DEPOK -- Pada Jumat (20/6/2025), peringatan Hari Guru Sayyidi Syeikh Prof. Dr. H. Kadirun Yahya diselenggarakan dengan khidmat di Surau Qutubul Amin Arco, Bojongsari, Depok. Acara ziarah akbar ini menjadi titik kumpul bagi lebih dari 10.000 jamaah dari berbagai daerah di Indonesia maupun dari mancanegara.

Sayyidi Syeikh Prof. Dr. H. Kadirun Yahya adalah tokoh tasawuf besar dan seorang ilmuwan inovatif, yang mampu memadukan ilmu Tasawuf dan metafisika eksakta dalam sebuah disiplin ilmu yang hingga saat ini menjadi kajian akademis di perguruan tinggi khususnya di Universitas Panca Budi Medan Sumatera Utara.

Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah ini lahir pada 20 Juni 1917 dan wafat pada 9 Mei 2001, di usia 84 tahun. Beliau berpulang ke rahmatullah serta dimakamkan di Surau Qutubul Amin Arco, Bojongsari, Depok. 

Dalam kegiatan ziarah ini, hadir pula rombongan dari Alkah Dzikir dan Rumah Suluk Surau Baitul Jafar Deli Serdang, Lembaga Ilmiah Metafisika Tasawuf Islam (LIMTI), serta Program Studi Filsafat Metafisika Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan. 

Rombongan yang berjumlah sekitar 175 peserta utama ini menunjukkan keberagaman strata sosial, mencakup para ilmuwan LIMTI, dosen, perwakilan mahasiswa Program Studi Metafisika, dan jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah.

Peringatan Hari Guru ini bukan sekadar mengenang, tetapi juga melestarikan tradisi yang telah dilazimkan oleh murid-murid Sayyidi Syeikh Prof. Dr. H. Kadirun Yahya. Ini adalah momen untuk mengenang dan menghormati para ahli silsilah sanad keguruan dari Tarekat Naqsyabandiyah, sekaligus menjadi ajang silaturahmi akbar bagi seluruh jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah.

Syeikh Dr. H. Ahmad Baqi Arifin, SH. MH. MBA., Ketua Alkah Dzikir Rumah Suluk Surau Baitul Jafar, mengungkapkan, "Acara ziarah ini adalah momen berjumpanya jamaah Tarekat Naqsyabandiyah dari berbagai daerah dan luar negeri. Saya yakin hal ini semua adalah sebagai bukti cinta murid kepada gurunya."

Cucu dari Syeikh Kadirun Yahya ini menjelaskan bahwa kakeknya adalah tokoh sufi dari Indonesia yang di era modern mampu membuat terobosan yang akhirnya diakui dunia, untuk menjelaskan filosofi dan hakikat tarekat secara ilmiah. "Dengan latar belakang Beliau sebagai akademisi dan ilmuwan, beliau mampu mendekati tasawuf melalui rumus fisika, kimia, dan matematika, sehingga dikenal sebagai pelopor ilmu metafisika eksakta tasawuf di level dunia," lanjutnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, S.E., M.M., menyatakan, "InsyaAllah, untuk tahun depan 2026, dalam rangkaian acara Hari Guru, akan dilaksanakan kegiatan Gebyar Hari Keputraan 2022 berupa Seminar berskala Internasional yang akan diselenggarakan di Jakarta, untuk membedah kembali pemikiran-pemikiran besar Sayyidi Syeikh Prof. Dr. H. Kadirun Yahya."

H. Muhammad Isa Indrawan menambahkan, "Pemikiran-pemikiran ini juga telah banyak diseminarkan di tingkat lokal, regional, nasional, sampai internasional, sejak tahun 80-an hingga kini. Selain itu, karya-karya beliau telah sering menjadi objek penelitian dalam jurnal, skripsi, tesis, disertasi, serta diterbitkan dalam berbagai buku oleh para peneliti dan penulis, baik dari Indonesia maupun luar negeri."

Peringatan Hari Guru ini menegaskan komitmen para pengamal tarekat dan penerus ajaran Sayyidi Syeikh Prof. Dr. H. Kadirun Yahya untuk terus menjaga dan melestarikan warisan berharga beliau, baik dalam bentuk amalan, pemikiran, budaya, kebiasaan, maupun ajaran, sebagai panduan spiritual di tengah dinamika zaman.

#adv/ede





 
Top