SUMEDANG, JABAR -- Beredar sebuah video emak-emak dengan nada emosi menggunting bendera merah putih. Video berdurasi 35 detik itu diunggah di aplikasi TikTok lalu sontak menjadi sorotan masyarakat.

Kabidhumas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago menjelaskan motif pelaku melakukan pengguntingan bendera merah putih di Sumedang yakni karena jengkel melihat anaknya selalu membawa bendera itu kemana dia pergi.

“Ibu ini tidak memiliki motif kebencian terhadap NKRI, tapi tindakan ini karena kejengkelan kepada anaknya yang mempunyai gangguan mental yang ke manapun selalu membawa bendera merah putih itu,” kata Erdi di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (16/9/2020).

Menurut Erdi, ada tiga orang terkait kasus pengguntingan bendera merah putih yang diamankan dan menjalani pemeriksaan di Polres Sumedang.

Tiga orang itu berinisial P yang merupakan terduga pelaku pengguntingan dan dua orang lainnya berinisial A dan DY. 

Polisi justru tengah mendalami terkait unsur pidana UU ITE dalam aksi itu mengingat aksi pengguntingan bendera merah putih itu diketahui setelah adanya rekaman video berdurasi 29 detik yang beredar di media sosial.

“Yang menjadi permasalahan adalah ternyata ada yang memvideokan dan memviralkan, nah ini yang menjadi masalah,” kata Erdi.

Erdi belum menyebutkan siapa pelaku penyebaran ataupun pembuatan video itu. Namun yang didalami adalah dugaan ada unsur provokasi kebencian terhadap NKRI melalui media sosial.

“Apakah ini masuk kepada perbuatan melawan hukum atau terkait masalah informasi elektronik, penyidik sedang mencari perbuatan niat jahatnya (menyebarkan video),” katanya.

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Sumedang membenarkan ada aksi pengguntingan bendera merah putih yang diduga dilakukan oleh sekelompok orang di Kabupaten Sumedang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang, AKP Yanto Slamet mengatakan aksi itu diketahui dari adanya rekaman video berdurasi 29 detik.

Dalam video itu, nampak seorang ibu dibantu sejumlah orang lainnya menggunting bendera merah putih dengan banyak potongan dan juga ada yang merekam aksi itu dalam video.

“Kronologinya kemarin melakukan patroli siber kemudian di tiktok (media sosial) ada video seperti itu, kemudian kami cari orangnya,” kata Yanto.

Sumber: pojoksatu.id
 
Top