Puisi: Muslimin Lamongan


genosida diam

simpati pernyataan

tersenyum kemudian

intrik politik

kawan belantik

musuh memantik

abadi kepentingan

hukum mafia

hakim sublim

jaksa seolah-olah

pengacara rekayasa

cinta dilema

opera skema


perang tarif

bijak sirip

luka jelata

tertawa naga

undang-undang sah

celah menjala

pembuat pelaku

diulur waktu

bawah melanggar

ringkus gahar

padahal samar

mungkin jebakan

tertuduh makar


agama bela

budaya jelantah

dalil secuil

fatwa bahana

suci merasa

liyan pendosa

kunci surga

panitia utama

berbeda neraka


dalih konspirasi

kontrasepsi bocor

berbiak alibi

kecambah ilusi

sahara manipulasi

apus padi

mampus diri


puisi suntuk

penyair tunduk

istri ngamuk

duit remuk (*)


Lamongan, 12 Mei 2025




 
Top