PESSEL, SUMBAR -- Komandan Korem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, SIP berkomitmen memperhatikan kesejahteraan petani. Terutama di wilayah Sumatera Barat (Sumbar), meskipun baru beberapa bulan bertugas di provinsi tersebut.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni, pemberian Bios 44 kepada masyarakat di daerah melalui Kodim dan Babinsa setempat  baik petani, peternak, hingga perikanan. Hal ini membuktikan Bios 44 multifungsi, untuk kesuburan dan meningkatkan hasil di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.

Manfaat Bios 44 ini sudah dibuktikan langsung oleh Oyon Tanjung (65), seorang petani jeruk di Kanagarian Asam Kamba, Kecamatan Pasar Baru Kambang, Kabupaten Pesisir Selatan. Ia telah menggunakan Bios 44 selama dua bulan untuk kebun jeruk miliknya.

"Nampaknya Bios 44 ini memang bagus untuk tanaman. Jeruk saya ini baru empat kali dikasih Bios 44 selama dua, daunnya lebih hijau," ungkap Oyon saat ditemui di kebun jeruknya, Sabtu (25/5/2019).

Berdasarkan pengakuannya, sebelumnya hanya memakai beberapa pupuk organik yang mengandung zat kimia. Jeruknya memang tumbuh, tapi daun jeruk sekitar 70 batang miliknya kekuning-kuningan. Namun setelah menggunakan Bios 44 hanya empat kali, daun jeruk tersebut kembali menghijau.

"Saya sudah lima tahun berkebun jeruk di sini, tapi baru sekarang tahu ada Bios 44 yang bagus. Waktu itu dikasih oleh Dandim 0311/Pessel Letkol Kav Edwin Dwiguspana  setelah dijelaskan, langsung saya pakai," terang Oyon.

Meskipun belum ada efek yang lebih signifikan terhadap kelebatan buah jeruk di kebunnya, ia sangat yakin menggunakan Bios 44 tersebut. Pasalnya, Bios44 lebih alami tanpa adanya unsur kimiawi. Dengan harapan, agar jeruk lebih segar dan sehat, juga hasil panen bisa meningkat ke depannya.

"Kalau efek ke buah belum nampak, karena sebelum diberi Bios44, jeruk ini sudah berbuah. Tapi dari daun jelas kelihatan lebih hijau," ujarnya di hadapan Danrem 032/Wbr bersama rombongan dalam peninjauan di daerah setempat.

Oyon juga menyebutkan, selama lima tahun berkebun jeruk, baru tiga kali melakukan panen. Sekali panen hasilnya bisa mencapai 1,5 ton jeruk, yang dijual langsung ke agen-agen daerah setempat, hingga ke Kota Padang. Bahkan ukuran buahnya pun terbilang besar, dan manis.

"Ya, beberapa bulan lagi akan panen. Saya berharap dengan adanya Bios 44 ini, hasil panen ke depan lebih meningkat, dan buah lebih sehat," tutur Oyon.

Begitu pula pengakuan Sukri (27), bahwa pihaknya juga menggunakan Bios 44 untuk kebun jeruk di PT Anastra Farm, seluas 30 hektar di wilayah Pesisir Selatan. Dalam pengakuannya, belum terlalu lama menggunakan  Bios 44, pohon jeruk diperkebunan tersebut sudah menumbuhkan tunas-tunas baru.

"Kita baru beberapa bulan  menggunakan Bios 44 ini, sudah mulai ada nampak tunas-tunas baru, daun lebih hijau," akunya saat ditemui di area perkebunan.

Ia mengatakan, sebelumnya selalu menggunakan pupuk organik dari beragam merk. Dalam sebulan, pihaknya akan melakukan panen dua kali saja, dengan hasil hanya 400 kilogram sekali panen. Buah jeruk hasil panen tersebut, kemudian didistribusikan ke beberapa agen di Pesisir Selatan, dan Kota Padang.

"Luas seluruh kebun ini 48 hektar, tapi cuma sekitar 30 hektar ditanami jeruk. Sekali panen 400 kilogram, tapi tidak merata. Kalau panen semuanya, bisa mencapai satu ton lebih," ulas Sukri.

Ia mengatakan, pihaknya beralih dari pupuk organik, dikarenakan baru tahu Bios 44 cocok untuk tanaman. Dengan harapan hasil panen ke depannya bisa lebih meningkat. Namun yang lebih penting, buah jeruk lebih higenis tanpa adanya zat kimiawi dari pupuk-pupuk organik sebelumnya.

"Kita akan coba terus penggunaan Bios 44 ini, semoga benar-benar punya efek lebih, dan hasil panen juga lebih nantinya,".

Turut hadir dalam peninjauan Demplot BIOS 44 tersebut, Kasrem 032/Wbr Kolonel Inf Edi Nurhabad, para Kasi Korem, Dandim 0311/Pessel, Danyonif 132/YS, Danramil dan  Babinsa setempat.

Sebelumnya, Danrem 032/Wbr juga telah menjelaskan di berbagai daerah Sumbar, bahwa Bios44 ini sangat multifungsi manfaatnya untuk jenis tanaman. Bisa digunakan untuk pertanian, perkebunan, perikanan, hingga penggemukan ternak, seperti sapi, kerbau, kambing, hingga ayam.

Selain itu, Bios 44 ini juga dimanfaatkan untuk menetralisir dasar dan permukaan air yang sudah tercemar. Hal ini bahkan sudah dilakukan beberapa kali di Danau Maninjau di Kabupaten Agam, dengan Pemerintah Provinsi Sumbar dan pemerintah daerah setempat.

"Bahkan, juga cocok untuk membentuk struktur tanah, dan efektif mengurangi kebakaran lahan gambut," papar pria kelahiran 15 Maret 1971 asal Surabaya, Jawa Timur itu.

Dalam peninjauan di beberapa perkebunan di Pesisir Selatan, Danrem lulusan Akademi Militer 1992 itu menemui langsung masyarakat tani. Kemudian melihat lahan tani, serta mengecek langsung perkembangan kebun jeruk setelah penggunaan Bios 44 digunakan petani setempat.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, tanaman jeruk yang menggunakan Bios 44, perkembangannya lebih cepat, lebih hijau dan subur, serta buahnya besar secara merata, dibanding jeruk yang diberi pupuk organik dengan buah lebih kecil dan daun tidak terlalu subur.

Sumber: Pers Relis Penrem 032/Wbr
 
Top