Informasi yang berhasil dihimpun media ini, menyebutkan, kobaran api mulai terlihat sekitar pukul 10.00 WIB dan dengan cepat membesar, menghanguskan sebagian besar bangunan pabrik serta menimbulkan kepulan asap hitam pekat yang membumbung tinggi ke langit dan terlihat hingga radius puluhan kilometer. Bahkan hingga menjelang magrib, kepulan asap hitam pekat masih terlihat.
Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang telah dikerahkan ke lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman sekaligus mencegah api merambat ke bangunan lain di sekitar area industri tersebut.
“Apinya besar sekali, asapnya juga tebal. Kami warga sini sempat khawatir kalau-kalau kebakaran merembet hingga pemukiman warga," ungkapnya.
Sementara itu, Dovi (34), warga kawasan utara Kota Padang mengaku sempat mengira bahwa kepulan asap hitam pekat yang terlihat dari kejauhan berasal dari letusan Gunung Talang di Kabupaten Solok.
"Sebelum mendapat informasi sahih bahwa yang terbakar adalah pabrik pengolahan karet di kawasan Lubeg, saya sempat beranggapan bahwa kepulan asap hitam pekat itu berasal dari Gunung Talang yang erupsi atau meletus," ujarnya.
Lantaran penasaran apa yang sebenarnya terjadi, ayah satu orang putri itu sengaja meminggirkan sepeda motornya lalu menanyakan lebih lanjut kepada warga yang ia jumpai di kawasan Simpang Haru. Dari warga tersebut, barulah ia mengetahui bahwa kepulan asap hitam pekat itu bukan berasal dari letusan Gunung Talang, melainkan dari pabrik pengolahan karet PT Teluk Luas yang terbakar.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran maupun apakah ada jatih korban jiwa dalam insiden ini. Pihak berwenang masih melakukan investigasi lebih lanjut di lokasi kejadian.
Warga sekitar diimbau untuk tetap waspada dan menghindari area pabrik demi keselamatan. Sementara itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi kebakaran mengalami kemacetan panjang dan rute kendaraan terpaksa dialihkan guna memperlancar proses pemadaman dan mengurai kemacetan.
#irw/ede
