JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan jika Menteri Sosial Idrus Marham terlibat dalam pertemuan untuk membahas proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Riau-I.

Keterlibatan tersebut merupakan salah satu materi yang bakal digali oleh penyidik yang telah dua kali melakukan pemeriksaan terhadap Idrus Marham.

“Sebagian sudah kami dalami dalam pemeriksaan sebagai saksi dua kali (terkait) beberapa pertemuan dan pembahasan terkait dengan PLTU Riau-I,” kata Jubir KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Pihak KPK menyatakan telah menyita rekaman CCTV saat menggeledah sejumlah lokasi. Pada rekaman tersebut teridentifikasi jika Idrus Mahram terlihat dalam pertemuan membahas PLTU Riau-1. 

Salah satu tempat yang digeledah dan mendapatkan rekaman CCTV tersebut adalah rumah Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir dan kantor pusat PLN.

Febri memastikan tim penyidik sudah melihat seluruh isi rekaman CCTV yang disita. 

Meski enggan mengungkap secara terperinci isi rekaman CCTV, Febri memastikan pertemuan yang membahas proyek senilai US$ 900 juta itu diperoleh dari sejumlah bukti yang dikantongi tim penyidik.

Fedri menegaskan jika pihaknya bakal terus melanjutkan penyidikan dan mengembangkan kasus tersebut. Ia juga mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan KPK akan menjerat pihak lain yang juga terkait dengan kasus itu asalkan ditemukan bukti permulaan yang cukup.

Selain mendalami peran Idrus, penyidik kata Febri, juga turut mendalami peran Dirut PLN Sofyan Basir, karena teridentifikasi melakukan pertemuan dengan dua tersangka suap PLTU Riau- 1. 

Hal itu terungkap berdasarkan bukti dan petunjuk yang didapatkan dari KPK, di antaranya rekaman CCTV kediaman dan kantor Sofyan yang telah disita penyidik.

“Dari bukti-bukti yang ditemukan tersebut memang ada beberapa pertemuan-pertemuan yang teridentifikasi dan perlu diklarifikasi lebih lanjut pada pihak-pihak yang bersangkutan. Perannya apa tentu belum bisa disampaikan saat ini,” jelas Febri.

(bsc/bin)
 
Top