JAKARTA -- Platform digital untuk pemberdayaan warung di Indonesia, Mitra Bukalapak dan GrabKios bekerja sama untuk penyediaan dan penyaluran produk digital di hampir 5 juta warung serta agen Mitra Bukalapak di seluruh Indonesia.

Melalui kolaborasi ini, kedua pihak berharap  pemilik warung bisa terus mendapatkan penghasilan di tengah pandemi corona. 

Chief Strategy Officer Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan, perekonomian warung memiliki ripple effect yang cukup luas. Keberadaan warung, sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar dan hasilnya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga mereka sendiri. Di saat yang sama, stabilitas perekonomian mikro juga berkontribusi pada ketahanan perekonomian negara. 

"Sehingga kita perlu urun peduli dan pikiran untuk meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan para juragan warung," ujar Teddy dikutip dari siaran pers, Kamis (28/5/2020).  

Pasalnya, para mitra warung Bukalapak pemasukannya kerap terdampak selama berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Seperti pemilik warung Mitra Bukalapak di Kemanggisan Jakarta Barat bernama Amat. Dia mengaku pendapatannya menurun akibat pandemi. 

Meski demikian, fitur pembelian pulsa dan kirim uang justru meningkat cukup signifikan lebih dari 20%. 

"Mungkin karena orang-orang disuruh di rumah saja, tidak boleh mudik, jadi banyak (pelanggan) membeli pulsa buat telepon keluarga dan kirim uang ke kampung," ujarnya. 

Begitu pula dengan juragan warung Mitra Bukalapak bernama Yanto. Dia mengaku pandemi corona telah menurunkan omzet warungnya hingga 40%. 

Head of GrabKios Grab Indonesia Agung Nugroho mengatakan, warung merupakan denyut nadi dan sumber kehidupan masyarakat Indonesia karena bisa ditemukan di setiap sudut jalan di kota sampai desa. 

Oleh karena itu, perusahaan menyadari banyak warung berjuang keras akibat pandemi. Di saat yang sama, perusahaan pun melihat ketergantungan pada layanan digital meningkat karena semakin banyak orang tinggal di rumah. 

"Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat mendorong peningkatan pendapatan warung dengan membantu mereka untuk melayani kebutuhan produk digital dari para pelanggan," ujar Agung. 

Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki sebelumnya mengungkapkan, pemerintah akan memprioritaskan perhatian pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terdampak di masa pandemi. Pasalnya, sektor ini telah berkontribusi 60% pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap 70% tenaga kerja. 

Apalagi, tercatat bahwa 99% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM yang mana 89% diantaranya berada di level mikro.

Sumber: Katadata.co.id


 
Top