f.dok.kogamikotapadang
PADANG -- Direktur Eksekutif Komunitas Siaga Tsunami (Kogami) Kota Padang, Patra Rina Dewi, mengungkapkan keprihatinan mendalam setelah menyaksikan langsung kondisi gedung shelter tsunami Kelurahan Air Tawar Timur, Kecamatan Padang Utara, yang tidak terawat. Selain kotor, kondisi fisik gedung 4 lantai yang dibangun dengan total anggaran Rp 2,474 miliar ini juga telah mengalami kerusakan di sana sini.

"Semoga ke depannya BNPB dan BPBD tidak lagi membangun shelter yang tak bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari, seperti yang sudah dibangun di beberapa tempat di Kota Padang, seperti di Parupuk Tabing, Bungo Pasang, Ulak Karang Utara dan di Air Tawar Timur ini," ujar Patra kepada www.sumatrazone.co.id sebagaimana ia juga ungkapkan di akun facebook-nya, Senin (26/8/2019). 

Menurut Patra, kondisi memprihatinkan gedung shelter di Kelurahan Air Tawar Timur dan di beberapa lokasi lainnya di Kota Padang sangat terkait dengan perencanaan. Sebuah perencanaan, jika tidak matang, hasilnya adalah pemborosan. 

"Lebih baik membangun sekolah, masjid, kantor atau bangunan publik lainnya sebagai Tempat Evakuasi Tsunami (TES) atau shelter, ketimbang membangun gedung yang justru sudah rusak duluan dan kerusakan yang ada bukan disebabkan bencana alam. Padahal diperuntukkan TES atau shelter. Patut dipertanyakan perencanaan dan kualitas fisik bangunannya," paparnya.

Ulasan Terkait di Group Media Sumatrazone, klik http://www.sumateratime.com/2016/06/kaji-mudharat-warga-linggarjati-tolak.html?m=1

Terkait gedung shelter di Kelurahan Air Timur, menurut Patra pihaknya juga memperoleh informasi bahwa masyarakat setempat sering dibuat kewalahan menjaga shelter tersebut karena kerap disalahgunakan oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab untuk perbuatan maksiat.

Berdasarkan jejak dijital yang berhasil dihimpun www.sumatrazone.co.id, gedung shelter senilai Rp 2,474 miiar di Jalan Polonia Kelurahan Air Timur ini dengan dibangun secara tiga tahap, didanai APBD Sumatera Barat dan Kota Padang. 

Wali Kota Padang, Mahyeldi, saat meresmikan shelter ini pada hari Rabu tanggal 11 November 2015, menjelaskan bahwa pembangunan tahap I dilaksanakan pada tahun 2012 dengan pagu anggaran sebesar Rp 483 juta dari APBD Sumbar. 

Pada tahun 2013 dilaksanakan pembangunan tahap II dengan pagu anggaran sebesar Rp 504 juta dari APBD Kota Padang. 

Pada tahun 2015, dilaksanakan pembangunan tahap III atau finishing dengan pagu anggaran Rp 1,486 miliar melalui APBD Sumbar 2015. 

Gedung shelter di Kelurahan Air Tawar Timur berwujud bangunan 4 lantai, berdiri di atas tanah seluas 12x6 meter dengan ketinggian bangunan lebih kurang 35 meter. 

Berdasarkan pantauan www.sumatrazone.co.id, sejauh ini shelter Air Tawar Timur baru dioptimalkan untuk pertemuan-pertemuan warga, kegiatan-kegiatan sosialisasi oleh pihak kelurahan dan sekali-sekali oleh pihak Kecamatan Padang Utara. Setahun sekali, setelah pembangunannya rampung, oleh warga setempat halaman depan shelter dimanfaatkan untuk kegiatan pemotongan hewan kurban pas hari raya Idul Adha, atau terkadang untuk menggelar kegiatan lomba HUT RI. Namun tidak untuk tahun ini. 

Sementara lantai dua dan tiga shelter, hingga berita ini diturunkan belum pernah dimanfaatkan. 

(sz1)
 
Top