JAKARTA -- Lahir dari keluarga sangat sederhana, membuat Fahrul Riansyah Efendi (Rian) tak terpikir untuk melanjutkan kuliah di kampus ibu kota. Apalagi ia lulusan SMK.
Cita-citanya setelah lulus SMK adalah langsung bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.
“Dulu sempat ragu dan pesimis buat lanjutin kuliah, apalagi dapetin beasiswa. Tapi, karena support dan dorongan dari keluarga dan teman dekat, akhirnya memberanikan diri untuk mencoba tes seleksi SNMPTN,” kenang Rian.
Usaha Rian membuahkan hasil. Ia lulus seleksi dan bisa mengenyam pendidikan di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Anak muda yang lahir di Kebumen ini, kini menjadi mahasiswa semester enam dan terlibat aktif di beberapa organisasi di dalam dan luar kampus, seperti Amnesty Inetrnasional Indonesia Chapter UIN Jakarta dan Trash Rangers Indonesia.
Menjadi mahasiswa membuka berbagai peluang bagi Rian. Ia aktif di berbagai kegiatan nasional dan Internasional, seperti, Volunteer Nasional di United Nations Development Program (UNDP), World Humanitarian Day Project dan Digital Future Leaders 2.0.
Rian mendapat berbagai penghargaan di dalam dan di luar negeri. Ia pernah menjadi Duta Inspirasi Indonesia Batch 11 yang didukung oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Di skala internasional, Rian menjadi perwakilan pada International Youth Connection X Struggle S2 Chapter Malaysia Singapura dan Thailand, serta Fully Funded di Japan ASEAN Youth Summit 2025 by Asean Youth Organization.
Menjadi Most Outstanding Delegates di International Youth Connection X Struggle S2 Chapter Malaysia Singapura dan Thailand adalah pencapain besar bagi Rian. Karena baginya, itu mematahkan stereotip bahwa orang kampung dan anak SMK yang dianggap tak bisa bersaing dengan anak-anak lainnya, ternyata keliru.
Kesempatan menjadi perwakilan di event internasional membuka peluang-peluang lain bagi Rian. Bertemu orang-orang hebat, berjering dengan anak-anak muda di tingkat dunia, berkunjung ke KBRI Malaysia dan Thailand, serta menikmati berbagai tempat wisata di negara tersebut.
Untuk sampai pada tahap itu, Rian harus melalui berbagai proses panjang. Mulai dari persiapan, melewati seleksi lebih dari 600 lebih pendaftar, hingga pernah gagal sebanyak tujuh kali saat mendaftar seleksi Fully Funded Internasional, baik untuk Konferensi maupun Volunteer.
Namun kegagalan itu tak membuat Rian berkecil hati. Ia terus mencoba dengan berbagai cara dengan optimisme yang besar. “Aku rasa ini nggak instan. Perlu perjuangan dan dedikasi yang kuat, dan butuh support dari keluarga dan teman dekat," ungkapnya.
Lewat akun Instagramnya, Rian membagikan konten-konten edukatif seperti tips mendapatkan beasiswa dan public speaking. Ia memiliki lebih dari 20.000 ribu followers di Instagram. Rian pun dinobatkan sebagai Influencer Rise Young Leaders Summit Japan 2025.
Kini, Rian mulai menjadi pembicara di berbagai Event, serta MC dan Moderator di acara-acara besar.
“Terus mencoba dan jangan pernah berhenti belajar. Jadikan masa muda kamu menjadi hal yang sangat berkesan, unik dan bermanfaat untuk orang lain. Percaya pada diri sendiri bahwa diri kita punya value atau nilai yang bisa kita tunjukkan ke orang lain,” pesan Rian untuk anak-anak muda di luar sana. ***
#mzk/bin