JAKARTA -- Ketua United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP yang mendeklarasikan diri sebagai Presiden sementara Papua Barat, Benny Wenda meminta bantuan Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk intervensi masalah di wilayah Indonesia tersebut.

PKT merupakan partai yang mengendalikan pemerintah China saat ini.

Manuver politik separatis yang dideklarasikan sebagai presiden interim United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) itu disampaikan melalui surat kabar Australia. Manuver itu bertujuan untuk memuluskan ambisinya memerdekakan Papua Barat dari Indonesia.

Kemlu Tetap Berpandangan Positif ke China

Merespons hal ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia tetap berpandangan pisitif dan meyakini bahwa China, seperti mayoritas negara di dunia, akan menghormati kedaulatan Indonesia.

"Indonesia dan China merupakan mitra strategis dan sama-sama mengakui dan menghormati keutuhan wilayah negara masing-masing," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah beberapa waktu lalu.

Disinggung soal banyaknya negara yang mendukung Indonesia dalam isu Papua, Faiza mengatakan, ini adalah hasil dari diplomasi kedaulatan.

"Diplomasi kedaulatan Indonesia salah satunya memang ditujukan untuk menjaga keutuhan NKRI. Mayoritas negara-negara di dunia mendukung keutuhan wilayah NKRI. Jalau ada yang coba-coba mungkin hanya Vanuatu," ujarnya.

Permintaan bantuan kepada China oleh Wenda sendiri muncul saat dorongan soft power Partai Komunis Tiongkok ke wilayah Pasifik Selatan berlanjut melalui propaganda, bantuan asing dan investasi infrastruktur di bawah Belt and Road Initiative (BRI).

BRI adalah skema pendanaan infrastruktur global senilai triliun dollar yang telah dikritik karena membuat negara-negara berkembang dibebani utang.

#bin/oel





 
Top