JAKARTA. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi salah satu kunci penting dari pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul. Ia pun menyebut, budaya K3 ini bisa meningkatkan produktivitas kerja.

"Dengan budaya K3 yang baik, maka angka kecelakaan kerja bisa ditekan, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja," ujar Ida dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/2/2021).

Mengutip data BPJS Ketenagakerjaan, terdapat 114.000 kasus kecelakaan kerja di 2019 dan kasus kecelakaan kerja meningkat di 2020. Pada Januari hingga Oktober 2020, tercatat sebanyak 177.000 kasus kecelakaan kerja.

Ida mengatakan, jika angka tersebut dihitung berdasarkan jumlah klaim yang diajukan oleh pekerja yang mengalami kecelakaan kerja, angka kecelakaan kerja yang sesungguhnya jauh lebih besar. Karena belum semua tenaga kerja menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Karenanya, dia meminta agar budaya K3 lebih serius diterapkan.

"Berdasarkan data tersebut, kita semua dituntut untuk lebih serius dalam menerapkan budaya K3 karena Kecelakaan kerja tidak hanya menyebabkan kematian, kerugian materi, moril dan kerusakan lingkungan, namun juga dapat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat," kata Ida.

Ida juga menyebut dunia usaha dan industri di Indonesia perlu melihat korelasi antara investasi pada K3 dan kinerja. Dia menjelaskan, perusahaan yang meningkatkan investasi di bidang K3, tingkat kecelakaan akibat kerja akan menurun, sehingga pada ujungnya, kinerja dan produktivitas menjadi lebih baik.

"Jika kita baca success story dari perusahaan-perusahaan multinasional, kita bisa melihat betapa mereka memiliki kesadaran untuk investasi di bidang K3. Budaya K3 telah menjadi value penting bagi perusahaan," jelas Ida.

(ktn/oel)



 
Top