SANTIAGO, AMERIKA - Latam Airlines Group, maskapai terbesar di kawasan Amerika Latin itu pun tumbang. Maskapai ini bangkrut setelah tidak kuat melawan pandemi virus Corona.

Maskapai terbesar di kawasan Amerika Latin, Latam Airlines Group menyatakan diri bangkrut pada Selasa (26/5) kemarin karena terkena dampak hebat dari pandemi virus Corona. Maskapai ini pun mengajukan kebangkrutan Chapter 11 di Amerika Serikat.

Kamis (28/5/2020), meski kantor Holding pusat maskapai ini berada di Santiago, Chile, tapi deposito terbesar mereka disimpan di Amerika Serikat.

Untuk itu mereka pun mengajukan perlindungan dari kebangkrutan lewat kode Chapter 11 yang dikenal di perusahaan Amerika Serikat. Ketika pengusaha tidak bisa menunaikan kewajibannya kepada para kreditur, mereka bisa mengajukan plan kebangkrutan Chapter 11.

Lewat plan Chapter 11 ini, perusahaan berhak untuk melakukan reorganisasi, baik itu aset maupun piutang yang nantinya bisa dilikuidasi untuk membayar hutang yang masih tersisa. Jangka waktunya bisa berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, tergantung seberapa besar hutang dan kompleksitas kebangkrutan yang dialami perusahaan tersebut.

Dilihat dari sejarahnya, wajar jika maskapai Latam disebut sebagai yang terbesar di kawasan Amerika Latin. Maskapai ini beroperasi di Argentina, Brasil, Kolombia, Ekuador, Paraguay dan juga Peru.

Maskapai Latam lahir dari merger 2 maskapai besar di kawasan Amerika Latin, yaitu LAN Airlines dari Chile dan juga TAM Airlines dari Brasil. Mereka berdua sepakat untuk merger pada tanggal 13 Agustus 2011.

Sejak merger, maskapai Latam pun menguasai pasar Amerika Latin. Pada tahun 2018, mereka mencatatkan keuntungan sebesar US$ 9.895 Miliar. Tapi itu dulu, sekarang gara-gara Corona keuangan mereka morat-marit.

Permintaan dari traveler turun drastis, sementara biaya operasional terus membengkak. Akhirnya, jalan kebangkrutan pun terpaksa dipilih oleh maskapai ini.

"Kami menunggu masa depan setelah COVID-19 dan fokus untuk mentransformasi group kami untuk beradaptasi dengan cara terbang yang baru dan sudah berevolusi, dengan kesehatan dan keamanan para penumpang dan karyawan kami sebagai fokus utamanya," pungkas Roberto Avio, CEO Latam seperti dikutip detikTravel dari AP.

Sumber: detik.com
 
Top