Hingga berita ini diturunkan, kasus kematian tragis sang dokter spesialis mata masih teka-teki. Pihak kepolisian masih mendalami motif di balik aksi nekat korban melompat dari lantai 6 hotel hingga ditemukan tewas dengan kondisi pendarahan hebat pada bagian kepala.
Kapolsekta Padang Barat AKP Dwi Angga mengatakan bahwa untuk kepentingan penyelidikan polisi telah menyita rekaman CCTV hotel. Dari rekaman kamera pengawas itu terlihat korban keluar dari kamarnya, kamar 610, lalu melompat.
Pada satu sisi, polisi menyatakan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan fisik atau unsur pidana pada insiden yang merenggut jiwa korban. Namun pada sisi lain juga tidak ditemukan indikasi korban sengaja (melompat) dan pada rekaman CCTV tak terlihat korban tengah bersama orang lain pada saat kejadian.
Sementara informasi dari pihak keluarga, korban tidak punya masalah khusus atau masalah pribadi. Selain itu juga tidak punya tekanan mental atau gangguan jiwa.
"Dugaan awal penyebab kematian korban sedang ditindaklanjuti tim unit identifikasi Polresta Padang," ujar Dwi Angga kepada awak media di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Jumat (27/6/2025) sore.
Dari informasi pihak hotel, lanjutnya, korban diketahui check in pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Korban memang nginap di situ, ini informasi dari pihak hotel," imbuhnya.
Lebih lanjut Kapolsekta Padang Barat itu mengungkapkan bahwa pihaknya tidak melakukan autopsi terhadap jenazah korban karena permintaan keluarga. Usai dilakukan visum luar, pihak rumah sakit menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga.
Terkait insiden tewasnya seorang dokter yang merupakan tamu hotel, pihak manajemen Hotel Santika belum memberikan keterangan resmi kepada awak media, meskipun sejumlah pihak telah berupaya melakukan konfirmasi.
#red
