PADANG -- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Sumatra Barat mengapresiasi dua qori terbaik daerah ini yang jadi pemenang dalam kompetisi “Indonesia Mengaji”. Kompetisi qori dan qoriah secara nasional itu, digelar Kemenag bersama stasiun televisi Indosiar.

Kepala Seksi MTQ Kemenag Sumbar Yusran Lubis mengatakan, dalam kegiatan ini Sumbar mengutus dua qori terbaik, Muhammad Endiko Ananta dan Dani Rahman.

“Sebelum tampil (live) di Indosiar kita bersama pelatih melakukan rekaman dulu untuk Endiko dan Dani. Sehingga apa yang kita tampilkan di tingkat nasional itu benar-benar yang terbaik,” katanya, di ruang kerja Kakanwil Kemenag Sumbar, Rabu (20/5/2020) kemarin.

Diakui Yusran, proses rekaman ini cukup memakan waktu. Ketika hasilnya belum memuaskan kita akan ulang dan ulang lagi. 

“Kita mau utusan Sumatra Barat menjadi qori qoriah yang patut disegani dan diperhitungkan ditingkat nasional. Alhamdulillah, setiap penampilan mereka dewan juri selalu mengapresiasi dan memuji penampilan mereka,” ungkap Yusran didampingi pelatih Suardi.

Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri didampingi Kabag TU H. Irwan menyampaikan rasa bangga dan terimakasih kepada Endiko dan Dani yang telah mengharumkan nama Sumbar di kancah nasional.

“Kami sedikit terharu. Baru kali ini kita menjuarai MTQ yang diselenggarakan televisi nasional dan kedua utusan Sumbar berhasil meraih juara I,” ungkap Kakanwil, sebagaimana dirilis situs resmi Kemenag Sumbar.

Ia berharap mudahan-mudahan ini menjadi berkah karena telah membuat harum nama Sumatra Barat. Yang jelas adinda telah membahagiakan kedua orang tua dan masyarakat Sumbar, imbuh H. Hendri.

“Meraih prestasi ini juga tidaklah mudah pasti ada kerja keras, ada motivator, ada tekad yang bulat dan ada latihan yang kadang membuat kita menangis karena banyak tempaan-tempaan,” tutur H. Hendri.

Kakanwil juga minta Kabid Penais Zawa dan Kasi melakukan koordinasi dengan pihak Indosiar, mungkin ada kontrak atau kerjasama yang akan dijalankan Endiko dan dani. Terutama untuk kegiatan-kegiatan keagamaan.

“Alhamdulillah, kedua qori qoriah kita ini nanti akan mewakili Indonesia dalam MTQ international. Mudah-mudahan ini menjadi pertanda bahwa MTQ Nasional ke 28 di Sumatra Barat juga akan sukses,” harap H. Hendri.

Sementara Dani Rahman dan Endriko yang diwawancara usai pertemuan cukup terharu dengan apa yang telah mereka raih. Karena keduanya terlahir dari keluarga sederhana dan ini sebuah kebanggaan tersendiri bagi orang tua mereka. Mereka sangat bersyukur dari prestasi ini ada bonus Rp10 juta dari pihak Indosiar.

Dani Rahman yang merupakan anak ke-9 dari 11 bersaudara ini mengaku dia anak satu-satunya yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi, karena ayahnya yang berprofesi sebagai tukang (kuli bangunan) tak sanggup membiayai pendidikan sebelas anaknya.

“Saya anak satu-satunya yang kuliah. Sementara kakak dan adiknya pergi merantau menyambung hidup dengan berjualan nasi Padang,” tuturnya.

Sementara Endriko, putra Agam itu juga terlahir dari keluarga sederhana. Ayahnya sehari-hari berprofesi sebagai mubaligh dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Endriko Putra bungsu dari empat bersaudara. Kini sedang menempuh pendidikan di Universitas Medan.

Usai temu ramah, Kakanwil didampingi Kabag TU, Kabid Penais Zawa dan Kasi menyerahkan piagam disertakan uang motivasi dan paket sembako.

(rel/ede)

 
Top