MUHAMMAD Padang adalah seorang politisi Indonesia pada masa-masa peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru. Ia merupakan Gubernur Maluku yang ketiga, yang menjabat dari tahun 1960 sampai 1965, setelah menggantikan pejabat sebelumnya, Muhammad Djosan yang menjabat Gubernur dari tahun 1955 sampai 1960. 

Pada tahun 1965 Muhammad Padang digantikan oleh gubernur berikutnya, G.J. Latumahina, yang menjabat sampai tahun 1968.

Bagi orang Maluku ia dianggap orang keturunan Minang, namun bagi orang Minang karena menganut sistem matrilinial ia dianggap orang Maluku dan 'babako' ka urang Minang. 

Namun bagaimana pun dalam tubuhnya tetap mengalir darah keturunan Minang, karna ayahnya berasal dari Minangkabau. Ayahnya seorang perantau dari Koto Anau, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat yang dibuang Belanda ke Saparua pada zaman penjajahan Belanda.

Mohammad Padang lahir tahun 10 Oktober 1914 di Desa Sirisori Islam di Pulau Saparua dan berbagai versi menyebutkan kalau dia lahir pada tahun 1920.  Ibunya seorang putri dari desa kelahirannya dan berasal dari keluarga besar Pattisahusiwa.

Ia menamatkan pendidikan dasar pada Saparoeasche School di Saparua dan melanjutkan ke sekolah menengah MULO di Kota Ambon. Setelah itu ia merantau ke Pulau Jawa. Pada masa mudanya di Pulau Jawa itu Mohammad Padang bergabung dengan pejuang kemerdekaan pada Perang Kemerdekaan.

Ia memasuki badan perjuangan pemuda untuk mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan. Mulanya menjadi anggota Angkatan Pemuda Indonesia (API-Ambon) yang dipimpin oleh H. Tanasale dan J.D. de Fretes. Kemudian pindah ke Surabaya dan bergabung dalam organisasi “Pemuda Republik Indonesia” PRI-Ambon yang dipimpin M. Sapya dan Kolibongso. Pemuda Maluku juga mempunyai jasa yang besar dalam pertempuran 10 November di Surabaya melawan Tentara Sekutu (Inggris). 

Sewaktu hijrah ke Yogyakarta ia bergabung pada Organisasi “Pemuda Indonesia Maluku” (PIM). Di Yogyakarta ia  berjuang dalam Partai Politik Maluku (Parpim) yang didirikan oleh A.J. Patty. 

Sebagai anggota Parpim beliau mewakili Maluku pula di dalam KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) dan bersama-sama dengan Mr. J. Latuharhary dan Dr. G.A. Siwabessy menanggulangi kesulitan dan penderitaan orang-orang Maluku untuk tetap berada dalam wadah Negara Kesatuan RI.

Setelah pemberontakan RMS pada tahun 1950 dapat ditumpas, ia bersama Gubernur Mr. J. Latuharhary berjuang membangun Maluku. 

Sebagai seorang tokoh pejuang anak daerah Maluku, Mohammad Padang dipercaya untuk menjadi Gubernur Maluku yang ketiga (1960–1965). Sebelum itu ia bersama A.J. Patty ditunjuk sebagai wakil Maluku dalam Parlemen RIS (Republik Indonesia Serikat). 

Muhammad Padang juga tercatat sebagai salah seorang pendiri Universitas Pattimura dan menjadi anggota Presidium Unpatti dari tahun 1962–1971. 

Tokoh Maluku dan pejuang kemerdekaan ini meninggal dunia di Jakarta (tak diketahui tanggal meninggalnya) dan ia dihargai sebagai pejuang kemerdekaan dan pengabdi rakyat di daerah Maluku.

Adiknya yang bernama Usman Padang juga seorang politisi yang pernah menjabat Ketua DPRD Provinsi Maluku selama dua periode (10 tahun) dari tahun 1972–1982 sebelum digantikan oleh R.M.S. Latuconsina.

Sumber/ Referensi:
'mohammad Padang" balagu.50web.com
wikipedia,com- "Muhammad padang"

 
Top