dok.padangtime
PADANG -- Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra mengaku pernah mengingatkan Pemerintah Kota Padang tentang bahaya mendirikan bangunan di bibir pantai. Untuk itu, ia menyarankan agar dibangun penahanan ombak di Pantai Padang. 

"Saya pernah menyarankan agar dibuat penahan ombak agak ke tengah, tidak cukup dengan yang ada sekarang saja," ujar Wahyu, seperti dilansir dari bentengsumbar.com, Jumat (12/7/2019) malam.

Berita Terkait: http://www.sumatrazone.co.id/2019/07/pagar-berangsur-ambruk-masjid-baru-di.html?m=1

Jika dibangun penahan ombak, kata Wahyu, tidak saja dapat mengamankan bangunan yang ada di bibir pantai, tetapi juga dapat membuat air tenang dan dapat digunakan untuk objek wisata.

Menurutnya, perencanaan bangunan untuk daerah pantai tidak sembarangan, butuh perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Apalagi yang dibangun adalah masjid atau yang lainnya. Sebab, ganasnya ombak Pantai Padang dapat merobohkan bangunan di bibir pantai.

Ia mencontohnya ambruknya tebing penahan Tugu Merparti Perdamaian di Muaro Lasak dan masjid baru di Pantai Muaro. 

"Jangankan Tugu Merpari Perdamaian, nanti bisa-bisa saja gedung Taman Budaya yang ditepi pantai itu kena," ulasnya.

Bibir Pantai Padang, kata Wahyu, tidak semuanya dalam. Memang butuh perjuangan untuk membangun penahan ombak di bibir pantai tersebut, karena membutuhkan dana yang besar. 

"Tidak seenaknya membangun begitu saja. Di balik jalan itu masih aman, karena ada jalan yang menghalangi. Tapi arah ke bibir pantai, misalnya bangunan Tugu Merpati Perdamaian dan masjid baru di Pantai Muara itu, apa yang menahannya?," ujar Wahyu.

(yhy/ede)
 
Top