dalam aspek K3 Konstruksi untuk ikut mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan serta standar K3 konstruksi, serta untuk membantu program pemerintah dan perusahaan konstruksi dalam rangka mencegah dan mengurangi jumlah kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan pesatnya kegiatan konstruksi.

PAKKI/A2K4-Indonesia didirikan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sebagai asosiasi profesi yang diakui, dan telah mendapatkan kepercayaan dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk memberikan pelatihan bagi pegawai pengawas K3 konstruksi, dan pelatihan bagi tenaga kerja konstruksi dari berbagai perusahaan konstruksi.

Tujuan program pendidikan dan pelatihan tersebut antara lain adalah untuk menghasilkan Ahli K3 Konstruksi, sesuai amanat Undang-undang Keselamatan Kerja Tahun 1971, yang mengacu pada Surat Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Depnakertrans RI No. Kep. 20/DJPPK/VI/ 2004, tanggal 30 Juni 2004, tentang Sertifikasi Kompetensi K3 Bidang Konstruksi Bangunan. 

Jumlah anggota PAKKI yang bersertifikat Ahli K3 Konstruksi yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut sampai kini tercatat berjumlah 12.349 orang, sedangkan di Sumbar 1410 orang.

Sejak 30 Agustus 2001 A2K4-Indonesia telah bergabung dan aktif menjadi anggota Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nasional sebagai unsur asosiasi profesi, dan telah mendapatkan akreditasi dari LPJKN untuk melakukan uji kompetensi dan sertifikasi tenaga ahli K3 konstruksi pada tgl 13 Februari 2008, sesuai dengan surat LPJKN No. 07/KPTS/LPJKD/II/2008.

Sehingga jumlah Ahli K3 Konstruksi pemegang sertifikat keahlian (SKA) yang terdaftar di LPJKN sampai kini tercatat sejumlah 13949 orang. Hampir semua pemegang SKA ini juga mempunyai Sertifikat Ahli K3 Konstruksi yang dikeluarkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Dalam kiprahnya untuk ikut berkontribusi bagi pengembangan profesionalisme di sektor industri konstruksi, beberapa pengurus dan anggota A2K4-Indonesia telah ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan LPJKN, baik dalam keorganisasian, rapat-rapat dan musyawarah nasional serta Forum Jasa Konstruksi, termasuk sebagai penilai ahli terdaftar yang diseleksi oleh LPJKN, serta keikut sertaan dalam diskusi dan seminar jasa konstruksi.

 PAKKI selalu mengambil posisi sebagai asosiasi profesi yang mendukung pengembangan profesionalitas yang berintegritas dan mendukung program pemerintah dalam melaksanakan peraturan perundangan secara konsisten.

Sejak didirikan sampai kini, PAKKI/ A2K4-Indonesia telah menjalin berbagai kegiatan kerjasama dengan pihak dalam dan luar negeri. Misalnya dengan Kementerian Tenaga Kerja, Dewan K3 Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum, lembaga pendidikan, perusahaan BUMN dan swasta lainnya, telah dilakukan kegiatan kerja sama seperti Bulan K3, seminar nasional K3 konstruksi, pengembangan kurikulum K3 Politeknik Negeri, kampus ternama dan kerjasama pembinaan budaya K3 di beberapa perusahaan.

Suasana rapat perdana pengurus DPW PAKKI Sumbar.
f: yenni roza/pakki

PAKKI/A2K4-Indonesia ini juga telah diikutsertakan dalam pengembangan K3 oleh Institusi Luar Negeri seperti Japan Internasional Cooperation Agency dan sesama lembaga K3 lainnya diantaranya Japan Industrial Safety and Health (JISHA), Japan International Centre for Occupational Safety and Health (JICOSH) yang tergabung dalam ASEAN OSHNET (ASEAN Occupation Safety and Health Network) yang berpusat di Thailand. Dan pada 2008, A2K4-Indonesia telah menyelenggarakan Pra-Konvensi RSKKNI Ahli K3 Konstruksi di LPJKN.

Baik sebagai pribadi, maupun sebagai organisasi, para pendiri dan anggota PAKKI/A2K4-Indonesia, sudah sejak dari pertengahan tahun 1990-an hingga kini telah dan akan selalu siap memberikan kontribusi dalam berbagai bentuk kegiatan penyuluhan, pendidikan, pelatihan, bimbingan teknis, pembinaan/pengembangan kompetensi K3, serta pengembangan peraturan perundangan dan standar terkait K3 konstruksi yang diprogramkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pekerjaan Umum, maupun instansi pemerintah dan swasta lainnya.

Itu uraian singkat perjalanan PAKKI. Kedepan berharap agar kegiatan pekerja kontruksi dilindungi secara keilmuan dan pelatihan keterampilan oleh PAKKI. Pada orang pribadi atau perusahan yang belum mengikuti atau belum bergabung ke PAKKI. Maka dipersilahkan untuk bergabung demi nol kasus kecelakaan kerja kontruksi.

#Penulis juga Sekretaris Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kota Padang





 
Top